Polisi tetapkan tujuh tersangka bentrokan 2 kelompok warga di Bekasi
Merdeka.com - Polisi menetapkan tujuh tersangka dalam kasus pertikaian antara kelompok di Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Sabtu dini hari pekan lalu. Dalam pertikaian itu, seorang anggota organisasi masyarakat tewas penuh luka bacok, dan tiga lainnya luka-luka.
Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Widjonarko mengatakan tujuh tersangka tersebut dari hasil penyelidikan dua lokasi kejadian. Pertama di Pasar Seroja dengan dua tersangka, dan tak jauh dari Perumahan Tytyan Indah lima orang tersangka.
"Semua tersangka sudah ditahan, mereka mempunyai peran berbeda dari memukul sampai melakukan pembacokan," kata Widjonarko di Mapolres Metro Bekasi Kota, Kamis (21/12).
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
Ia mengatakan, penyidik masih melakukan pengembangan perihal kasus tersebut, apakah masih ada tersangka lain atau tidak. Untuk mencegah pertikaian, polisi sudah menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat di sana.
Kelompok warga dari Indonesia Timur dengan ormas di Bekas terlibat pertikaian pada Sabtu dini hari pekan lalu. Awalnya, seorang pedagang kebab di Pasar Seroja, Bekasi Utara, Bambang menegur sekelompok pemuda karena mabuk. Mereka tak terima dan terjadi keributan kecil.
Bambang lalu melapor ke pimpinan ormas. Tak lama kemudian Dadang dan Sugiyanto datang untuk mendamaikan. Tetapi Sugiyanto justru dikeroyok hingga babak belur. Di lokasi lain, kelompok ormas melakukan penyerangan hingga terjadi pertikaian. Seorang kelompok ormas, Liem Em Sam tewas penuh luka bacok.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi memastikan masyarakat tak perlu khawatir mengingat saat ini kondisi Bitung sudah kondusif.
Baca SelengkapnyaBentrokan antarkelompok ormas ini awalnya terjadi di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/9) petang.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kondisi Kota Bitung saat ini aman dan terkendali.
Baca SelengkapnyaDari 11 tersangka itu, sembilan di antaranya langsung dilakukan penahanan di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaBentrokan antarkelompok ormas ini kemudian meluas hingga ke wilayah Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPolisi masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka turut menganiaya korban hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, tujuh orang ditetapkan dan ditahan jadi tersangka buntut bentrok di Bitung, Sulawesi Sulut.
Baca SelengkapnyaTawuran maut ini berawal ketika salah satu anggota Geng Pacing Never Die mengadukan kepada temannya telah diserang oleh sekelompok orang dari Geng BOW Blok M.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok ini memang sudah terjadi keributan akibat dampak dari proses pembangunan.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca Selengkapnya