Pengecor jasad Fitria pernah dipenjara dua kali kasus perampokan
Merdeka.com - Pelaku pengecoran terhadap jasad Fitri Anggraeni, Didik Ponco Sulistyo, warga Dusun Krajan, Desa Puguh, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, ternyata seorang residivis. Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar mengungkapkan Didik pernah dipenjara dua kali.
"Dia dipenjara di Ambarawa karena kasus yang ditangani Polres Ungaran. Pertama karena perampasan sepeda motor, dihukum empat tahun. Kedua karena penggelapan sepeda motor kena hukuman satu tahun tiga bulan," jelas Aris, Senin (26/2).
Aris mengatakan, saat ini fokus penyidikan adalah soal pembegalan sepeda motor. Pembegalan tersebut dilakukan Didik pada Jumat (23/2).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Kapan pesepeda dijambret? Kejadiannya berlangsung di siang bolong dan terjadi sangat cepat.
Saat itu, Kasiyati, warga Dusun Balak, Desa Ngabean Boja pada Jumat (23/2) melintas di Jalan Ngabean-Kliris, punggung korban disabet pakai tebu sebanyak tiga kali oleh Aris. Setelah terjatuh, sepeda motor yang dipakai korban dibawa kabur.
"Pembegalan motor itu rencananya untuk membayar mobil rental yang digunakan untuk menjemput korban yang dibunuh," jelas Aris.
Penyidik, lanjutnya, masih melakukan pendalaman terhadap keterangan tersangka. "Ya kita masih intens menginterogasi tersangka. Bisa jadi ada kemungkinan keterlibatan pelaku lain atau berkembang ke perkara lain. Kita fokus menuntaskan penyidikan ini dulu, baru ke pembunuhan," tegasnya.
Aris mengungkapkan antara Didik dan Fitria memang ada hubungan asmara selama empat bulan ini. Bahkan mereka berulang kali melakukan hubungan intim di hotel.
"Sementara kalau yang di rumah, ya baru sekali itu karena keadaan sepi," terangnya.
Dikatakan, rumah yang ditempati pelaku ternyata bukan punya Didik. Statusnya di rumah tersebut hanya menumpang. Rencananya rumah tersebut tahun ini akan direnovasi karena mendapat bantuan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Seperti diketahui, Didik melakukan pembunuhan terhadap Fitri Anggraeni pada Jumat (16/2). Setelah dibunuh, jasad janda tersebut dicor di bak mandi di rumah yang ditempati Didik.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uang dari hasil penjualan motor hasil curian itu dikumpulkan oleh pelaku untuk kemudian digunakan membeli satu unit mobil.
Baca SelengkapnyaPelaku baru bebas tahun 2021 kasus yang sama yakni pencurian kendaraan bermotor
Baca SelengkapnyaKedua pelaku merupakan komplotan sudah sering beraksi di Depok dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengidentifikasi dua pelaku penembakan dan pencurian sepeda motor yang melukai FS (27) di Tangerang.
Baca SelengkapnyaPolisi Kantongi Identitas Pelaku Pembegalan Terhadap Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaDua pencuri itu tewas dikeroyok massa saat hendak membawa kabur satu unit sepeda motor yang terparkir Jalan Pedongkelan, Kapuk Cengkareng Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaPasutri asal Probolinggo jadi spesialis curanmor dan telah beraksi di 20 tempat berbeda. Modusnya naik motor pelat merah untuk intai motor korban.
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri juga mengamankan sejumlah tersangka dengan peran yang berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaVideo aksi begal di jalan sepi itu viral di media sosial
Baca SelengkapnyaPengakuan para pelaku sudah beraksi di 30 lokasi berbeda di Kawasan Bandara, Jakarta Barat dan Tangerang
Baca Selengkapnya