Pengeboran Minyak Ilegal Akibatkan Semburan Lumpur Setinggi 30 Meter di Sumsel
Merdeka.com - Aktivitas pengeboran minyak ilegal yang dilakukan oknum warga di Desa Kaliberau, Kecamatan Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menimbulkan semburan lumpur setinggi 30 meter yang mengakibatkan lahan sawit milik warga menjadi rusak. Semburan ini sudah terjadi sejak Jumat (19/7) dan hingga berita ini diturunkan masih belum terkendali.
Camat Bayung Lencir, Akhmad Toyibir mengatakan, semburan lumpur tersebut muncul di areal kebun sawit milik warga setempat.
"Kuat dugaan ini karena aktivitas pemboran minyak secara liar yang dilakukan oleh oknum warga," kata Akhmad di Palembang seperti dikutip Antara, Sabtu (20/7).
-
Kapan semburan gas terjadi? Disampaikan jika kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (11/10) sore hari setelah aktivitas kegiatan penggalian dihentikan.
-
Kapan semburan air panas terjadi? Ia menyatakan, awal mula terjadi semburan setelah gempa laut sekitar pukul 16.00 WIB, Jum'at (22/3).
-
Apa yang terjadi pada 19 Juli? Pada 19 Juli, pasukan KPA bergerak masuk ke kota.
-
Kapan erupsi Gunung Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Rabu, 19 Juni 2024 pada pukul 05.55 WIB,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Lumajang, dilansir Antara, Rabu (19/6).
-
Kapan erupsi Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Dimana semburan gas terjadi? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
Dia menuturkan, sejak dua hari ini, tim dari Pertamina dan SKK Migas berupaya menutup semburan dengan dikawal kepolisian, TNI, serta Sat Pol PP. Sejauh ini tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut, tapi kerusakan hanya terjadi di kebun milik warga.
Kepala Departemen Humas SKK Migas Perwakilan Sumbagsel, Andi Arie mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari Kontraktor Kontrak Kerjasama Migas (KKKS) yang terdekat dari lokasi semburan, yaitu Pertamina Hulu Energi Jambi Merang dan Pertamina EP Aset 1 Jambi.
"Semburan lumpur ini mengandung gas dan minyak bumi tapi tidak teridentifikasi adanya gas H2S yang berbahaya, yang teridentifikasi hanya lumpur dan batuan," jelasnya.
Andi mengatakan, masing-masing general manager KKKS PHE Jambi Merang dan Pertamina Aset 1 Jambi, telah memberikan masukan-masukan kepada aparat TNI dan Polri untuk segera menghentikan semburan lumpur tersebut.
"Semua pihak agar memastikan bahaya tidak meluas, menghindari bahaya percikan api dan memastikan warga untuk menjauhi daerah semburan demi keamanan lingkungan dan masyarakat," tambah dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lokasi kebakaran sumur minyak ilegal ini masuk dalam wilayah wilayah hukum Kepolisian Resor Langsa.
Baca SelengkapnyaPolda Jambi akan terus mengawal sudah sejauh mana pemeriksaan yang dilakukan oleh Polres Batanghari.
Baca SelengkapnyaKorban telah dievakuasi dari Puskesmas Jangga Baru ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian.
Baca SelengkapnyaLedakan disebabkan karena percikan api dari mesin penyedot minyak mentah ke bak penampungan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Baca SelengkapnyaSumur minyak itu sebelumnya ditutup karena terjadi ledakan yang menyebabkan empat orang tewas dan empat lainnya mengalami luka bakar pada 21 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter atau 1 Km di atas puncak.
Baca SelengkapnyaTerjadi erupsi Gunung Semeru pada Jumat, 12 April 2024, pukul 03.31 WIB
Baca SelengkapnyaPenyidik mengungkap sumur minyak ilegal itu dimiliki dua orang, yakni TM dan AN.
Baca SelengkapnyaRamai di media sosial, air di pemukiman warga diduga tercemar bensin.
Baca SelengkapnyaDi tengah keputusasaan, tiba-tiba sesuatu menyembur dari dalam tanah
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Total 174 Kali sejak Awal 2024
Baca Selengkapnya