Polisi Buru Perampok Pembunuh Satpam di Semarang
Merdeka.com - Seorang Satpam bernama Supriyono ditemukan meninggal dunia dalam kondisi bersimbah darah di bangunan eks Jonas Photo Jalan Diponegoro, Semarang, Selasa (29/3). Polisi menduga warga Lempongsari tersebut menjadi korban pembunuhan lantaran saat diperiksa oleh kepolisian ditemukan tanda-tanda kekerasan seperti luka tusukan oleh senjata tajam.
"Dari penyelidikan awal kita temui ada luka tusukan pada tubuh korban dan kita temukan juga ada barang bukti pisau yang diduga untuk menusuk korban. Kemudian beberapa barang pelaku tertinggal do lokasi. Seperti alat las, obeng dan tas ransel. Ada dugaan sementara merupakan tindakan perampokan," kata Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lombantoruan di Semarang.
Dia menyebut satpam tersebut meninggal akibat ditusuk berulang kali di bagian kepala. Polisi yang mendapati laporan langsung memeriksa sejumlah saksi.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa yang ditikam di leher? Pemimpin partai oposisi Korea Selatan, Lee Jae-myung ditikam di bagian leher ketika memberikan keterangan pers dalam kunjungannya di Busan, Selasa (2/2).
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku melakukan aksinya tersebut saat kondisi rumah korban dalam keadaan sepi. “Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,“ kata Tri.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Di mana kejadian penikaman terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
"Ada tiga saksi yang kita periksa. Kami masih penyelidikan. Berdasarkan pemeriksaan korban ada luka tusukan pada kepala belakang, leher belakang, leher depan dan dada," ungkapnya.
Saat melakukan olah TKP, personelnya juga menemukan sebuah pisau yang diduga dipakai pelaku untuk menusuk korban. Serta ada sebuah alat las dan tas ransel yang berisi obeng.
"Ada barang bukti yang kita temukan berupa pisau yang diduga dipakai menusuk korban. Kemudian beberapa barang pelaku kemungkinan besar tertinggal di lokasi. Seperti alat las dan tas ransel berisi obeng. Dugaan sementara ini merupakan tindakan perampokan," jelasnya.
Saat ini polisi masih memperdalam penyelidikan untuk mengejar pelakunya.Untuk lokasi toko kamera Fokus Nusantara kini sudah dipasangi police line. Sejumlah anjing pelacak dipakai untuk melacak jejak pelakunya.
"Kita lakukan penyelidikan memakai anjing pelacak untuk mendeteksi jejak yang dilalui pelaku. Proses selanjutnya kita tunggu hasil autopsi jenazah korban," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaMomen penonton sidang bersorak itu salah satunya terjadi ketika hakim tunggal Eman Sulaeman membacakan isi dalil Polda Jawa Barat selaku pihak temohon.
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaPengakuan Pegi ini berbeda dengan sesaat setelah bebas, pada Senin (8/7). Saat itu, dia mengaku disiksa polisi, seperti pemukulan dan pembekapan.
Baca SelengkapnyaSamson mengaku enggan untuk melanjutkan perkara ini sebagaimana dijelaskan kepolisian untuk ditangani ke pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca SelengkapnyaAiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca Selengkapnya