Polres Pamekasan redam kericuhan warga vs petugas PLN
Merdeka.com - Aparat Polres Pamekasan, Jawa Timur, berupaya meredam kericuhan yang terjadi antara warga dengan petugas PLN dalam operasi penertiban arus listrik (Opal) yang digelar PLN Pamekasan, Jawa Timur, di Desa Plakpak.
"Kami telah memerintahkan Kapolsek agar berupaya melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ada di Desa Plakpak Kecamatan Pegantenan ini, agar situasi segera reda," kata Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman, seperti diberitakan Antara, Rabu (20/9).
Kapolres menjelaskan, pelibatan petugas kepolisian dalam operasi penertiban oleh pihak PLN itu atas permintaan petugas PLN agar kegiatan mereka berlangsung lancar sesuai harapan.
-
Bagaimana polisi mengancam pemobil tersebut? Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Siapa yang bakar polisi? Dalam kasus ini, Briptu FN sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Reknata Ditreskrimum Polda Jatim. Ia pun dijerat dengan pasal tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
-
Kenapa Polwan tersebut membakar suaminya? Seorang Polwan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan suaminya sendiri karena diduga mengalami baby blues.
-
Kenapa polisi tersebut mengancam warga? 'Kau belum tahu di keluarga aku banyak yang jadi polisi ye, kau belum tahu dengan aku ye,' kata pelaku mengancam korban.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
Hanya saja, fakta di lapangan berbeda, bahkan masyarakat melakukan perlawanan, karena tidak terima KWH meter mereka disita. Tidak kurang dari seribu orang, mengepung petugas PLN dan polisi dari Brimob Polda Jatim yang hendak melakukan penertiban jaringan listrik di desa itu.
Mereka memaksa petugas PLN memasang kembali KWH meter yang telah disita petugas PLN itu, bahkan mereka mengancam akan merusak dan membakar mobil petugas apabila permintaan mereka tidak dilakukan.
Tidak hanya itu, saja, sebagian warga yang menutup akses jalan di dusun itu juga membawa pentungan, bahkan ada yang membawa celurit. Di antara mereka ada yang mengambil batu, dan sebagian membawa bensin.
Warga ini mengancam akan membakar semua mobil petugas PLN apabila KWH meter yang disita petugas itu tidak dipasang lagi.
"Dulu meteran kami (KWH meter) disita, katanya mau dikembalikan, tapi sampai saat ini belum dikembalikan juga. Jangan sewenang-wenang, PLN ini, karena kami membayar setiap bulannya dan biaya kami tidak sedikit," teriak salah seorang warga dengan nada emosi.
Demi pertimbangan keamanan, maka petugas terpaksa memasang kembali 3 unit KWH meter yang telah disita itu. Pihak PLN APJ Pamekasan sebelumnya merilis, kasus pencurian aliran listrik yang dilakukan warga dengan cara melakukan sambungan ilegal dan merusak KWH meter tergolong tinggi, bahkan cenderung naik setiap tahunnya.
Pada tahun 2010, perusahaan mencatat, pencurian aliran listrik untuk Kabupaten Pamekasan sekitar sekitar 19 persen dari total penggunaan normal, dan pada akhir 2013 naik menjadi 23 persen.
Berbagai upaya sebenarnya telah dilakukan PLN dengan berbagai pendekatan, baik melalui tokoh masyarakat, ulama pengasuh pondok pesantren, serta melalui pendekatan petugas keamanan.
"Langkah operasi penertiban arus listrik (Opal) ini sebenarnya merupakan langkah terakhir yang kami lakukan," ucap Manajer PLN APJ Pamekasan Abbas Santoso. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga menolak aktivitas tambang karena membuat mereka gagal panen dan tercemarnya lingkungan.
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPihak damkar sangat menyayangkan tindakan warga yang merusak armada dan juga memukul personel Damkar Makassar
Baca SelengkapnyaMassa diketahui menuntut ganti rugi lahan tambang.
Baca SelengkapnyaViral Konvoi Pesilat Halangi Laju Mobil Damkar di Sragen
Baca SelengkapnyaInsiden itu bermula ketika seorang pekerja PT MEG mengamankan sebuah spanduk warga yang penolakan proyek Rempang Eco-City.
Baca SelengkapnyaViral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat
Baca SelengkapnyaWarga tidak terima sehingga melempar kaca belakang mobil tim resmob menggunakan batu
Baca SelengkapnyaPenembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaAda tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan. Mereka adalah inisial F, MF, dan EHS.
Baca SelengkapnyaPLN memastikan listrik sampai ke kWh meter PLN tersebut aman dan tidak berbahaya.
Baca Selengkapnya