Penipu Bermodus Bantuan ke Masjid Catut Nama Gubernur, Ini Penjelasan Pemprov Sumsel
Merdeka.com - Pengurus masjid di Sumatera Selatan dihebohkan dengan informasi pemberian bantuan dari Gubernur Sumsel Herman Deru dalam sebulan terakhir. Pemprov Sumsel memastikan informasi itu tidak benar dan nama sang gubernur telah dicatut.
Sebelumnya, sejumlah pengurus masjid menerima pesan singkat melalui SMS dan WhatsApp dari orang tak dikenal. Isinya bakal ada bantuan dari Gubernur Sumsel menggunakan dana hibah secara bertahap.
Namun, bantuan itu tak kunjung diberikan sehingga membuat pengurus masjid kecewa. Sejauh ini ada beberapa laporan yang masuk ke Pemprov Sumsel.Kabar tersebut langsung dikonfirmasi Asisten I Setda Sumsel Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Edward Candra. Menurut dia, bantuan Gubernur Sumsel melalui SMS dan WA tidak benar adanya.
-
Dimana Gubernur Sumbar minta bantuan dana? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang menyebarkan informasi penipuan tentang Jusuf Hamka? Informasi yang beredar merupakan modus pencurian data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
-
Siapa Gubernur Sumatera pertama? PPKI pun menunjuk Teuku Muhammad Hasan, putra asal Sigli ini ditetapkan menjadi gubernur untuk memimpin wilayah Provinsi Sumatera yang ber-ibukota di Medan.
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Menurut dia, aksi itu dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan merusak nama baik bahkan mengambil keuntungan pribadi. Kejadian ini dinilai perlu ditindaklanjuti agar tidak membuat resah.
"Itu jelas mencatut nama Gubernur Sumsel, tidak ada seperti itu," ungkap Edward, Selasa (16/5).
Dia menjelaskan, penyaluran bantuan ke masjid-masjid ada mekanisme tersendiri. Bantuan tidak serta-merta dilakukan tanpa prosedur administrasi.
Bantuan juga diberikan melalui Safari Jumat yang menjadi program Gubernur Sumsel setiap pekan dan kunjungan kerja ke daerah atau ke masjid-masjid. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk mengonfirmasi langsung ke Biro Kesra Pemprov Sumsel jika menemukan kasus itu."Biasanya beliau memberikan bantuan langsung bersifat pribadi," ujarnya.
Kasus ini juga ditindaklanjuti Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumsel. Bahkan lembaga itu sampai mengeluarkan surat imbauan resmi dengan Nomor 027/DMISS/H/V/2023.
Dalam surat itu, DMI Sumsel meminta kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya takmir dan pengurus masjid atau musala tidak mudah percaya dan terprovokasi terhadap datangnya berita, informasi, dan pesan, baik melalui media sosial maupun media elektronik lainnya yang mengatasnamakan pribadi dan atau jabatan Gubernur Sumsel terkait pemberian partisipasi sosial di bidang keagamaan. Perlu diketahui, Gubernur Sumsel tidak menggunakan media sosial dalam menyalurkan bantuan pribadi maupun atas nama Pemprov Sumsel.
Jika menemukan atau menerima informasi dan pesan via medsos, telpon, SMS, dan WA tentang praktik dan perbuatan penipuan pemberian bantuan ke masjid agar segera melapor ke aparat penegak hukum setempat atau Biro Kesra Setda Sumsel untuk dilakukan edukasi dan investigasi.
"Mengingat hal ini penting bagi kita semua untuk berhati-hati agar tidak terjebak atas tindakan yang tidak sesuai keinginan kita, pengurus masjid dapat memahami hal ini," kata Ketua DMI Sumsel KA Bukhori.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said dilaporkan Maskota HJS, ketua Apdesi Kabupaten Tangerang yang juga Kades Blimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaDiketahui, Sahbirin Noor sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca SelengkapnyaGus Muhdlor menjabat sebagai Bupati Sidoarjo sejak tahun 2018
Baca SelengkapnyaSaid Didu dicecar 30 pertanyaan oleh penyidik berdasarkan barang bukti video di media sosial.
Baca SelengkapnyaMahfud mengungkapkan, Panji Gumilang terindikasi melakukan pencucian uang. Ditemukan 295 sertifikat tanah milik yayasan yang berpindah ke Panji Gumilan
Baca SelengkapnyaPejabat itu mengungkap wajib setor ke Bupati Garut Rp2,5 juta per bulan
Baca SelengkapnyaKemenag dan MUI berkoordinasi dalam menangani masalah video viral memperbolehkan tukar pasangan suami istri.
Baca SelengkapnyaHakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan mengabulkan gugatan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor atas penetapan dirinya sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaRudy mengungkapkan bahwa kejadian tersebut tidak lepas dari ulah oknum, bukan karena PNM yang kecolongan.
Baca SelengkapnyaDiduga promosikan istri jadi Caleg, Kades di Bekasi dilaporkan ke Bawaslu
Baca Selengkapnya"Emangnya Solok ini negara PKS apa. Ini negara ada aturannya," kata Epyardi
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka dilakukan KPK setelah sebelumnya melakukan pemeriksaan sejumlah orang ditangkap saat Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Minggu (6/10) lalu.
Baca Selengkapnya