Pernah Renggut 4 Nyawa, Sumur Minyak Ilegal di Musi Banyuasin Kembali Meledak dan Tewaskan 1 Warga
Sumur minyak itu sebelumnya ditutup karena terjadi ledakan yang menyebabkan empat orang tewas dan empat lainnya mengalami luka bakar pada 21 Juni 2024.
Sumur minyak ilegal di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, kembali meledak dan menelan korban jiwa. Satu warga tewas di tempat akibat kejadian itu.
Ledakan kali ini terjadi di sumur minyak ilegal yang meledak berada di areal rawa Sungai Dawas Parung, Dusun V, Desa Srigunung, Kecamatan Sungai Lilin, Minggu (21/7).
Peristiwa itu berawal saat seseorang yang membuka valve penutup sumur dan merusak pipa aliran minyak ke seller atau bak penampungan. Alhasil terjadi kebocoran dengan menimbulkan semburan minyak bercampur gas setinggi 4 meter.
Situasi itu dimanfaatkan warga mencari keuntungan. Mereka memeras minyak dan dimasukkan dalam bak penampungan.
Saat warga ramai, tiba-tiba muncul percikan api hingga membuat sumur terbakar dan meledak. Korban yang belum diketahui identitasnya tewas di tempat.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo menduga kebakaran diduga akibat kelalaian warga yang nekat membuka penutup sumur.
Sumur minyak itu sebelumnya ditutup karena terjadi ledakan yang menyebabkan empat orang tewas dan empat lainnya mengalami luka bakar pada 21 Juni 2024.
"Sumur minyak itu kembali terbakar dan satu warga meninggal," ungkap Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, Senin (22/7).
Albertus menyebut aktivitas pemerasan minyak mentah di TKP sudah dilarang. Hanya, warga secara sembunyi-sembunyi masih melakukannya dengan dalih ada nilai jualnya.
"Alasan warga tak ada penghasilan selain menjadi penambang minyak mentah. Padahal sangat berbahaya," kata Albertus.
Agar kejadian tak terulang, polisi meminta SKK Migas untuk menutup sumur secara permanen. Sementara saat ini baru dipasang kawat berduri agar warga kesulitan masuk ke areal.
"Kondisi lahannya menjadi licin bercampur genangan minyak mentah yang rawan terbakar. Makanya SKK Migas perlu bertindak cepat," kata Albertus.