Ratu Entok Kena Batunya, Dicomot Polisi Gara-Gara Omelannya Viral di Medsos
Sosok transpuan bernama Irfan Satria Putra alias Ratu Entok sekaligus pegiat media sosial akhirnya ditangkap kepolisian
Sosok transpuan bernama Irfan Satria Putra alias Ratu Entok sekaligus pegiat media sosial akhirnya ditangkap kepolisian dari Direktorat Reserse Siber Polda Sumut.
Ratu Entok diduga tersandung kasus penistaan agama usai mengunggah video yang mengandung SARA ke media sosial.
Juru bicara Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan Ratu Entok ditangkap di rumahnya Jalan Pasar 4 Barat, Gang Necis Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Selasa (8/10).
"Betul (Ratu Entok) ditangkap di rumahnya," kata Hadi.
Kini, Ratu Entok sedang berada di Mapolda Sumut untuk menjalani sejumlah pemeriksaan terkait dugaan penistaan agama yang dilakukannya melalui media sosial.
"Saat ini dalam pemeriksaan penyidik siber, tunggu prosesnya ya," ungkap Hadi.
Kasus dugaan penistaan agama ini berawal saat Ratu Entok mengunggah video di akun TikTok milknya @ratuentokglowskincare. Dalam video itu Ratu Entok terlihat mengolok-olok foto Yesus yang ada di ponselnya.
Awalnya, Ratu Entok membalas komentar dari seorang netizen dengan sebuah video. Komentar itu menyebutkan "Jangan menyerupai perempuan, rambut harus dicukur,".
Kemudian, Ratu Entok memperlihatkan foto Yesus di ponselnya dan membacakan komentar dari netizen itu.
"Jangan menyerupai perempuan, rambut harus dicukur. Hem, biksu kali ah. Kau cukur. Kau cukur rambut kau," ucap Ratu Entok ke foto Yesus yang ada di ponselnya.
Tak sampai di situ, Ratu Entok kembali mengeluarkan kalimat yang mengolok-olok dengan mata tertuju ke foto Yesus di ponselnya.
"Jangan sampai kau menyerupai perempuan. Kau cukur. Dicukur biar kayak jadi bapak dia. Dicukur, kalau laki-laki rambutnya harus botak. Dicukur cepak harus kayak Leonardi DiCaprio," ujarnya.
Selanjutnya, video Ratu Entok itu viral di media sosial. Atas perbuatannya Ratu Entok dilaporkan ke Polda Sumut dengan nomor laporan: STTLP/B/1375/X/2024/SPKT Polda Sumut, tertanggal 4 Oktober 2024.
