Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemkot Malang dan Baznas bakal perangi rentenir

Pemkot Malang dan Baznas bakal perangi rentenir pns. ©sijaka.files.wordpress.com

Merdeka.com - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, menggandeng Badan Amil Zakat Nasional untuk memerangi rentenir atau "bank titil" yang mengatasnamakan koperasi dan "menjajah" perkampungan di wilayah itu.

Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, mengakui di daerah itu masih banyak warga yang terjerat rentenir yang berkedok koperasi dalam menjalankan usahanya itu. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) nantinya akan mendata warga yang masih terlilit utang di rentenir tersebut.

"Kami akan melakukan langkah kuratif (penyembuhan) terhadap masyarakat dan selanjutnya langkah preventif (pencegahan). Pada langkah kuratif dan preventif inilah Baznas berperan aktif untuk memerangi rentenir yang membidik masyarakat miskin di daerah ini," tegas politisi dari PKB tersebut, seperti yang diberitakan Antara, Jumat (18/7).

Orang lain juga bertanya?

Langkah kuratif yang dilakukan, lanjutnya, adalah dengan cara Baznas menutup seluruh utang warga di rentenir atau yang sering disebut "bank titil" itu dan langkah preventifnya adalah pengucuran modal usaha dan pendampingan manajemen pengelolaan dana yang dikucurkan melalui Baznas tersebut.

Sutiaji mengemukakan sampai saat ini Baznas telah menutup utang warga pada rentenir sekitar Rp120 juta, yakni untuk warga di Kelurahan Jodipan dan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang.

Selain menggandeng Baznas, katanya, pemkot Malang juga akan berkoordiansi dengan Dinas Koperasi dan UMKM untuk melacak izin rentenir yang beroperasi atas nama koperasi tersebut. Dan, jika ditemukan koperasi yang ternyata berjalan tidak sesuai dengan aturan, pemkot akan memberikan teguran, bahkan pencopotan izin.

"Kami juga akan berkoordiansi dengan lurah-lurah yang ada di kota ini, bahkan mereka kami minta untuk membantu melakukan pendataan koperasi. Jika lurah menemukan ada koperasi yang melakukan praktik rentenir, harus segera lapor ke Dinas Koperasi dan UMKM, apalagi sekarang ini menjelang Lebaran, pasti masyarakat cenderung konsumtif," tegasnya.

Sutiaji juga menegaskan, kalau ditemukan adanya koperasi yang berpraktik sebagai rentenir dan koperasi hanya sebagai kedok, izinnya harus ditinjau ulang, bahkan ditertibkan alias dicabut.

"Kami tidak segan-segan untuk mencabut izin koperasi yang ketahuan berpraktik sebagai rentenir," katanya.

Untuk membantu masyarakat miskin secara berkelanjutan, Sutiaji mengusulkan agar di setiap kelurahan ada bank syariah dan nasabahnya nanti didampingi oleh Baznas, baik dalam manajemen pengelolaan dana maupun usahanya.

Sementara itu Ketua Baznas Kota Malang Dr Fauzan Zenrif mengatakan terjeratnya masyarakat pada rentenir tersebut, salah satunya disebabkan karena sulitnya masyarakat miskin untuk mengakses modal satu pinjaman pada perbankan.

"Karena terjerat utang pada rentenir inilah, banyak usaha masyarakat kecil di ambang kolaps," tegasnya.

Menyinggung dana yang dikucurkan Baznas untuk berbagai program yang membantu masyarakat miskin, selain tindakan kuratif menutup utang-utang warga miskin pada rentenir, Fauzan menyebutkan sekitar Rp1,7 miliar dan tahun depan diharapkan bisa mencapai Rp3 miliar.

"Selama ini dana yang dikelola Baznas hanya dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Malang. Ke depan, kami ingin menggandeng pegawai yang ada di Perguruan Tinggi (PT) maupun perbankan agar dana yang dikelola lebih banyak dan bisa membantu warga miskin lebih banyak," ujarnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kejagung Siap 'Sikat' Jaksa yang Mencoreng Institusinya
Kejagung Siap 'Sikat' Jaksa yang Mencoreng Institusinya

Kejagung siap pecat anggota yang terbukti bersalah

Baca Selengkapnya
Nusron Wahid Mau Miskinkan Mafia Tanah, Termasuk Orang Dalam
Nusron Wahid Mau Miskinkan Mafia Tanah, Termasuk Orang Dalam

Nusron lalu membongkar tiga elemen mafia tanah berdasarkan hasil identifikasi.

Baca Selengkapnya
Canda Nusron Wahid Goda Politisi PDIP Jadi CEO Bimantara
Canda Nusron Wahid Goda Politisi PDIP Jadi CEO Bimantara

Nusron berkelakar, Aria Bima merupakan CEO bisnis makelar dan perantara (bimantara) yang terlibat mafia tanah.

Baca Selengkapnya
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid: Mafia Tanah Zero Toleransi, Kita Gas Terus!
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid: Mafia Tanah Zero Toleransi, Kita Gas Terus!

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima audiensi Menteri ATR/BPN Nusron Wahid di Mabes Polri, Jumat (8/11).

Baca Selengkapnya
Komisi III Apresiasi Langkah Kejagung Pecat Jaksa Diduga Korupsi
Komisi III Apresiasi Langkah Kejagung Pecat Jaksa Diduga Korupsi

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi langkah Jaksa Agung yang tidak memberikan toleransi terhadap jaksa yang diduga terlibat korupsi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tersadar Dari Kasus Suap Ronald Tannur, MA Pelototi Kerja Hakim Se-Indonesia
VIDEO: Tersadar Dari Kasus Suap Ronald Tannur, MA Pelototi Kerja Hakim Se-Indonesia

Juru Bicara Mahkamah Agung (MA), DR Yanto menyataka, komitmen institusinya untuk mengawasi Majelis Kasasi yang menangani kasus Ronald Tannur.

Baca Selengkapnya
Imbauan MUI Setop Pinjol Konsumtif: Lebih Banyak Mudarat Harus Dimusnahkan
Imbauan MUI Setop Pinjol Konsumtif: Lebih Banyak Mudarat Harus Dimusnahkan

Dalam perjalanannya, sebut Lukmanul, pinjol bergeser ke kebutuhan konsumtif, bukan produktif.

Baca Selengkapnya
Cegah Korban Jiwa, OJK Diminta Aktif Fasilitasi Penyelesaian Pinjol Legal dengan Nasabah
Cegah Korban Jiwa, OJK Diminta Aktif Fasilitasi Penyelesaian Pinjol Legal dengan Nasabah

Diharapkan tidak ada kesalahan prosedur yang dilakukan pinjol terhadap nasabah.

Baca Selengkapnya
Waspada, Iming-iming Pinjol Ilegal Jelang Lebaran
Waspada, Iming-iming Pinjol Ilegal Jelang Lebaran

Potensi perputaran uang saat Lebaran 2024 diprediksi mencapai Rp153,7 triliun.

Baca Selengkapnya
Begini Ganjar Perlakukan KPK jika Terpilih jadi Presiden
Begini Ganjar Perlakukan KPK jika Terpilih jadi Presiden

Ganjar turut mengutarakan keingiannya untuk melakukan revisi regulasi terkait KPK.

Baca Selengkapnya
Koperasi Bermasalah Tak Tertangani, Menkop Teten Tagih Janji DPR Bahas Rancangan Undang-Undang Koperasi
Koperasi Bermasalah Tak Tertangani, Menkop Teten Tagih Janji DPR Bahas Rancangan Undang-Undang Koperasi

Operasional dan ekosistem kelembagaan koperasi sudah lama tidak dibenahi, meskipun koperasi dianggap sebagai pilar perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Tren Thrifting Kembali Marak, Menteri Teten: Pengusaha Konveksi Mulai Mengeluh
Tren Thrifting Kembali Marak, Menteri Teten: Pengusaha Konveksi Mulai Mengeluh

Teten Masduki menyoroti masih maraknya penjualan pakaian bekas impor di pasaran.

Baca Selengkapnya