Pemprov Sumut Anggarkan Rp5 Miliar Tangani Wabah Babi
Merdeka.com - Pemprov Sumut menganggarkan Rp5 miliar menanggulanginya wabah yang menyerang peternakan babi. Sebab akibat wabah tersebut sudah 29.000 ekor babi mati.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, anggaran tersebut digunakan untuk sejumlah kegiatan terkait wabah penyakit babi, khusus hog cholera dan African Swine Fever (ASF). Di antaranya untuk membiayai pos pengawasan lalu lintas babi dan untuk penguburan babi yang mati.
"Kita sudah membentuk pos, supaya babi yang ada di dalam tidak keluar. Kemudian babi yang di luar tidak masuk ke dalam. Lalu kita juga membantu masyarakat, (untuk) babi-babi yang mati kita siapkan alat berat untuk menguburkan, sehingga tidak dibuang di sembarang tempat," katanya di Medan, Kamis (19/12).
-
Mengapa Kemenkes RI fokus pada patogen satwa? Bonanza menekankan bahwa patogen-patogen ini sering kali terkait dengan spesies satwa seperti kelelawar, primata, rodent, dan burung yang menjadi inang dan vektor penyebaran penyakit.
-
Kenapa Pemprov DKI periksa hewan kurban? Hal tersebut untuk memastikan hewan-hewan tersebut bebas dari penyakit menular.
-
Mengapa sisa bangkai hewan ditemukan? Dr Russel meyakini, temuan sisa bangkai hewan di sejumlah lubang itu adalah bagian dari persembahhan terhadap dewa dan dewi dari masyarakat kala itu sebagai permohonan kesuburan dan panen sukses tanaman.
-
Dimana bagian bangunan untuk penyembelihan babi berada? Sementara di bagian belakang ada bangunan khusus untuk pemotongan daging babi. Bangunan itu dipisahkan oleh sebuah sungai kecil dan menghadap ke utara.
-
Dimana bangunan rumah pemotongan babi berada? Di sekitar rumah pemotongan sapi itu, terdapat sebuah bangunan kecil yang kini terbengkalai. Bangunan itu luasnya 4x10 meter.
-
Jenis hewan kurban apa yang diperbolehkan di Sumut? Selain sapi, ada beberapa jenis hewan yang sah untuk kurban. Seperti onta, kerbau, kambing, dan domba. Baik berkelamin jantan maupun betina.
Dana yang dibutuhkan akan membengkak jika pemerintah menetapkan kasus ASF di Sumut sebagai wabah nasional. Jutaan ekor babi akan dimusnahkan dengan ganti rugi sesuai harga pasar.
"Belum, kalau pemusnahan Anda bayangkan, babi di Sumut hampir mencapai 2 juta ekor. Kalau itu kali Rp3 juta per ekor, sudah berapa itu jumlahnya," ujarnya.
Terkait sudah dinyatakannya kematian babi di Sumut akibat ASF, Edy mengungkapkan, kejadian itu belum menyerang binatang lain ataupun manusia.
"Kalau kita berlakukan itu wabah nasional, ini, China saja 20 tahun itu tidak boleh memelihara babi. Ini kita masih memblokir, kita harapkan dengan vaksin-vaksin yang ada, dibantu pemerintah, di-support oleh pemerintah, sehingga bisa selesai wabah-wabah ini," jelasnya.
Kasus kematian massal babi menjadi perhatian di Sumut. Setelah pemerintah daerah menyatakan ternak itu mati karena hog cholera atau kolera babi, pemerintah pusat akhirnya menyatakan wabah ASF telah berjangkit di Sumut.
Kematian babi di daerah ini berdampak besar bukan hanya di sektor pertanian, tetapi juga lingkungan, ekonomi, dan sosial. Sejumlah peternak ditengarai membuang bangkai babi itu secara sembarangan dan sempat menjadi masalah di aliran sungai di sejumlah daerah.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaMeski sudah berulang kali menjadi sorotan, masih ada saja sapi-sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Solo.
Baca SelengkapnyaUpaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaMahyeldi menyebut juga telah memerintahkan BPBD Sumbar untuk berkoordinasi dengan BPBD daerah untuk mengambil langkah tindak lanjut.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 ini, ada hampir 4.000 kasus gigitan hewan rabies di Sumut.
Baca SelengkapnyaRitual penangkal penyakit dan menolak bala khas Suku Batak ini kembali dilakukan saat Pandemi Covid.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengklarifikasi besarnya dana untuk bantuan sosial atau bansos, Rp490 triliun
Baca SelengkapnyaGubernur Sumbar Minta Bantuan Rp1,5 Triliun untuk Penanganan Dampak Banjir Bandang
Baca SelengkapnyaRencana ini menjadi bagian dari kebijakan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaKondisi geografis Sulsel yang perbukitan dan jalanan sempit membuat distribusi bantuan ke lokasi bencana terhambat.
Baca Selengkapnya