Rekapitulasi Masih Berlangsung, Sherly Tjoanda Pede Menang Pilkada & Janji Bangun 2 Bandara di Malut
Sherly mengaku percaya hasil Quick Count maupun statistik yang saat ini mengunggalkan dirinya memenangkan Pilkada Maluku Utara.
Calon Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda mengunjungi Kota Makassar di saat proses rekapitulasi Pilkada Malut sedang berlansung. Sherly mengaku akan membangun dua bandara yakni Sofifi dan Taliabu.
Kepada wartawan, Sherly mengaku percaya hasil Quick Count maupun statistik yang saat ini mengunggalkan dirinya memenangkan Pilkada Maluku Utara. Ia menyebut Margin of Error Quick Count selama ini maksimal hanya 1,5 persen.
"Jadi saya percaya dengan hasil quick count," tuturnya.
Apalagi, hasil rekapitulasi internal tim pemenangannya tidak jauh berbeda dengan Quick Count dan data Sirekap KPU. Meski demikian, istri eks Bupati Morotai ini meminta kepada tim pemenangannya untuk sabar menunggu hasil Rapat Pleno Rekapitulasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Utara.
"Kembali lagi kami menunggu hasil pleno resmi dari KPU provinsi dan setahuku hari ini mulai dilakukan rapat pleno rekapitulasi," tuturnya.
Sherly juga mengungkapkan kunjungannya di Kota Makassar untuk study banding. Ia menyebut ada kemiripan budaya dan geografi Sulsel dengan Maluku Utara.
"Jadi saya merasa Maluku Utara dan Sulawesi Selatan mirip dari sisi budaya, geografis karena sama-sama kepulauan. Saya melihat bahwa Sulsel sudah lebih maju daripada Maluku Utara," kata di.
Sejumlah lokasi dikunjungi Sherly di Kota Makassar seperti Makassar New Port, Centre Point of Indonesia (CPI), dan Summarecon Mutiara Makassar. Saat di Makassar New Port, Sherly kagum dengan sistem monitoring dan jumlah crane.
"Saya mengunjungi Makassar New Port keren dan bagus. Sempat masuk ke ruang integrated monitoring sistem melihat bagaimana semuanya terkontrol dengan peralatan yang sudah canggih saya juga mengunjungi melihat langsung operasional crane kontainer," tuturnya.
Kondisi tersebut, kata Sherly, berbanding terbalik dengan di Pelabuhan di Maluku Utara yang hanya memiliki satu crane kontainer.
"Tapi di sini ada dua Terminal dan punya 11 crane. Jadi banyak yang harus saya pelajari," kata dia.
Sherly juga menganggumi pembangunan Centre Point of Indonesia (CPI) Makassar. Ia menyebut CPI seperti PIK 2 Jakarta.
"Saya datang ke sini, Kota Makassar untuk menjadi referensi bagaimana saya membangun Provinsi Maluku Utara khususnya Kota Sofifi ke depan," kata dia.
Selain itu, Sherly juga mengungkapkan akan membangun bandara di Kota Sofifi dan Talibu. Sherly menyebut pembangunan dua bandara tersebut masuk dalam program prioritasnya bernama Trans Kie Raha.
"Program unggulan kami yaitu Trans Kie Raha. Di mana kita membuat satu master plan untuk koneksi hal-hal yang belum terkoneksi seperti daerah yang belum ada bandara seperti di Taliabu," sebutnya.
Sherly pun mengenang meninggalnya sang suami Benny Laos di Pelabuhan Taliabu. Ia menyebut ketiadaan bandara di Taliabu menyebabkan evakuasi terhadap dirinya dan suami menjadi sulit.
"Waktu kejadian (terbakaranya kapal yang ditumpangi Benny Laos dan Sherly Tjoanda) tidak ada bandara, sehingga begitu sulit kami mengevakuasi apapun. Kami akan buat bandara di situ, termasuk juga di Kota Sofifi," tegasnya.
Sherly mengatakan Sofifi sebagai Ibukota Provinsi sudah seharusnya memiliki bandara. Sherly mengaku akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mendapatkan subsidi transportasi darat.
"Sehingga para petani mengantarkan hasilnya ke market dengan biaya logistik lebih murah. Sehingga nilai tukar petani dan nelayan lebih tinggi," kata dia.
Minta Timses Tetap Tenang Tunggu Hasil Rekapitulasi
Di kesempatan yang sama, Sherly mengaku tidak mempermasalahkan aksi sejumlah organisasi masyarakat (ormas) di Kantor KPU Malut. Meski aksi yang dilakukan ormas menyudutkan pihaknya, Sherly mengaku menghargai perbedaan.
"Pada dasarnya negara menjamin kebebasan semua orang untuk berpendapat dan berkumpul. Saya pun menghargai perbedaan dan semua orang berhak menyampaikan pendapatnya," ujarnya.
Sherly mengimbau kepada tim pemenangannya untuk tidak terpancing demo yang dilakukan sejumlah pihak di Kantor KPU Malut. Ia juga mengingatkan agar tetap menjaga situasi kondusif dan aman hingga rampungnya rekapitulasi Pilkada Malut oleh KPU.
"Saya hanya selalu memberikan imbauan kepada pendukung saya untuk terus menciptakan keadaan yang kondusif, aman, dan nyaman. Kita harus menunggu dan menghormati hasil rekapitulasi pleno dari KPU Maluku Utara sebelum kita merayakan," tuturnya.