Petinggi Artha Graha hilang, polisi belum periksa Tommy Winata
Merdeka.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Priyatno belum berencana memeriksa bos Artha Graha, Tommy Winata terkait hilangnya petinggi Artha Graha, Wisnu Tjandra. Namun beberapa orang yang sudah bisa dijadikan saksi sudah bisa dimintai keterangan, misalnya sopir Wisnu.
"Belum ada rencana. Kita kan periksa yang berkaitan aja ditanya. Yang diperiksa yang berkaitan, misalnya siapa yang melihat, sopir," kata Dwi, Rabu (21/5).
Dwi menjelaskan, Tommy Winata akan dimintai keterangan jika diketahui dirinya memang melakukan komunikasi sebelum menghilangnya Wisnu. "Selama ini hasil ceknya (Tommy dan Wisnu) belum ada komunikasi," ujarnya.
-
Siapa yang ditangkap terkait hilangnya pria tersebut? Bulan lalu, polisi menangkap keduanya dengan tuduhan keterlibatan dalam kematian dan hilangnya pria tersebut.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa kerabat pria itu melaporkan kehilangannya? Setelah menerima beberapa pesan yang mencurigakan dari ponsel pria itu, yang menginformasikan bahwa dirinya akan meninggalkan Spanyol dan membuang ponselnya, kerabatnya merasa curiga dan melaporkannya ke polisi.
-
Kenapa Wawan ditangkap? Wawan ditangkap karena menerima paket sabu dari Pekanbaru dengan modus ekspedisi helm.
-
Bagaimana Kompolnas akan menyelidiki kasus Vina? Dia akan mengecek bagaimana proses penangan kasus yang dimulai dari Polres Cirebon Kota hingga dilimpahkan ke Polda Jabar. 'Dari sana nanti kita lihat, apakah ada keluhan dan keberatan para tersangka sebagaimana keluhan dipaksa ngaku tersebut saat ini dari salah satu yang saat itu tersangkanya,' ucapnya.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
Wisnu Tjandra menghilang pada Minggu, 11 Mei 2014 lalu. Selang dua hari pihak kantor bertanya ke pihak keluarga karena Wisnu tak juga menampakkan batang hidungnya.
"Keluarga tidak tahu karena dia sendirian di rumahnya, dicek tidak ada. Ditelusuri sejak 11 Mei 2014, terakhir pukul 22.00 WIB, tidak ada," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto Senin (19/5).
Setelah polisi melakukan penyelidikan, kata Rikwanto , pada 11 Mei, diketahui pukul 18.00 WIB, menggunakan Camry B 1818 PAR, Wisnu menuju kantor. Lalu, pukul 19.00 WIB, meninggalkan kantor menuju ATM Sudirman.
Selanjutnya, Wisnu menuju Hotel Mulia, Senayan bertemu dengan seseorang, kemudian menggunakan taksi Silver Bird menuju Gambir. Saat itu Wisnu sempat turun di Sarinah, Jakarta Pusat.
"Setelah itu tidak ada kontak. Sekitar pukul 22.23 WIB, terakhir kali Wisnu berada," tuturnya.
Menurut Rikwanto, unit Jatanras masih mencari ke beberapa tempat yang diduga ada jejak Wisnu. Penyidik juga akan ke kantornya untuk melakukan pendalaman mencari bukti petunjuk.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiko Aryawardhana laporkan mantan istrinya atas dugaan transmisi data tanpa izin.
Baca SelengkapnyaAde Ary menegaskan, proses penyidikan kasus dugaan penggelapan dana yang menyeret Tiko masih berjalan.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan perdana dilakukan setelah kasus naik dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan.
Baca SelengkapnyaKonflik Tiko Aryawardhana dan mantan istrinya kini memasuki babak baru. Tiko telah resmi melaporkan mantan istrinya
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN selama ini tidak mengetahui status tersangka Indra
Baca SelengkapnyaSetelah Pegi Setiawan dibebaskan, Iptu Rudiana seperti hilang ditelan bumi.
Baca SelengkapnyaYossi menjawab fokus penyidik dalam memanggil saksi berkiatan rentang waktu dana perusahaan.
Baca SelengkapnyaTiko mengaku capek usai penuhi panggilan Polres Metro Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPermintaan itu disampaikan Pengacara Tiko, Irfan Aghasar
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Windi, Rizky Khairullah menjelaskan, alasan pihaknya mencabut gugatan praperadilan tersebut karena ingin fokus pada sidang utama.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak menunggu kedatangan Syahrul. Jokowi mengaku tidak tahu apakah Syahrul hilang kontak atau tidak.
Baca SelengkapnyaKejagung mengakui, penyidik masih mempertimbangkan belum perlunya pemeriksaan lanjutan bagi Dito Ariotedjo.
Baca Selengkapnya