Pemkab Purbalingga Siapkan 4 Gedung Karantina untuk Pemudik
Merdeka.com - Empat gedung milik pemerintah Kabupaten Purbalinga disiapkan sebagai rumah karantina bagi pemudik. Gedung atau bangunan tersebut yakni GOR Mahesa Jenar, gedung Korpri di Kalimanah, Buper Munjuluhur di Desa Karangbanjar Bojongsari dan Balai Benih Ikan di Kutasari.
Keempat gedung tersebut dipilih untuk disulap menjadi rumah karantina bagi warga yang nekat mudik. Kelengkapan dan fasilitas gedung menjadi perhatian utama seperti adanya penerangan listrik, air bersih, termasuk tempat mandi cuci kakus (MCK).
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi lebih cenderung memilih gedung Korpri sebagai rumah karantina tingkat kabupaten.
-
Apa jenis rumah yang disediakan? Mengutip Liputan6, Kamis (13/7) Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan jika unit-unit rumah itu nantinya akan berbentuk rumah susun yang memiliki 10-11 lantai.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Bagaimana kondisi bangunan karantina di Pulau Rubiah saat ini? Dihimpun dari situs kemenag.go.id, kini hanya tersisa dua bangunan tua yang kondisinya sudah tidak terawat. Sedangkan bangunan lainnya telah lapuk oleh usia serta telah melewati berbagai fenomena.
-
Apa yang ada di dalam rumah? Begitu memasuki bagian dalamnya, kesan pengap dan lembab semakin kental terasa, ditambah lagi banyak perabotan yang sudah berserakan.
-
Apa yang ditemukan di tempat tinggal tersebut? Diperkirakan berusia 16.800 tahun, tempat tinggal di gua La Garma di Cantabria tampak hampir tak berubah sejak penduduk kuno meninggalkan situs tersebut. Bahkan, perkakas dan artefak lainnya masih berserakan di lantai.
-
Apa yang ditemukan di permukiman tersebut? Karena ukuran struktur dan elemen arsitekturnya, para arkeolog berpendapat struktur tersebut mungkin merupakan bangunan umum atau kuil, salah satu contoh tertua yang ditemukan hingga saat ini di Dataran Rendah Yudea.
"Pemerintah Kabupaten akan menyediakan ruang atau rumah karantina tingkat kabupaten yakni Gedung Korpri. Gedung ini akan kita sulap menjadi rumah karantina, kita sediakan bed-bed (tempat tidur-red) untuk para pemudik yang datang, nanti kita sekat antara perempuan dan laki-laki. Termasuk sarana prasarana seperti kamar mandi, televisi nanti akan kita siapkan," katanya, Rabu (29/4).
Pembuatan rumah karantina merupakan langkah yang harus dilakukan pemerintah mengantisipasi adanya pemudik dan lonjakan kasus positif Covid-19. Sampai Rabu (29/4) di Purbalingga terdapat 30 pasien positif Corona.
Tiwi meminta warga Purbalingga yang baru datang dari luar kota atau para pemudik untuk disiplin menjalankan karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Pemerintah sudah menyiapkan rumah karantina baik di tingkat desa maupun kabupaten agar pemantauan bisa lebih ketat.
"Kepada para pemudik saya mohon dengan hormat, untuk bisa disiplin melakukan karantina di rumah. Apabila tidak disiplin, kami menyediakan tempat-tempat karantina baik berbasis desa maupun berbasis kabupaten untuk menampung para pemudik agar pemantauan bisa lebih ketat," terangnya.
Selain ke sejumlah gedung milik pemerintah untuk rencana rumah karantina, dia juga sempat meninjau sejumlah desa yang sudah menyiapkan rumah karantina tingkat desa.
Dua rumah karantina tingkat desa yang ditinjau, rumah karantina Desa Karangaren Kecamatan Kutasari dan Desa Patemon Kecamatan Bojongsari. Kedua rumah karantina tingkat desa tersebut diberi bantuan APD dan masker.
"Ini kami beri bantuan berupa APD dan masker. Tolong yang berada di lini terdepan, diwajibkan menggunakan APD, demi keselamatan kita bersama," ungkapnya.
Sementara Camat Kutasari Endi Astono saat mendampingi bupati Tiwi meninjau Rumah Karantina Desa Karangaren menuturkan, di wilayah Kecamatan Kutasari terdapat 14 desa. Sebanyak 12 desa sudah memiliki rumah karantina dan siap dimanfaatkan. Sedangkan dua desa lainnya, Desa Candinata dan desa Kutasari masih dalam tahap persiapan dan pembenahan bangunan.
"Untuk desa Candinata pembuatan rumah karantina masih dalam proses. Saat ini sedang dilakukan persiapan dengan menggunakan aula balai desa. Desa Kutasari juga tengah membenahi gedung bekas Puskesmas yang saat ini tidak terpakai, untuk dijadikan rumah karantina," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 400 hangus terbakar dan 1.000 orang dilaporkan mengungsi imbas kebakaran di Penjaringan.
Baca SelengkapnyaYaqut juga menyoal kualitas tenda penginapan bagi jemaah di Arafah..
Baca SelengkapnyaRatusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca SelengkapnyaPeninggian dilakukan agar limpasan air pasang atau rob tidak meluber di area terminal penumpang saat arus mudik
Baca SelengkapnyaYaqut membeberkan hasil pengecekannya di sejumlah maktab jamaah Indonesia di Arafah.
Baca SelengkapnyaListyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Menhub Budi Karya mengecek kesiapan arus mudik Lebaran 2024
Baca SelengkapnyaSebagai ganti dari ketiadaan warteg makanan bagi para pekerja proyek di IKN akan di masak dari dapur umum.
Baca SelengkapnyaRelokasi warga korban kebakaran di Manggarai bertahap.
Baca SelengkapnyaLebih kurang 16.000 pekerja konstruksi diperkerjakan di komplek Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaAda 400 rumah terdampak kebakaran dan 1.109 warga terpaksa mengungsi di tenda pengungsian.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR sudah menyediakan berbagai fasilitas dasar yang dapat dimanfaatkan oleh petugas HUT RI di hunian ASN tersebut.
Baca SelengkapnyaKemensos mendirikan tiga lumbung sosial untuk pengidap kusta dan eks kusta di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.
Baca Selengkapnya