Pengemudi dan Kernet Tewas, Kasus Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi Dihentikan
Merdeka.com - Kasus kecelakaan tunggal speedboat 'Awet Muda' yang menyebabkan tujuh orang tewas kemarin tak bisa dilanjutkan alias SP3. Hanya saja, kepolisian akan mengoptimalkan razia terkait ketersediaan keselamatan bagi transportasi air.
Kasubdit Gakkum Dit Polair Polda Sumsel, AKBP Munaspin, mengungkapkan, penghentian kasus itu lantaran pengemudi (serang) dan kernet kapal juga tewas sehingga tidak ada yang bisa dijerat hukum.
"Masih diselidiki, tapi karena pengemudi dan kernetnya meninggal jadi nanti dikeluarkan SP3 atau dihentikan kasusnya," ungkap Munaspin, Selasa (19/3).
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Mengapa kecelakaan maut itu terjadi? Insiden ini berawal dari mobil yang digunakan keluarga tersebut melambat karena adanya perbaikan jalan. Sayangnya, truk pasir yang ada di belakangnya tidak dapat mengerem dengan tepat sehingga menyebabkan tabrakan.
Dikatakannya, puing-puing kapal telah dievakuasi ke Mako Polair Polda Sumsel sebagai barang bukti. Kondisinya hancur berkeping-keping lantaran kencangnya tabrakan.
"Hancur semua, kemungkinan kecepatan kapal saat kejadian 25 Knot," ujarnya.
Sama dengan keterangan sebelumnya, Munaspin menyebut saat menabrak pohon di pinggir sungai, kapal itu dikendalikan oleh kernetnya karena pengemudi tidur di sampingnya. Diduga, kernet mengantuk sehingga tidak mengetahui kapal dengan cepat mendadak berbelok ke kanan lalu menghantam pohon.
"Saksi melihat yang bawa kapal itu mengantuk. Tapi dia sudah mahir mengendalikan kapal meski statusnya kernet," kata dia.
Sementara itu, Kepala Cabang PT Jasa Raharja Wilayah Sumsel, John Veredy Panjaitan, mengatakan pihaknya telah memberikan santunan kepada keluarga korban tewas masing-masing Rp 50 juta. Sementara bantuan bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit masih menunggu total biaya dikeluarkan.
"Korban meninggal maupun terluka mendapatkan santunan. Total santunan yang sudah kita keluarkan untuk kejadian kemarin berjumlah Rp 350 juta bagi tujuh ahli waris korban," tegas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaDi TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca SelengkapnyaPenyidikan kasus kecelakaan itu berakhir damai setelah sopir truk mencabut laporan kepada polisi.
Baca SelengkapnyaFerrari yang dikendarai RAS turut menabrak lima kendaraan itu yakni, Toyota Avanza Taksi, Honda Brio, Sepeda Motor Honda Beat, Benelli Sport dan Motor Verza.
Baca SelengkapnyaKA Brantas menabrak truk trailer yang dikendarai HS di perlintasan Jalan Madukoro Raya Semarang pada Selasa (18/7) malam. Sempat terjadi ledakan saat tabrakan.
Baca SelengkapnyaPada Minggu, 9 Juni 2024 kemarin Kapal Motor (KM) Umsini milik PT Pelni terbakar saat bersandar di Pelabuhan Makassar. Beruntung tidak ada korban jiwa.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaPenyandang tunanetra, Indra Didi dan pemandunya, M Husein (48) tewas setelah sepeda motor yang mereka kendarai ditabrak truk di jembatan Sungai Kampar.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, sopir sudah diamankan dan mengaku kabur karena takut
Baca SelengkapnyaTidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu karena saat kejadian bus hanya berisi sopir dan kernet.
Baca SelengkapnyaSopir dump truk dijadikan tersangka usai menabrak kantor polisi, sedangkan pengemudi Porsche
Baca SelengkapnyaPeristiwa terbakarnya kapal itu, lanjut Budi bisa menjadi pembelajaran bagi pergerakan kapal yang ada di Maluku Utara.
Baca Selengkapnya