Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penutur Mulai Gengsi, Eksistensi Bahasa Daerah di Sumsel Mulai Punah

Penutur Mulai Gengsi, Eksistensi Bahasa Daerah di Sumsel Mulai Punah Ilustrasi belajar. ©2014 Merdeka.com/shutterstock/donatas1205

Merdeka.com - Status bahasa daerah di Sumatera Selatan mengalami kemunduran. Jika terus terjadi, bukan tidak mungkin bahasa lokal akan punah dan ditinggalkan warganya.

Secara umum provinsi itu memiliki enam bahasa daerah, yakni bahasa Lematang, Komering, Melayu, Ogan, Kayuagung, dan Pedamaran. Dari jumlah itu, dua bahasa daerah masih berada dalam status aman, yakni bahasa Komering dan Ogan.

Bahasa Komering dituturkan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, OKU, OKU Selatan, dan Ogan Komering Ilir dengan jumlah 470 ribu penutur. Sementara bahasa Ogan tersebar di OKU, Muara Enim, Banyuasin, dan Ogan Ilir dengan jumlah 1,5 juta penutur.

"Dari enam bahasa daerah, empat bahasa di antaranya mengalami kemunduran, hanya dua yang masih aman," ungkap Kepala Balai Bahasa Sumsel Karyono, Jumat (5/5).

Menurut dia, banyak faktor yang menyebabkan kemunduran dalam berbahasa daerah. Mulai dari sikap penutur bahasa daerah terhadap bahasanya, migrasi atau mobilitas sosial yang tinggi, perkawinan, dan bencana walaupun tidak begitu signifikan.

"Pada intinya, ada sikap gengsi dari penutur, mereka lebih memilih menuturkan bahasa lain ketimbang bahasa daerahnya," ujarnya.

Oleh karena itu, revitalisasi penting dilakukan sebagai upaya pelestarian dan pengembangan bahasa daerah kepada generasi muda sehingga menggunakan bahasa daerah dalam kesehariannya. Revitalisasi bahasa daerah juga dapat dilaksanakan dengan berbasis keluarga, sekolah, dan komunitas.

"Bahasa daerah adalah aset yang sangat berharga bangsa ini, yang menjadi salah satu jati diri bangsa. Makanya harus dilestarikan agar tidak punah," terangnya.

Agar tujuan ini terwujud, pihaknya mendorong pemerintah daerah untuk menguatkan peraturan daeran dan turunannya terkait penggunaan bahasa daerah atau bahkan menerbitkan perda khusus menyangkut bahasa daerah. Dinas Pendidikan juga memaksimalkan mata pelajaran muatan lokal untuk mentransformasikan bahasa daerah ke anak didik.

"Jika perlu diterbitkan peraturan gubernur sehingga bahasa daerah bisa dilestarikan sama anak cucu mendatang," katanya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini 10 Negara dengan Bahasa Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?
Ini 10 Negara dengan Bahasa Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup secara berdampingan dan saling membutuhkan.

Baca Selengkapnya
Asal-usul Suku Akit, Penduduk Asli Provinsi Riau yang Mendiami Pulau Rupat
Asal-usul Suku Akit, Penduduk Asli Provinsi Riau yang Mendiami Pulau Rupat

Salah satu penduduk asli yang mendiami Provinsi Riau yang memiliki bahasa melayu Riau yang unik, namun bahasa tersebut terancam hilang.

Baca Selengkapnya
Pernah Tercatat sebagai Provinsi di Indonesia, Ini Fakta Sumatra Tengah yang Jarang Diketahui
Pernah Tercatat sebagai Provinsi di Indonesia, Ini Fakta Sumatra Tengah yang Jarang Diketahui

Tak diduga, salah satu provinsi di Indonesia dahulu ada yang bernama Sumatra Tengah. Kini daerah-daerahnya masih ada sampai sekarang.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Suku Rejang, Diyakini Jadi Penghuni Pertama di Bengkulu
Fakta Unik Suku Rejang, Diyakini Jadi Penghuni Pertama di Bengkulu

Kelompok etnis yang berada di Tanah Rejang ini diakui sebagai salah satu penduduk asli Bengkulu pertama dan suku tertua.

Baca Selengkapnya
Unik Jadi Sorotan, Mahasiswa UGM Wajib Pakai Bahasa Daerah saat Presentasi Mata Kuliah ini
Unik Jadi Sorotan, Mahasiswa UGM Wajib Pakai Bahasa Daerah saat Presentasi Mata Kuliah ini

Cara unik dilakukan Dosen di Fakultas Ilmu Budaya UGM dengan wajibkan Mahasiswa presentasi pakai Bahasa Daerah.

Baca Selengkapnya
Jadi Tuan Rumah Nusantara Sumpit Open 2023, Komitmen Lestarikan Budaya Lokal di IKN
Jadi Tuan Rumah Nusantara Sumpit Open 2023, Komitmen Lestarikan Budaya Lokal di IKN

Budaya menjadi aspek penting dalam pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ingin IKN Jadi Desa Wisata Seperti Bali
Pemerintah Ingin IKN Jadi Desa Wisata Seperti Bali

Konsep ini ditunjukkan agar kearifan lokal yang ada di IKN tetap terlihat jelas.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ada Suku di Indonesia Sehari-hari Menulis Pakai Aksara Korea
Ternyata Ada Suku di Indonesia Sehari-hari Menulis Pakai Aksara Korea

Di Indonesia, ada suku yang menggunakan aksara Korea (Hangeul) dalam penulisannya, yakni suku Cia-cia.

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Kabupaten Penajam Paser Utara, Dulunya Wilayah Kerajaan dengan Armada Angkatan Laut yang Kuat
Menilik Sejarah Kabupaten Penajam Paser Utara, Dulunya Wilayah Kerajaan dengan Armada Angkatan Laut yang Kuat

Menurut catatan sejarah, keduanya memiliki pengaruh yang besar sebagai pelestari kebudayaan nenek moyang Kalimantan dengan angkatan militer laut yang kuat.

Baca Selengkapnya