Polisi: Tak ada saksi lihat pelempar bom molotov di JSI
Merdeka.com - Kantor lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) dini hari tadi dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal . Sampai saat ini polisi belum dapat mengetahui motif pelemparan tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pelemparan itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB, menggunakan botol cairan yang diisi minyak dan tidak dibakar.
"Hanya dilempar saja menggelinding, di kantor dari JSI. Tidak terbakar dan tidak juga pecah. Itu diamankan oleh petugas yang ada di sana dan diamankan di Polsek Pancoran. Sampai saat ini kita belum mengetahui motifnya apa, siapa pelakunya, masih kita dalami sementara," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (11/7).
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
-
Kenapa bom itu dibiarkan? 'Saya tidak mengatakan bahwa benda tersebut hilang dalam jangka waktu yang lama karena menurut saya benda tersebut tidak hilang,'
-
Dimana rumah wartawan itu dibakar? Polisi menangkap R dan G, dua terduga pelaku pembakar rumah wartawan Tribrata TV bernama Sempurna Pasaribu hingga ludes dilalap api dan menewaskan korban serta tiga keluarga lainnya di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (27/6).
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Kenapa TPA Putri Cempo terbakar? Dugaan awal, kebakaran terjadi akibat suhu panas akibat kemarau dan tingginya gas metana yang menumpuk di bawah sampah.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
Rikwanto mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, tidak mengetahui ciri-ciri pelaku. "Enggak jelas juga, keterangan saksi, cuma mendengar kemerincing botol dan menggelinding saja. Saksi yang ada di TKP tidak melihat," tuturnya.
Sebelumnya juga, JSI mengaku tak diteror melalui pesan singkat maupun telepon seluler. Atas kejadian itu, polisi melakukan patroli di beberapa tempat kantor lembaga survei yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Tidak ada, ancaman-ancaman sebelumnya. Sejak dari kemarin sebelum pelemparan botol, kita lakukan patroli. Patroli skala besar dan kecil termasuk ke kawasan sekitar JSI itu," imbuhnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua brimob dikabarkan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim usai ledakan di Markas Gegana Satbrimob.
Baca SelengkapnyaLokasi ledakan di Markas Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim, Senin (4/3) siang terlihat sudah dipasangi gari polisi atau police line.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga bersumber dari sisa temuan bahan ledakan yang akan dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.
Baca SelengkapnyaWarga juga sempat melihat ada benda yang meluncur ke atas seperti mercon namun tidak meledak di atas.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi di Kantor Subdensi Pom Detasemen I Polda Jatim
Baca SelengkapnyaLedakan berasal dari sisa bahan peledak yang akan dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaMenurut Susno Duadji, tidak ada pembunuhan dalam kasus Vina
Baca Selengkapnya