Pesawat Piper yang jatuh di Kalimantan diduga karena cuaca
Merdeka.com - CEO PT Intan Angkasa Carl Albillot mengatakan, dugaan sementara penyebab jatuhnya pesawat survei milik perusahaan tersebut adalah cuaca buruk. Pesawat dipastikan berjenis PA31 Piper Navajo.
"Dugaan sementara akibat cuaca ditambah kondisi areal yang akan disurvei merupakan kawasan perbukitan sehingga pesawat yang melakukan terbang rendah harus mengikuti alur itu," ungkap Carl Albillot kepada wartawan di posko Penanggulangan Pencarian Korban Pesawat Jatuh Bandara Temindung Samarinda, Minggu (26/8). Demikian ditulis antara.
Dugaan cuaca sebagai penyebab jatuhnya pesawat itu kata Carl Albillot didasari atas kondisi pesawat yang dianggap masih prima.
-
Apa dampak gempa pada pesawat? Gempa tetap bisa memengaruhi penerbangan dari aspek navigasi dan keselamatan.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Kenapa pesawat Jeju Air kecelakaan? Kepala stasiun pemadam kebakaran Muan, Lee Jeong-hyun, menyatakan bahwa kecelakaan tersebut mungkin disebabkan oleh tabrakan dengan burung serta kondisi cuaca yang buruk, meskipun penyebab pasti masih belum teridentifikasi.
-
Bagaimana kondisi lift pasca kecelakaan? Sementara, hasil olah TKP panjang real lift kurang lebih 60 meter dengan posisi miring dan kemiringan lift 35 derajat, tabung lift hancur dan pecah, pagar pengaman yang terbuat dari kayu hancur, lantai tembok pengaman rusak dan hancur dan kelima korban dinyatakan meninggal dunia.
-
Bagaimana pilot bertahan keluar pesawat? Meskipun mengalami tekanan yang sangat besar dengan kondisi tubuhnya yang terjepit di luar pesawat, Lancaster berhasil bertahan selama 20 menit sambil menunggu pesawat untuk melakukan pendaratan darurat.
Pesawat jenis PA31 Piper Navajo Chief Tain milik PT Intan Perkasa yang dicarter oleh Elliot Geophysics untuk melakukan survei di salah satu kawasan tambang batu bara di area Bontang, masih layak terbang.
Walaupun dibuat pada 1978, katanya, namun pesawat bermesin dua buatan Amerika Serikat itu secara rutin menjalani pengecekkan dan perawatan.
"Pesawat itu digunakan 300 hingga 500 jam terbang per tahun dan setiap 2.000 terbang akan dilakukan pergantian mesin yang langsung dikirim dari pabrik. Jadi, badan pesawat saja yang tua tetapi mesin dan perawatannya masih prima sehingga sangat kecil kemungkinan jatuh akibat faktor mesin," kata Carl Albillot.
Terkait kesulitan menemukan pesawat tersebut akibat tidak berfungsinya ELT (Emergency Locator Transmitter), CEO PT Intan Angkasa itu mengakui, kemungkinan alat pemancar sinar darurat itu tidak berfungsi karena rusak.
"Selama ini, ELT pesawat itu tetap berfungsi. Karena alat itu terbuat dari plastik jadi kemungkinan hancur sehingga tidak bisa terdeteksi atau mungkin juga disebabkan tidak ada sinyal," ungkap Carl Albillot.
Pesawat survei dengan pilot Capt Marshal Basir berpenumpang tiga orang yakni Peter John Elliott selaku General Manager Elliot Geophysics International, seorang surveyor, Jandri Hendrizal, serta pendamping dari Kementerian Pertahanan RI, Kapten Suyoto, lepas landas dari Bandara Temindung Samarinda pada Jumat sekitar pukul 07.51 Wita dan hilang sekitar pukul 13. 51 Wita.
Pesawat itu direncanakan terbang selama empat jam dan diperkirakan akan kembali ke Bandara Temindung sekitar pukul 12.00 WITA dengan pengisian bahan bakar untuk enam jam.
Dari Bandara Temindung Samarinda pesawat itu terbang dengan ketinggian 3.000 kaki selanjutnya saat mendekati area survei di Kota Bontang, pesawat tersebut akan terbang dengan ketinggian 500 kaki.
Namun, hanya berselang beberapa menit sejak lepas landas dari Bandara Temindung, pesawat tersebut hilang kontak, hingga akhirnya diduga jatuh di kawasan Taman Nasional Kutai (TNK). (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesawat membawa 5 penumpang yakni Pendeta Saul Bagau, Melek Bagau, Debora Bagau, James Bagau dan seorang anak kecil.
Baca SelengkapnyaMarsma Agung mengaku belum dapat memastikan penyebab pastinya.
Baca SelengkapnyaSempat viral video Raffi Ahmad menunjukan helikopter yang mirip dengan heli yang jatuh tersebut kepada sejumlah influencer.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca SelengkapnyaBelum diketahui kondisi pilot dan jumlah penumpang pesawat tersebut.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaKNTK sementara melakukan pengecekan apa sebenarnya masalah utama sehingga pesawat batal terbang.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat Smart Air yang jatuh di Hutan Kalimantan Utara ditemukan selamat di Binuang, Nunukan.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat kargo milik PT Smart Aviation ditemukan selamat di Hutan Long Liku, Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaSebuah pesawat jatuh di Kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5).
Baca SelengkapnyaJemaah haji kloter 5 Embarkasi Makassar harus kembali ke asrama setelah pesawat Garuda Indonesia GIA 1105 yang mereka tumpangi mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaDeputi Area Manager Trigana Irwan Rochendi mengatakan pesawat memuat 42 penumpang dengan 6 kru pesawat. Salah satu penumpang istri Pj Gubernur Papua.
Baca Selengkapnya