Polisi Selidiki Dugaan Penggelapan Dana Asian Games 2018 di Garut
Merdeka.com - Kepolisian Resor Garut sedang menyelidiki kasus dugaan penggelapan dana Kirab Obor Asian Games 2018 di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pasalnya perhelatan tersebut dianggarkan Rp 400 juta oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Garut.
"Saat ini kasus penggelapan uang kegiatan Kirab Obor Asian Games telah ditangani Kasatreskrim," kata Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna seperti dilansir dari Antara, Minggu (11/11).
Dia mengungkapkan, Satuan Reskrim Polres Garut sedang mendalami kasus penggelapan dana Kirab Obor Asian Games tersebut yang sumber dananya dari APBD Pemerintah Kabupaten Garut sebesar Rp 400 juta.
-
Bagaimana dana 17 Agustus ini diperoleh? Dana tersebut akan diperoleh dari sumbangan sukarela warga masyarakat sekitar serta bantuan dari perusahaan-perusahaan lokal yang peduli terhadap perayaan hari kemerdekaan.
-
Dimana Gubernur Sumbar minta bantuan dana? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam.
-
Kenapa dana hibah KONI Kotim diduga diselewengkan? 'Kami harus bertindak tegas, karena ini menyangkut prestasi olahraga, dana yang seharusnya untuk kegiatan olahraga tapi ternyata diselewengkan seperti itu,' ujar Douglas.
-
Bagaimana dana hibah KONI Kotim diduga diselewengkan? 'Diduga dalam pelaksanaannya dana tersebut banyak digunakan untuk pembelajaan fiktif,' ujarnya. Selain itu, Douglas menjelaskan, telah terjadi mark up atau menaikan harga belanjaan serta kesalahan prosedur dalam menggunakan dana hibah tersebut.
-
Kapan dana hibah KONI Kotim diduga diselewengkan? Diketahui dugaan korupsi yang sedang diperiksa oleh penyidik Kejati Kalteng merupakan dana hibah tahun anggaran 2021, 2022 dan 2023.
-
Bagaimana KPK mengusut kasus suap dana hibah Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. 'Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti,' ujar Alex.
Jajaran Reskrim Garut, kata dia, sudah memanggil dua pejabat Dinas Pemuda Olahraga Kabupaten Garut untuk dimintai keterangan terkait dana kegiatan Asian Games di Garut.
"Kabid Pemuda dan Bendahara Dispora yang sudah diperiksa," ujarnya.
Budi menjelaskan, kepolisian akan memeriksa sejumlah pejabat lainnya berikut saksi untuk mengungkap sumber dana yang dikucurkan pemerintah daerah, berikut menelusuri penggunaan anggaran tersebut.
"Keterlibatan yang lainnya masih dikembangkan," terangnya.
Budi mengungkapkan, Polres Garut telah ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam kegiatan Kirab Obor Asian Games pada Agustus 2018 yang berlangsung lancar, sukses dan meriah.
Seluruh biaya penyelenggaraan itu semuanya murni bersumber dari Polres Garut, sementara dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten Garut untuk kegiatan tersebut tidak diberikan oleh Dispora.
"Saya berani sumpah tak pernah terima uang untuk penyelenggaraan Kirab Obor Api Asian Games, semua biaya dikeluarkan dari Polres," katanya.
Ia mengaku sudah mengetahui sumber dana yang dialokasikan Pemerintah Kabupaten Garut untuk kegiatan Kirab Asian Games di Garut dengan besaran dana direalisasikan dua kali, pertama sebesar Rp 300 juta, kemudian Rp 100 juta.
"Pertama Pemkab Garut mengucurkan Rp 300 juta, kemudian mengeluarkan lagi Rp 100 juta, jadi total dana yang dikeluarkan ada Rp 400 juta," ungkapnya.
Dana yang dialokasikan pemerintah daerah itu, kata Kapolres, tidak sampai ke pihak penyelenggara, bahkan sampai kegiatan selesai dana tersebut tidak diketahui penggunaannya.
"Sampai sekarang Polres Garut selaku penanggung jawab acara belum pernah terima uang sepeserpun, entah dikemanakan uangnya," tutup Budi.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Garut mengalokasikan dana untuk kegiatan Kirab Obor Asian Games dari Biaya Tak Terduga (BTT) di Garut dengan besaran dana sebesar Rp 400 juta.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Trunoyudo masih enggan mengulas lebih jauh penanganan dugaan penyelewengan dana penyelenggaraan PON XXI di Aceh dan Sumut.
Baca SelengkapnyaPolri mengirim tim dari satuan tugas yang terdiri dari Polda Aceh dan Sumut untuk mengusut sederet permasalahan saat penyelenggaraan PON XXI.
Baca SelengkapnyaJaksa tercatat telah meminta klarifikasi sejumlah pihak terkait.
Baca SelengkapnyaAnalisis pun akan segera dilakukan untuk menyimpulkan ada tidak tindak pidana korupsi terkait penyelenggaraan PON XXI Aceh dan Sumut tersebut.
Baca SelengkapnyaPolri telah berkoodinasi dengan Menpora perihal dugaan penyelewengan keuangan kegiatan PON ini.
Baca SelengkapnyaPolda memanggil para kepala desa di Kabupaten Karanganyar untuk mengusut kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaPolri menyatakan segera menuju Aceh untuk mengusut dugaan dugaan penyelewengan dana penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh dan Sumut.
Baca SelengkapnyaMenurut Sigit, aparat penegak hukum di Polri, Kejaksaan, KPK memiliki ruang yang sama untuk menagani.
Baca SelengkapnyaAhyar pun mempertanyakan pernyataan Aspidsus Kejati Kalteng soal dugaan kesalahan prosedur dalam mengelola dana hibah.
Baca SelengkapnyaPolda Jateng juga akan menggandeng instansi dalam rapat koordinasi tersebut untuk turut memantau proses penyelidikannya.
Baca SelengkapnyaSatgas dari Bareskrim Polri bertolak ke lokasi penyelenggeraan PON XXI Aceh-Sumut pada Kamis, 12 September 2024.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo siap mengusut dugaan penyelewengan dana penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.
Baca Selengkapnya