Polisi Klaten Meninggal Setelah Tertabrak Mobil saat Atur Lalu Lintas
Anggota Satlantas setiap pagi saat apel sudah diingatkan untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Setelah diperiksa, Bobi mengaku lalai sehingga menabrak Aipda Suharseno.
Polisi Klaten Meninggal Setelah Tertabrak Mobil saat Atur Lalu Lintas
Nasib nahas menimpa seorang anggota Satlantas Polres Klaten bernama Aiptu Anum Suharseno (41).
Saat sedang bertugas mengatur lalu lintas di simpang lima Jalan Pemuda, depan Klaten Town Square, ia ditabrak mobil yang dikemudikan Bobi (35), warga Klaten Tengah. Saat itu Bobi diduga tengah bermain handphone (HP).
Kejadian tragis itu terekam CCTV dan viral di media sosial. Salah satunya diunggah di akun Instagram @kabarnegri, Rabu (3/1). Dari rekaman terlihat petugas tersebut tertabrak dari arah belakang.
"Anggota Satlantas Polres Klaten, Aiptu Anumerta Suharseno (41) meninggal dunia setelah ditabrak pemobil di simpang lima Jalan Pemuda, depan Klaten Town Square. Pengemudi mobil berinisial B (35), warga Klaten Tengah diduga tengah memainkan handphone (HP) saat kejadian," ungkapnya.
Kasat Lantas Polres Klaten, AKP Riki Fahmi Mubarok membenarkan peristiwa tersebut. Dikatakan Riki, polisi yang tertabrak tersebut yakni personel Banit Dikyasa Satlantas Polres Klaten. Sedangkan, tersangkanya bernama Bobi. Setelah diperiksa, Bobi mengaku lalai sehingga menabrak Aipda Suharseno.
"Sudah kita periksa dan ia mengaku lalai,' katanya.
Usai kejadian tersebut, lanjut Riki, pihaknya tetap akan terus melakukan patroli, pengaturan lalulintas menjadi tugas dan kewajiban kepolisian dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk menciptakan ketertiban lalu lintas di wilayah Klaten.
"Namun tentunya dengan kejadian tersebut menjadi pembelajaran untuk kita semua dalam bertugas lebih memperhatikan posisi dan berhati-hati," katanya.
Riki mengatakan, anggota Satlantas setiap pagi saat apel sudah diingatkan untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Ia menyadari jika setiap tugas memiliki resiko, namun ia selalu mengingatkan para anggotanya agar tetap berhati-hati.
"Memang setiap kegiatan, tugas selalu ada risiko, tetapi kita terus minta agar tetap berhati-hati. Apalagi tugas kita yang langsung bersentuhan dengan masyarakat," pungkasnya.