Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengikut Aboge rayakan Idul Adha hari Rabu Pahing

Pengikut Aboge rayakan Idul Adha hari Rabu Pahing Penganut Islam Aboge. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Perayaan lebaran kurban atau Idul Adha di Banyumas, Jawa Tengah bagi penganut Islam Aboge tahun ini berbeda waktunya, dengan umat Islam pada umumnya. Pengikut Aboge yang tersebar di wilayah Banyumas dan sekitarnya akan merayakan hari besar tersebut pada Rabu pahing (14/9) atau berbeda dua hari.

Sesepuh pengikut Aboge di Desa Cibangkong, Kecamatan Pekuncen Banyumas, Santibi mengatakan perbedaan tersebut sudah biasa. Menurutnya, semua itu berpedoman kepada keyakinan perhitungan dalam menentukan awal bulan.

"Tahun ini diperkirakan selisihnya dua hari dengan Lebaran Idul Adha organisasi Islam pada umumnya," katanya, Minggu (11/9).

Lebih jauh, seorang pengikut Aboge yang tinggal di Desa Cibangkong, Tarsono mengemukakan perhitungan Aboge menganut siklus delapan tahunan (windu). Dalam sistem windu Jawa, di tahun 2016 dalam perhitungan Masehi masuk dalam tahun Jim Awal dalam hitungan Aboge. Sedangkan dalam penetapan awal tahun baru atau Sura pada tahun Jim Awal dimulai pada hari Jumat pon.

"Perhitungan untuk awal bulan Haji menggunakan rumus jipatiji atau Haji papat siji atau Senin pon. Sehingga, tanggal 10 bulan haji jatuh pada Rabu pahing," jelasnya.

Sementara itu, pengikut Aboge yang berada di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang Banyumas akan melaksanakan kurban pada Kamis keempat bulan besar. Menurut juru bicara adat Desa Pekuncen, Sumitro, penentuan tersebut memang biasanya dilakukan berdasarkan perhitungan hari Kamis ketiga.

"Jadinya kalau korban hewan dilaksanakan pada Kamis ketiga, untuk tahun ini jatuhnya pada Kamis Kliwon," ujarnya.

Perayaan Idul Adha kerap disebut dengan istilah Perlon Besar. Biasanya, jelas Sumitro, hewan kurban yang akan disembelih dilakukan di dekat bale agung. Berbeda dengan unggah-unggahan yang didatangi pengikut Banakeling dari berbagai daerah, pada Perlon Besar tersebut hanya khusus pengikut yang berada di wilayah Desa Pekuncen.

"Jadi nanti hasil kurbannya akan dibagikan dalam bentuk belanjaan. Kalau untuk kegiatan, tidak ada kegiatan yang menonjol dalam Idul Kurban," katanya.

Pengikut Aboge sendiri hingga saat ini jumlahnya masih ribuan di sekitar kawasan Banyumas dan sekitarnya. Mereka melaksanakan ibadah syariat Islam dengan berpedoman kepada kalender Aboge atau Alif rebo wage. Pesebarannya sendiri berada di Kecamatan Wangon, Ajibarang, Jatilawang, Pekuncen, Gumelar dan Rawalo. Sebagian besar pengikut Aboge ini berada di desa-desa pinggiran yang masih memegang teguh adat istiadat Jawa Banyumasan.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rayakan Idulfitri Sehari Lebih Lambat, Begini Ritual Lebaran Masyarakat Islam Aboge di Banyumas
Rayakan Idulfitri Sehari Lebih Lambat, Begini Ritual Lebaran Masyarakat Islam Aboge di Banyumas

Perbedaan hari Lebaran tidak pernah mereka permasalahkan.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Muhammadiyah soal Penyebab Idul Adha di Indonesia Tak Serentak dengan Arab Saudi
Penjelasan Muhammadiyah soal Penyebab Idul Adha di Indonesia Tak Serentak dengan Arab Saudi

Hari Raya Idul Adha di Indonesia tahun ini jatuh pada hari yang berbeda dengan yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi.

Baca Selengkapnya
Gelar Salat Idulfitri Hari Ini, Pimpinan An Nadzir Gowa: Junjung Tinggi Toleransi
Gelar Salat Idulfitri Hari Ini, Pimpinan An Nadzir Gowa: Junjung Tinggi Toleransi

Gelar Salat Idulfitri Hari Ini, Pimpinan An Nadzir Gowa: Junjung Tinggi Toleransi

Baca Selengkapnya
Mengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas
Mengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas

Pada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.

Baca Selengkapnya
Penjelasan BRIN Alasan Terjadinya Perbedaan Awal Puasa dan Persamaan Lebaran
Penjelasan BRIN Alasan Terjadinya Perbedaan Awal Puasa dan Persamaan Lebaran

kriteria hilal yang secara resmi diadopsi pemerintah Indonesia dan ormas-ormas Islam adalah tinggi minimal 3 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya
Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Padang Laksanakan Iduladha Sabtu 15 Juni 2024
Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Padang Laksanakan Iduladha Sabtu 15 Juni 2024

Ketika puasa Ramadan dimulai, jemaaah Naqsabandiyah sudah menetapkan kapan hari Raya Iduladha.

Baca Selengkapnya
Hari Raya Iduladha Beda dengan Arab Saudi, Ini Pesan MUI
Hari Raya Iduladha Beda dengan Arab Saudi, Ini Pesan MUI

Pemerintah Indonesia menetapkan Hari Raya Idul Adha 1449 Hijriyah atau 10 Dzulhijjah jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Mengenal Islam Aboge, Gabungkan Ajaran Islam dan Budaya Jawa untuk Tentukan Hari-hari Penting
Mengenal Islam Aboge, Gabungkan Ajaran Islam dan Budaya Jawa untuk Tentukan Hari-hari Penting

Islam Aboge merupakan wajah islam lokal yang memiliki beragam keunikan

Baca Selengkapnya
Momen Khusyuk Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Padang Salat Iduladha Pagi Ini
Momen Khusyuk Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Padang Salat Iduladha Pagi Ini

Puluhan umat muslim Tarekat Naqsabandiyah aliran Surau Baru Pauh Padang menggelar salat Iduladha

Baca Selengkapnya
Gelar Salat Iduladha, Pimpinan An-Nadzir Gowa: Perbedaan Tak Perlu Diperdebatkan
Gelar Salat Iduladha, Pimpinan An-Nadzir Gowa: Perbedaan Tak Perlu Diperdebatkan

Samiruddin menegaskan menjunjung tinggi tolerasi dan tetap berpagang pada Alquran dan Hadis

Baca Selengkapnya
Sidang Isbat Idul Adha, Berikut Sejarah Singkat dan Tahap Pelaksanaannya
Sidang Isbat Idul Adha, Berikut Sejarah Singkat dan Tahap Pelaksanaannya

Melalui sidang isbat, Kemenag menetapkan 1 Zulhijah 1444 Hijriyah jatuh pada hari Selasa, 20 Juni 2023.

Baca Selengkapnya