Perpisahan dengan prajurit Kostrad, Jenderal Gatot ingatkan TNI tak bisa dibeli
Merdeka.com - Sebelum pensiun dari dunia militer, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melakukan safari ke satuan komando. Jenderal Gatot berpesan agar prajurit TNI tetap netral. Pesan itu disampaikan Gatot di hadapan ribuan prajurit di Markas Divisi 1 Infanteri Kostrad Cilodong, Depok pagi tadi.
Gatot menyampaikan bahwa prajurit TNI harus tetap berdiri netral di tengah panasnya situasi politik tanah air. Gatot membakar semangat prajurit Kostrad agar tidak tergoda situasi politik.
"Banyak yang ingin berusaha mendekati kalian apalagi kalian (Prajurit Kostrad) satuan terbesar dan terkuat. Kalau perlu mereka membeli kalian. Tapi mereka tidak tahu kalau prajurit Kostrad bertugas dan berjuang bukan karena uang, bukan karena materi, tetapi karena keyakinan bahwa kau adalah patriot bangsa yang rela berjuang berkorban nyawa hanya untuk tetap tegaknya keutuhan NKRI," katanya, Kamis (7/12).
-
Kenapa Pangkoopsudnas ingatkan netralitas TNI? Hal yang harus menjadi perhatian meliputi keimanan dan ketakwaan, peningkatan kualitas SDM, kepedulian lingkungan dan alutsista, ketahanan keluarga, lambangja, dan netralitas prajurit dalam Pemilu.
-
Dimana TNI dan Polri di Jateng berikan arahan netralitas? Sebanyak 204 Babinsa Kodim 0712 diberikan arahan di Gedung Dadali, Kompleks Pemerintah Kabupaten Tegal.
-
Bagaimana TNI dan Polri di Jateng menjaga netralitas? Para Babinsa juga diminta untuk meningkatkan kerja sama dengan Bhabinkamtibmas Polri dan berbagai elemen masyarakat, sehingga elemen TNI hadir memberikan rasa aman kepada masyarakat.
-
Apa yang dilakukan TNI dan Polri di Jateng untuk menjaga netralitas? Selain antisipasi gangguan keamanan, para Babinsa juga diminta untuk bersikap netral selama pemilu pilkada hingga pilpres.
-
Kenapa TNI harus netral di Pilkada? Harga mati bahwa TNI itu netral, sehingga seluruh prajurit TNI, khususnya dari matra darat itu diminta menjaga netralitas, termasuk saat menggunakan medsos untuk lebih berhati - hati dan bijak,' tegas mantan Danrem 152 Baabullah itu.
-
Kenapa TNI harus dijaga dari pengaruh partai politik? Pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita, jangan sampai TNI dikuasai oleh partai politik manapun juga. Ingatlah, bahwa prajurit kita bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang mudah dibelokkan haluannya. Kita masuk dalam tentara karena keinsyafan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara.
Gatot juga mengingatkan, tantangan terberat sebagai prajurit TNI bukanlah di medan peperangan. Tetapi ketika menjaga kepercayaan masyarakat di tengah situasi politik yang memanas jelang pemilu.
"Tahun depan adalah tahun politik. Di situlah tantangan terberat kalian. Kalau kamu menghadapi musuh, menghadapi medan pertempuran saya yakin di hati kalian seperti rekreasi, seperti berwisata, kalian berebut untuk tugas operasi dan pasti kalian bisa mengatasinya itu memang tugas prajurit Kostrad," ucapnya.
Gatot meminta prajuritnya mengamati atasan dan harus berani bersikap jika terjadi penyimpangan yang dilakukan pimpinan.
"Siapapun yang memimpin kalian, amati dia. Kalau sudah kelihatan akan menjual Kostrad, bersikaplah kalian. Tidak boleh TNI kemana-mana. TNI harus netral. Biarkan yang lainnya bisa dibeli, TNI tidak bisa dibeli," tegasnya.
Dia juga sempat mengutarakan permohonan maaf atas segala khilaf selama memimpin TNI di hadapan ribuan prajurit Kostrad. Sebagai manusia kata Gatot dirinya mohon maaf apabila ada salah dan khilaf.
"Namun yakinlah, semua itu saya lakukan karena rasa cinta saya pada TNI pada bangsa yang besar ini. Saya yakin sampai kapanpun kalian (Prajurit Kostrad) akan jadi prajurit yang tidak hanya hebat tapi juga setia menjaga kehormatan dan harga diri TNI dan bangsa ini," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Panglima Yudo, kuncinya TNI harus kuat dan tak mudah terpecah-pecah.
Baca SelengkapnyaIa juga melontarkan pernyataan menarik. Yudo mengaku bahwa tak ingin satuan TNI diremehkan.
Baca SelengkapnyaAgus menegaskan tidak segan menindak siapapun prajurit aktif baik secara pidana ataupun hukuman disiplin bila ketahuan tidak menjaga netralitasnya dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Brigjen TNI FX. Giyono saat pembekalan kepada prajurit TNI di wilayah Kodam XVII/Cenderawasih.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I Mayjen (Purn) Tubagus Hasanuddin mewanti-wanti Panglima agar prajurit TNI agar netral saat Pilkada
Baca SelengkapnyaHal ini berdasarkan ST Panglima TNI Nomor : 1681/2018 dan ST Kasad Nomor : 33/2019 tentang penggunaan hak berpolitik.
Baca SelengkapnyaInstruksi ini disampaikan kepada Koramil, Pos Angkatan Laut, Pos Angkatan Udara sampai ke satuan tingkat tinggi.
Baca SelengkapnyaArahan tersebut sesuai dengan perintah Panglima TNI Laksamana, Yudo Margono agar Agus menjaga dan menjunjung tinggi netralitas prajurit jelang tahun politik .
Baca SelengkapnyaDudung memberikan sebuah pesan bersifat keras yang menjadi sorotan. Ia mencoba mengingatkan kepada para Pangdam dan jajarannya dalam menghadapi politik 2024.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal Maruli Simanjuntak menyatakan komitmennya untuk menjaga netralitas prajurit.
Baca SelengkapnyaMaruli meminta semua pihak tidak mengaitkan isu netralitas aparat dengan insiden pemukulan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI memberikan pemahamam ke masyarakat bahwa beda pilihan politik dan menang kalah dalam Pemilu adalah hal yang wajar.
Baca Selengkapnya