PVMBG: Kondisi Gunung Agung sekarang seperti tahun 1963 saat meletus hebat
Merdeka.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM memprediksi, peluang meletusnya gunung Agung di Bali cukup besar. Ini didasari beberapa pengamatan yang sudah dilakukan sejak gunung mengalami peningkatan aktivitas.
"Sangat kritis sekali, ini bisa saja akan meletus," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Gede Suantika pada wartawan, Rabu (27/9).
Gejala yang ada pada Gunung Agung saat ini sama persis dengan kondisi pada saat 1963. Saat itu gunung tersebut meletus dengan hebat. "Hampir 50 tahun tidak ada asap solvatar di puncak. Tapi kemarin tiba-tiba muncul, seperti yang di-video kan," katanya.
-
Kapan gunung meletus? Dengan adanya faktor-faktor tersebut, terjadilah letusan gunung meletus yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kehidupan manusia.
-
Kapan letusan gunung berapi terjadi? Berdasarkan kisah nyata letusan gunung berapi Cumbre Vieja di Pulau La Palma pada tahun 2021, film ini menampilkan ketegangan, hubungan keluarga, serta dilema hidup dan mati.
-
Dimana lokasi Gunung Agung? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.
-
Kapan Gunung Pulosari meletus terakhir kali? Gunung Pulosari merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif. Dilansir dari rri.co.id, Gunung Pulosari memiliki catatan sejarah pernah meletus sekitar 600 tahun silam, bersamaan dengan erupsinya Gunung Sinabung di Sumatra Utara.
-
Bagaimana Gunung Batutara meletus? Letusan tersebut berupa abu vulkanik yang dimuntahkan ke dalam laut maupun letusan asap yang terus terjadi.
-
Bagaimana letusan Gunung Ruang? Saat Gunung Ruang erupsi terlihat jelas lava berwarna oranye dan merah terlihat di puncaknya, terlebih kejadian tersebut berlangsung pada malam hari. Aktivitas gunung ini meningkat setelah kegempaan vulkanik dan awan abu. Suhunya pun memanas, letusan eksplosif terjadi ketika magma mulai dingin dan kental.
Tak hanya itu, berdasarkan alat pendeteksi yang dipasangnya, frekuensi gempa di gunung tersebut terus meningkat. Jika dalam kondisi normal terjadi 10 kali gempa dalam setiap tahunnya, saat ini jumlahnya terus meningkat hingga berkali-kali lipat.
"Bulan Juli lima kali, Agustus bertambah, September semakin bertambah. Akhirnya kita naikkan (kondisinya). Selain karena didukung hasil pemantauan, gempa juga makin terasa. Semua ini ciri-cirinya akan gempa," paparnya.
Dia menambahkan, efek letusan Gunung Agung tergolong besar. Jika letusan terjadi, gunung tersebut akan menyemburkan awan panas hingga radius 12 kilometer. Material tersebut akan meluncur ke daratan di tenggara, selatan, dan barat daya arah gunung tersebut. Tak hanya itu, lanjutnya, letusan Gunung Agung pun akan memuntahkan abu pasir dan batu kerikil dengan radius sembilan kilometer.
"Apabila musim hujan, lahar juga akan keluar," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya memastikan warga yang berjarak 9-12 kilometer dari Gunung Agung harus segera diungsikan. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, kembal erupsi, Senin (12/2).
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaKolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang.
Baca SelengkapnyaData PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang kembali memuntahkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter pada Rabu (17/4) malam. Letusan itu memunculkan fenomena alam kilatan petir vulkanik.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaKegempaan tanggal 7 Mei 2024 sampai pukul 06.00 WITA terekam sebanyak tujuh kali gempa tektonik jauh.
Baca SelengkapnyaBPBD memastikan kebakaran di lereng Gunung Agung tidak merambat ke lahan-lahan produktif milik warga.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter atau 1 Km di atas puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Total 174 Kali sejak Awal 2024
Baca SelengkapnyaTeramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca Selengkapnya