Penyebab Harimau Sumatera Serang Manusia, Mangsanya Habis Diburu
Merdeka.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menyebut salah satu penyebab keluarnya harimau Sumatera dari habitatnya karena mangsanya sudah habis diburu manusia. Akibatnya, raja hutan itu memangsa apapun yang ditemuinya, termasuk manusia.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Lahat BKSDA Sumsel Martialis Puspito mengungkapkan, sasaran perburuhan manusia adalah kambing hutan, kijang, dan babi hutan. Hewan-hewan itu sebelumnya sangat mudah ditemukan namun sudah nyaris punah karena marak diburu.
"Dugaan kami penyebab serangan harimau ke manusia karena mangsanya sudah habis diburu. Jelas rantai makanan di habitatnya terputus," ungkap Martialis, Jumat (13/12).
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Apa ancaman utama bagi Harimau Sumatera? Rusaknya ekosistem hutan membuat konflik antara harimau dengan manusia tidak pernah berhenti. "Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
-
Siapa yang mengancam kelangsungan hidup harimau? Permintaan tulang, kulit, dan bagian tubuh harimau lainnya menyebabkan meningkatnya kasus perburuan dan perdagangan manusia.
-
Kenapa Harimau Jawa diburu? Sayangnya, harimau menjadi perlambangan roh-roh jahat sehingga harus dibasmi dan diusir lewat pembantaian.
-
Kenapa serangan harimau terjadi? Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan.
-
Kenapa harimau Jawa punah? Harimau Jawa mengalami kepunahan karena banyaknya perburuan terhadap satwa liar ini. Pada masa kolonial Belanda, banyak orang memburu harimau Jawa untuk kemudian dijadikan pajangan. Kini, tak ada lagi harimau Jawa di hutan-hutan lereng Gunung Kelud atau di hutan lain di Jawa Timur.
Menurut dia, dugaan tersebut berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Pihaknya kerap menemukan kepala kambing hutan di hutan lindung yang mati diburu pemburu. Belum lagi perburuan babi hutan yang hampir terjadi setiap pekan.
"Harimau kelaparan, wajar makanannya sudah habis. Apapun yang ditemuinya jadi sasaran," kata dia.
Selain itu, kata dia, pemerintah setempat juga harus bijak mengelola tempat wisata, seperti di Gunung Dempo Pagaralam. Banyak jalur perlintasan harimau kini telah menjadi obyek wisata sehingga membuat harimau terancam.
"Misal Tugu Rimau, itu dulu teritorial harimau, tapi sekarang malah jadi jalur pendakian, banyak warung-warung di sana," ujarnya.
Tak kalah pentingnya lagi, sambung dia, perambahan hutan lindung yang menjadi habitat harimau juga turut menyumbang keganasan harimau. Wilayah hidup binatang buas dilindungi itu menjadi semakin menyempit, padahal jelajahnya setiap hari bisa mencapai 20 kilometer.
"Ini adalah fakta, terlebih beberapa serangan yang terjadi sebulan terakhir berada di hutan lindung, tempat hidup harimau," tegasnya.
Diketahui, dalam kurun waktu sebulan terakhir, ada lima kali serangan harimau terhadap manusia, tiga di antaranya tewas dengan mengenaskan. Korban teranyar adalah Mustadi (50), warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Semendo Darat Ulu, Muara Enim. Korban diserang harimau saat berada di kebun kopi yang berada di kawasan hutan Seribu Kebun Pedamaran, Kecamatan Kota Agung, Lahat, Kamis (12/12) sore.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaSemakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.
Baca SelengkapnyaBiasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
Baca SelengkapnyaHutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini seekor Harimau Sumatera bernama Nurhaliza dikabarkan mati di Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo.
Baca SelengkapnyaPada awal abad ke-19 harimau ini masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaSerangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaDengan mengenal fakta-fakta orang utan, kita tidak hanya akan memperkaya pengetahuan terhadap hewan ini, tapi juga membangun kesadaran untuk melindungi mereka.
Baca SelengkapnyaMenurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.
Baca Selengkapnya