PPN 12 Persen Khusus Barang Mewah, DPR Pastikan Paket Stimulus untuk Masyarakat Tetap Ada
Kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen akhirnya tidak berlaku rata.
Kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen akhirnya tidak berlaku rata. Pemerintah hanya memberlakukannya terhadap barang mewah. Menanggapi hal itu, Ketua Komisi VII DPR Saleh Daulay bersyukur. Sebagai wakil rakyat, dia menyatakan kebijakan diambil pemerintah sudah sesuai dengan suara publik mayoritas.
"Masyarakat Indonesia patut bersyukur atas kebijakan perpajakan yang adil dan prorakyat yang telah diputuskan Prabowo. Dengan kebijakan itu, semua warga negara memiliki peluang dan akses yang sama untuk maju," yakin Saleh dalam keterangan diterima, Kamis (2/12).
Saleh mendorong kepada siapa pun yang ingin maju maka harus memanfaatkn kebijakan tersebut secara baik. Sebab, era kepemimpinan Prabowo sangat peka terhadap sura rakyat kecil.
"Sensitivitas dan keberpihakan Prabowo pada rakyat kecil tak perlu diragukan lagi. Karena itu, jangan terlena ikut berpolemik di medsos yang tidak berujung," ajak dia.
Sebagai wujud dari keberpihakan itu, Saleh memastikan stimulus ekonomi senilai Rp38,6 triliun akan tetap dijalankan pemerintah. Salah satunya melalui bantuan beras untuk 16 juta keluarga, diskon tarif listrik 50 persen, keringanan pembiayaan industri padat karya, bebas PPh bagi pekerja yang bergaji di bawah Rp10 juta, bansos dan banyak bantuan subsidi lainnya.
"Artinya, meski kenaikan PPN 12 persen itu hanya dikenakan pada barang mewah dan orang mampu, namun pemerintah tetap menyiapkan paket stimulus dalam melindungi masyarakat kecil yang mungkin terdampak," ungkap Saleh.
Saleh menilai, keputusan diambil pemerintahan Prabowo sangat bijaksana. Dengan demikian, harapannya tercipta stabilitas sosial, ekonomi, dan politik dijunjung tinggi.
"Saya punya harapan besar pada presiden Prabowo. Jika kebijakan-kebijakan berpihak pada rakyat yang didasari atas keadilan sosial tetap dilanjutkan, Indonesia emas 2045 diperkirakan akan terwujud," Saleh menandasi.