Polisi Pulangkan ke Orangtua Lima Bocah SD Pelempar Bola Tanah ke Tol Krukut
Merdeka.com - Lima bocah pelempar bola tanah ke Tol Krukut, Depok dipulangkan ke orang tua. Pasalnya mereka masih berusia di bawah umur. Namun mereka diminta membuat surat pernyataan di Polsek Cinere. Surat berisi pernyataan tidak mengulangi perbuatan membahayakan pengendara mobil di tol.
"Untuk anak ini masih bawah umur, kita harus lihat masa depan mereka. Kami perlu surat pernyataan dari orang tua supaya mereka tahu bagaimana kondisi anak," kata Kapolsek Cinere, Kompol Jun Nurhaida, Minggu (4/6).
Surat pernyataan itu nanti akan dikirim ke sekolah masing-masing. Sehingga sekolah juga diminta melakukan pengawasan terhadap kelima bocah itu.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Siapa saja yang bisa jadi pengirim surat izin sekolah? Pengirim surat menuliskan nama serta jabatannya (dalam hal ini sebagai orang tua/wali murid) di bagian akhir surat, biasanya di sebelah kanan bawah. Jika perlu, bisa juga menambahkan tanda tangan.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Bagaimana cara mengetahui kesiapan anak sekolah? Selain itu, untuk anak usia dini perlu diperhatikan hal-hal berikut yang menunjukkan ketertarikan anak pada sekolah.
-
Kenapa surat izin sakit sekolah viral? Surat izin merupakan satu unsur penting yang harus dimiliki ketika seorang siswa berhalangan masuk sekolah.
-
Apa pesan Gubernur Kalimantan Selatan untuk para siswa? “Jadilah anak Banua yang berkualitas dan berdaya saing agar dapat menjadi pemenang kedepannya. Teruslah tanamkan semangat Pangeran Antasari Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing dalam menuntut ilmu di sekolah,“ tegas Sahbirin, Martapura, Selasa (8/8).
"Kami tembuskan (suratnya) ke sekolah supaya semua saling mengawasi dan tidak mengulangi perbuatannya," tegasnya.
Lima bocah itu masih duduk di bangku sekolah dasar. Mereka ada yang masih kelas V, VI dan IX. Tiga bocah tinggal di wilayah Krukut, satu orang di Pancoran Mas dan satu lagi di Pamulang.
"Semuanya sudah kami bawa ke polsek untuk dilakukan interograsi dan kami sudah melakukan pemanggilan orang tua untuk datang mendampingi," ungkapnya.
Kelima bocah itu diketahui sudah sering melakukan pelemparan bola tanah ke tol. Namun baru kali ini perbuatannya ketahuan.
"Mereka mengakui melakukan lebih dari sekali, ada yang 3 kali, 2 kali," bebernya.
Perbuatan yang membahayakan pengendara itu dilakukan dengan alasan iseng. Mulanya, bocah-bocah itu berkumpul di dekat tol. Kemudian membawa sendok semen dan membulatkan tanah menjadi bola. Setelah itu bola tanah dilempar saat ada mobil melintas.
"Mereka hanya iseng saja, tidak ada maksud untuk melukai. Mereka sering ngumpul sehingga iseng ngelempar," katanya.
Kapolsek mengimbau pada lingkungan sekitar untuk lebih waspada mengawasi kawasan sekitar tol. Jika didapat ada anak yang berkumpul diminta segera dibubarkan.
"Kami imbau kepada warga langsung melalui RT RW untuk tetap waspada, antisipasi anak nongkrong di situ pada malam hari untuk tidak mengulangi," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka terjaring operasi saat tim Reskrim Polsek melakukan observasi kewilayahan
Baca SelengkapnyaKepolisian juga telah membangun komunikasi dengan orang tua siswa, pihak sekolah dan Disdik DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolisi juga mendapati beberapa pelaku di antaranya positif narkotika melalui tes urine yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaPara pelajar itu mengikuti ajakan untuk bergabung di gedung DPR RI dari mulut ke mulut dan sosmed.
Baca SelengkapnyaEnam remaja di Jakarta Barat rayakan tahun baru di kantor polisi
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan sepeda motor dan barang bukti berupa 1 buah celurit dan penggaris besi.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto berjanji menindak tegas para pelajar yang terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaPara pelaku dan barang bukti kemudian diserahkan ke Polsek Sawah Besar untuk dilakukan proses hukum
Baca Selengkapnyamotif kelima pelaku melakukan pengeroyokan di depan rumah Komisioner KPU Sulsel karena ketersinggungan.
Baca SelengkapnyaKini lima pemuda beserta barang bukti telah dibawa ke Polsek pasar minggu untuk diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca SelengkapnyaSehingga informasi awal soal bus yang ditembak tidak benar. karena pelaku melempar batu ke arah bus.
Baca Selengkapnya