Polisi Ringkus Penimbun 500 Liter Solar Subsidi di Berau
Merdeka.com - Satreskrim Polres Berau di Kalimantan Timur menangkap warga Teluk Bayur di Berau. Sk (25) diduga menimbun 520 liter solar subsidi. Dia terancam 6 tahun penjara dan denda maksimal Rp60 miliar.
Penangkapan dilakukan Sabtu (9/4) di kawasan Jalan Marsma R Iswahyudi, Teluk Bayur. Dari penyelidikan polisi, Sk menggunakan mobil Isuzu Panther dengan tangki modifikasi tepergok berulang kali membeli BBM solar subsidi di SPBU.
"Solar subsidi itu dimuat dalam jeriken kapasitas 20 liter. Pengakuannya, satu jeriken berisi 16 liter dan dia jual lagi Rp 160 per jeriken," kata Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono kepada wartawan di kantornya, Senin (11/4).
-
Kenapa subsidi energi penting? 'Subsidi ini selalu menjadi hal yang penting untuk negara kita ini, karena dengan subsidi maka pemerintah ini memang bisa hadir langsung untuk masyarakat dan membantu masyarakat menghadapi gejolak harga, ketersediaan pasokan, dan lain sebagainya,' tambah Isa dalam sambutannya pada acara tersebut.
-
Kenapa SolarKita mendapat investasi? Investasi ini diharapkan dapat membantu SolarKita menyediakan PLTS atap untuk lebih dari 200 rumah tangga.
-
Siapa yang menawarkan subsidi? Pada iBusiness Forum 2024 di Bangkok, Thavisin mengklaim promotor konser Taylor Swift, AEG, telah ditawari subsidi sebesar USD 2-3 juta per pertunjukan oleh pemerintah Singapura sebagai bagian dari perjanjian eksklusivitas.
-
Bagaimana cara Soeharto subsidi BBM? Perolehan LBM didapat dari selisih nilai penjualan BBM di dalam negeri, dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh BBM tersebut.
-
Kenapa biaya isi daya di SPKLU lebih murah? Biaya ini lebih ekonomis dibandingkan dengan pengeluaran untuk bahan bakar kendaraan konvensional.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
Dia menerangkan, solar subsidi itu dibeli pelaku Sk Rp5.150 per liter dari SPBU. Di mana, Sk mendapatkan keuntungan sekitar Rp4.800 per liter dari penjualan solar subsidi itu.
"Jadi per jeriken isi 16 liter solar subsidi, dia jual Rp160 ribu. Berarti dia jual Rp10.000 per liter. Faktanya dia beli Rp5.150 per liter. Dengan begitu ada keuntungan Rp4 ribuan," ujarnya.
Pelaku Sk sendiri menjual solar subsidi itu kepada siapa saja yang ingin membelinya. Motifnya memang ingin mendapatkan keuntungan. Dia pun kini ditetapkan tersangka dan meringkuk di penjara Polres Berau
"Yang bersangkutan melakukannya berulang. Penyidik menerapkan pasal 55 UU No 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi," jelas Anggoro.
Dia memastikan penyelidikan terus berjalan. Dari kasus itu, Polres Berau menyita barang bukti 26 jerigen kapasitas 20 liter berisi sekitar hampir 500 liter solar subsidi.
"Apabila ada penyimpangan pendistribusian BBM, minyak goreng, khususnya di bulan Ramadan ini, siapapun oknum yang cari kesempatan dengan perbuatan menyimpang pasti kita lakukan penegakan hukum," tegasnya.
"Pemantauan dilakukan setiap hari di SPBU. Masyarakat kami imbau apabila mengetahui adalah penyalahgunaan, lapor ke kami. Sementara, belum ada keterlibatan pegawai SPBU," pungkas Anggoro.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BBM Pertalite yang dibeli, dijual GP kembali secara eceran dengan harga Rp12.000 per liter.
Baca SelengkapnyaDua warga Labuan Bajo berinisial MD (33) dan RS (29) ditangkap
Baca SelengkapnyaSepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Praktik ilegal tersangka dicurigai warga hingga dilaporkan ke polisi.
Baca SelengkapnyaEH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaMenetapkan sebanyak lima orang tersangka dalam kasus BBM oplosan
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus empat pelaku penyalahgunaan pupuk bersubsidi untuk dijual secara ilegal. Barang bukti diamankan 17,2 ton pupuk bersubsidi.
Baca SelengkapnyaAda pun wilayah pemasaran BBM dan Liquified Petroleum Gas (LPG) di Bali berada di bawah koordinasi Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus.
Baca SelengkapnyaPenyidik juga menyita bahan pewarna yang digunakan pelaku untuk mengubah warna Pertalite menjadi warna Pertamax.
Baca SelengkapnyaSelain itu, harga solar subsidi dipastikan sebesar Rp6.500 per liter untuk semua SPBU.
Baca SelengkapnyaPertalite itu kemudian dijual kembali kepada konsumen dengan harga Rp 11.300 per liter.
Baca SelengkapnyaModus yang digunakan pelaku yakni dengan memindahkan isi tabung gas 3 kilogram ke tabung gas 12
Baca SelengkapnyaPerkara ini berawal pada April 2022 sampai April 2023 di Jalan Guru Sinumba, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan.
Baca Selengkapnya