Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi pastikan AJS aktor intelektual perampokan di Pondok Indah

Polisi pastikan AJS aktor intelektual perampokan di Pondok Indah Rekonstruksi perampokan pondok indah. ©2016 Merdeka.com/Dede Rosyadi

Merdeka.com - Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan memastikan AJS merupakan aktor intelektual kasus perampokan di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Kepastian itu didapatkan polisi usai melaksanakan rekonstruksi di RS Qadr, Karawaci, di mana terlihat jelas AJS memberikan arahan kepada keempat rekannya.

"Tadi rekontruksi di RS Qadr, Karawaci itu terlihat dapat disimpulkan bahwa tersangka AJS berperan sangat penting sebagai aktor intelektual dari kelima orang ini. Karena mengatur peran, kemudian menyuruh Supriyanto untuk memegang senjata api, kemudian dia (AJS) juga memegang senjata api, kemudian menyuruh H sebagai driver, sementara Aminudin alias S dan SU sebagai orang yang mengawasi lingkungan sekitar (rumah korban). Ini semua dilakukan oleh AJS," beber Hendy di Jalan Bukit Hijau 9 Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (13/9).

saat rekonstruksi berpindah ke Hotel Asri, polisi menemukan fakta di mana AJS telah memberikan keterangan palsu kepada penyidik dengan menyebutkan perampokan hanya dilakukan empat orang. Namun, setelah melakukan pendalaman dan penyelidikan di lokasi itu, ternyata terdapat lima orang yang terlibat dalam kasus perampokan tersebut.

"Kemudian dari Hotel Asri kita prarekonstruksi di depan RS Pondok Indah. Kita menemukan fakta, bahwa AJS ini sempat turun dulu untuk jalan kaki memantau situasi rumah korban, kemudian mobil diparkir di depan RS Pondok Indah, AJS turun untuk mengawasi lingkungan sekitar, kemudian kembali ke mobil. Sementara tersangka S dan SU di turunkan di halte untuk mengawasi rumah sekitar, sementara AJS dan S masuk ke rumah pak Asep Sulaiman," jelasnya.

Prarekonstruksi ini dilakukan kepolisian untuk memperkuat bukti-bukti kejahatan yang dilakukan kelima tersangka. Utamanya untuk menemukan kesesuaian keterangan dari para pelaku.

"Karena untuk dua pelaku yang ditangkap di TKP tanggal 3 September 2016 itu tersangka AJS sama si AH ini belum kooperatif memberikan keterangan. Sedangkan 2 orang yang di amankan tanggal 7 September menyerahkan diri dan cukup kooperatif, sehingga dapat membantu kita mencari motif kasus tersebut," papar Hendy.

Polisi berharap, rekontruksi terakhir di kediaman korban bisa ditemukan barang bukti senjata api milik pelaku. Sehingga bisa memperkuat adanya aksi perampokan.

"Rekontruksi di TKP terakhir ini (rumah korban) kita harapkan bisa menemukan satu senjata api yang diduga masih disembunyikan oleh pelaku di kediaman rumah pak Asep, tadi dari rekontruksi mulai RS Qadr Karawaci, ada satu senjata yang belum kita temukan. Di sini kita mau uji, bahwa ada satu senpi, ini kita sedang dalami," sambung Hendy.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Ciduk 3 Orang Pembobol ATM Jakut-Bekasi, Kerugian Capai Ratusan Juta
Polisi Ciduk 3 Orang Pembobol ATM Jakut-Bekasi, Kerugian Capai Ratusan Juta

sasaran tersangka hanya mesin ATM yang berada di sekitar Jakarta Utara dan Kota Bekasi

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap Residivis Pencurian Modus COD, Saat Ketemuan Ancam Korban Pakai Sajam
Polisi Tangkap Residivis Pencurian Modus COD, Saat Ketemuan Ancam Korban Pakai Sajam

Saat ini teman pelaku berinisial M dan A masih DPO

Baca Selengkapnya
Peretas Handphone Kapolda Jateng Ditangkap, Polisi Duga Ada Sindikat Lebih Besar
Peretas Handphone Kapolda Jateng Ditangkap, Polisi Duga Ada Sindikat Lebih Besar

Polisi mendalami kasus peretasan handphone Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi. Mereka menduga ada jaringan lebih besar dari empat pelaku yang sudah ditangkap.

Baca Selengkapnya
Terungkap Komplotan Begal Casis Bintara Polri Ternyata Sudah Berulang Kali Beraksi
Terungkap Komplotan Begal Casis Bintara Polri Ternyata Sudah Berulang Kali Beraksi

"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan

Baca Selengkapnya
Curi Ratusan Gram Emas dan Uang, Polisi Papua Barat Ditangkap di Makassar
Curi Ratusan Gram Emas dan Uang, Polisi Papua Barat Ditangkap di Makassar

Aipda JN (44) ditangkap di salah satu kafe awasan Pantai Losari, Makassar, Sabtu (9/12).

Baca Selengkapnya
Jadi Tersangka, Pengguna dan Perantara Jasa Joki CPNS Kemenkumham di Makassar Melarikan Diri
Jadi Tersangka, Pengguna dan Perantara Jasa Joki CPNS Kemenkumham di Makassar Melarikan Diri

Satreskrim Polrestabes Makassar menetapkan dua lagi tersangka kasus joki CPNS Kemenkumham. Dua tersangka baru yakni AL dan S.

Baca Selengkapnya
Baru 2 Bulan Bebas, Residivis Ini Kembali Curi Motor dan Kini Terancam 15 Tahun Bui
Baru 2 Bulan Bebas, Residivis Ini Kembali Curi Motor dan Kini Terancam 15 Tahun Bui

Donny melanjutkan bahwa salah satu pelaku, RS, adalah seorang residivis kasus yang sama dan baru bebas dari penjara pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Kronologi Kantor Akuntan Publik di Jakbar Jadi Tempat Penyimpanan Uang Palsu
Kronologi Kantor Akuntan Publik di Jakbar Jadi Tempat Penyimpanan Uang Palsu

Hingga kini, empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ada beberapa orang yang masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

Baca Selengkapnya
Komplotan Perampok yang Bacok dan Perkosa Istri Korban di Musi Rawas Ditangkap
Komplotan Perampok yang Bacok dan Perkosa Istri Korban di Musi Rawas Ditangkap

Para pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.

Baca Selengkapnya
Tiga Pelempar Bom ke Rumah Ketua KPPS Pamekasan Diringkus Polisi, Ini Motif Pelaku
Tiga Pelempar Bom ke Rumah Ketua KPPS Pamekasan Diringkus Polisi, Ini Motif Pelaku

Tiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.

Baca Selengkapnya
Bagi Hasil Pencurian Tak Rata Buat Otak Perampokan Tertangkap
Bagi Hasil Pencurian Tak Rata Buat Otak Perampokan Tertangkap

Penangkapan DM berdasarkan pengakuan dua temannya yang lebih dulu ditangkap.

Baca Selengkapnya