Polisi Buru Tujuh Pengeroyok dan Pembunuh Dua Pria yang Dituduh Curi Helm di Unimed
Merdeka.com - Polisi terus mengembangkan kasus amuk massa yang menewaskan Joni Fernando Silalahi (30) dan Stefan Samuel Hamonangan Sihombing (21), yang dituduh mencuri helm di kawasan kampus Universitas Negeri Medan (Unimed) pada Selasa (19/2) sore lalu. Setelah menangkap 4 pelaku, petugas Satreskrim Polrestabes Medan tengah memburu tujuh pelaku lainnya.
Tersangka pelaku yang sudah ditangkap yakni M Arya Prasta (22), Bagus Prayetno (18), M Abdul Kadir (21) dan Feri Zulham (26). Keempatnya merupakan satpam Unimed.
"Dari hasil pemeriksaan terhadap keempat tersangka, kita sudah identifikasi semua pelaku. Total ada 11 pelaku. Empat di antaranya sudah ditangkap dan tujuh masih dicari," kata AKBP Putu Yudha Prawira, Sabtu (23/2).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Putu menyatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk menangkap seluruh pelaku. Hanya 7 orang melarikan diri. Dia memastikan, ketujuhnya akan terus diburu dan mempertanggungjawabkan perbuatannya menghilangkan nyawa Joni dan Stefan.
Seperti diberitakan, video penganiayaan di dekat pintu keluar kampus Unimed, Selasa (19/2) sore, itu viral di media sosial. Dalam rekaman terlihat sejumlah orang, termasuk yang mengenakan seragam satpam, memukuli dua pria hingga tidak berdaya. Kedua pria, yakni Joni dan Stefan, kemudian tewas meski telah dilarikan ke RS Haji Medan.
Awalnya keduanya diketahui dihentikan satpam karena tidak dapat menunjukkan STNK sepeda motornya. Namun belakangan mereka disebutkan diamuk massa karena dituduh mencuri helm.
Sementara pihak keluarga tidak percaya Joni dan Stefen melakukan pencurian. Mereka melapor ke polisi dan mendesak pelaku penganiayaan terhadap keduanya diproses sesuai hukum berlaku.
Saat ditanya soal kasus dugaan pencurian helm yang dituduhkan kepada Joni dan Stefan, Putu Yudha Prawira belum bisa memastikannya. "Itu masih kita pelajari dan masih kita selidiki apakah dua korban ini terlibat pencurian helm," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia menjelaskan pelaku utama dalam peristiwa pembacokan tersebut dijerat dengan Pasal 338.
Baca SelengkapnyaEmpat dari enam kawanan pencuri spesialis minimarket di wilayah Jabodetabek diringkus polisi. Dua lainnya masih diburu polisi..
Baca SelengkapnyaSelain itu, polisi juga menemukan kantong plastik yang berisikan air keras.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca Selengkapnya”Tujuh tersangka kami tangkap. Barang bukti senjata api jenis AK-56," kata polisi.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaAhrie berharap partisipasi masyarakat dalam menyampaikan informasi agar proses pencarian tiga buronan mendapat titik terang.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami apakah kelima orang itu berada dalam jaringan kelompok narkoba yang sama.
Baca SelengkapnyaPenangkapan pelaku spesialis pencuri motor itu dilakukan tidak jauh dari lokasi kejadian.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan terus memburu keberadaan tersangka DPO
Baca Selengkapnya