Penting Diketahui, Dampak Bagi Penderita Rabies Jika Minum Air
Merdeka.com - Kasus rabies belakangan ramai muncul. Penderita rabies diketahui mengalami gejala takut terhadap air, yang dikenal sebagai hidrofobia.
Hidrofobia pada rabies bukanlah ketakutan pada air itu sendiri, tetapi lebih merupakan respons takut yang timbul ketika orang yang terinfeksi rabies mencoba menelan atau melihat air. Ini disebabkan oleh efek patologis yang terjadi pada sistem saraf pusat akibat infeksi virus rabies.
Virus rabies menyerang sistem saraf pusat, termasuk otak, dan menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan saraf. Salah satu area yang terpengaruh adalah sistem limbik, yang terkait dengan respons emosional dan perilaku. Gangguan pada sistem limbik dapat menyebabkan perubahan emosi dan perilaku, termasuk respons takut yang tidak wajar terhadap rangsangan tertentu.
-
Apa yang dimaksud dengan rabies? Rabies adalah infeksi virus yang menyebar melalui gigitan hewan yang telah terifeksi sebelumnya. Virus rabies ini dapat masuk dalam kelompok rhabdovirus.
-
Apa penyebab rabies? Rabies disebabkan oleh virus yang masuk ke tubuh manusia melalui cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies. Jilatan hewan yang terinfeksi ke mulut, mata, atau luka terbuka, juga bisa menjadi cara virus rabies menular dari hewan ke manusia.
-
Siapa yang rentan terkena rabies? Menurut data yang dilansir dari World Health Organization (WHO), sebanyak 59.000 penduduk di seluruh dunia meninggal akibat rabies, dan 99% di antaranya terkena gigitan anjing yang telah terinfeksi virus rabies.
-
Di mana rabies bisa ditemui? Dalam hal ini, rabies bisa ditemui di 150 negara dan di semua benua, kecuali Antartika dan Arktik.
-
Siapa yang rentan terinfeksi rabies? Terkena gigitan kucing yang terkena rabies menjadi hal yang berbahaya.
-
Bagaimana rabies menular? Rabies disebabkan oleh virus rabies, yang dapat ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, dan kelelawar.
Dilansir dari Passport Health, ketika rabies memengaruhi sistem saraf, salah satu efek samping potensial adalah kejang yang intens di tenggorokan atau faring. Meskipun tak terkontrol, kejang yang menyakitkan ini juga dapat terpicu ketika seseorang mencoba menelan, menyebabkan masalah serius dalam proses menelan. Meskipun rasa haus yang sangat dirasakan oleh orang yang terinfeksi, kejang tetap bisa terjadi dan membuat sulit untuk menelan apa pun.
Kontraksi yang tidak terkendali pada faring ini menyebabkan munculnya gejala hidrofobia. Kemudian, orang yang terinfeksi menjadi sangat takut terhadap air karena hanya pikiran tentang air sudah cukup untuk memicu kejang yang keras dan menyakitkan di tenggorokan.
Dalam kasus hidrofobia pada rabies, rangsangan air seperti suara, pandangan, atau mencoba menelan air dapat memicu respons takut yang intens pada penderita. Ini bisa disebabkan oleh sensasi yang tidak nyaman atau perasaan tersedak yang dirasakan ketika mencoba menelan karena adanya kejang pada otot-otot tenggorokan yang terpengaruh oleh infeksi rabies.
Hidrofobia sendiri bukanlah gejala yang khas atau spesifik hanya untuk rabies. Gejala tersebut juga dapat terjadi dalam beberapa kondisi medis lainnya yang tidak terkait dengan rabies.
Penderita rabies sebaiknya tidak minum air karena hal itu dapat menyebabkan sensasi tersedak dan kesulitan menelan. Infeksi virus rabies mempengaruhi sistem saraf pusat, termasuk otot-otot yang terlibat dalam menelan makanan dan minuman.
Ketika penderita rabies mencoba menelan air atau cairan lainnya, dapat terjadi spasme pada otot-otot tenggorokan dan laring, yang menyebabkan sensasi tersedak dan kesulitan menelan. Sebagai contoh, kondisi ini menyebabkan kejang seperti video yang belakangan beredar.
Hidrofobia pada rabies biasanya muncul pada tahap akhir atau tahap lanjut dari penyakit ini. Tahap ini dikenal sebagai tahap neurologis atau tahap klinis rabies.
Setelah timbulnya gejala neurologis, infeksi rabies biasanya memiliki perkembangan yang cepat dan berakhir dengan kematian dalam waktu singkat, biasanya dalam beberapa hari atau minggu. Gejala-gejala tersebut dapat berbeda-beda dan tidak semua gejala akan muncul pada setiap individu yang terinfeksi rabies.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua penderita rabies mengalami gejala ini dan hidrofobia tidak selalu terjadi dalam setiap kasus rabies. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rabies adalah penyakit berbahaya yang ditularkan melalui gigitan hewan.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia enam tahun berinisial AN tewas pasca-digigit anjing rabies di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca SelengkapnyaCiri kucing rabies yang penting diketahui dan dipahami oleh semua orang.
Baca SelengkapnyaArtikel ini mengungkapkan jenis-jenis bahaya, dari hiu hingga anemon laut berbisa.
Baca SelengkapnyaCara mencegah rabies adalah hal yang penting untuk diketahui semua orang.
Baca SelengkapnyaTetaplah waspada menjaga jarak dari fauna yang dapat menyebarkan penyakit rabies.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dapat menular. Penyakit ini sering muncul di musim pancaroba.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dapat menular dari hewan ke manusia. Leptospirosis sering ditemui saat musim hujan.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim penghujan seperti sekarang, sejumlah jenis penyakit juga mulai mengintai dan mengancam.
Baca SelengkapnyaWarga Boyolali dan Sleman meninggal dunia akibat leptospirosis.
Baca SelengkapnyaKabar tentang kemunculan jenis amoeba ini sudah pasti mengejutkan warga dunia.
Baca Selengkapnya