Rekonstruksi Penembakan Siswa SMKN4 Semarang, Aipda Robig Peragakan 44 Adegan
Aipda Robig hadir langsung mengikuti jalannya rekonstruksi.
Penyidik Ditreskrimum Polda Jateng menggelar rekontruksi penembakan Gamma, siswa SMKN 4 Semarang, Senin (30/12). Gamma ditembak Aipda Robig, anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang saat melaju di Jalan Candi Penataran Kalipancur, Manyaran Semarang.
Aipda Robig hadir langsung mengikuti jalannya rekonstruksi. Dia memperagakan 44 adegan di hadapan penyidik dan pihak kejaksaan. Di adegan 42 hingga 44, Robig terlihat memperagakan adegan menembak kepada remaja yang sedang bonceng bertiga dengan jarak sekitar 2 meter dari arah berlawanan.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto mengatakan rekonstruksi dilakukan secara marathon di enam lokasi. Di lokasi terakhir menggambarkan rangkaian peristiwa yang dimulai kumpulnya anak-anak hingga terjadinya perkelahian di Simongan sebelum Robig menembak korban GRO.
"Ada enam lokasi. Di Jrakah lalu dari Pusponjolo di mana mereka menambah personel menuju ke lokasi perkelahian di Simongan kemudian mereka bubar," kata Artanto di lokasi.
Kemudian di Pos 5, mereka ambil alat sajam sobek maupun clurit mengejar lawannya sampai aksi kejar mengejar sampai lokasi di jembatan. Mengetahui aksi tersebut Robig kemudian yang melintas dari arah selatan mengendarai motor putar balik.
"Sudah diperingati sekali, tahu-tahu ganti pedang sajam, akhirnya sampai Alfamart terjadilah penembakan," ujarnya.
Terkait tindakan Robig pihaknya menyebut tersangka terbukti melakukan eksekusi yang berlebihan dalam kasus ini. Meski para pelajar yang terlibat dalam kejadian tersebut sempat dicurigai sebagai pelaku begal.
"Tapi penembakan terhadap pelajar dinilai tidak membahayakan," ujarnya.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto mengatakan rekonstruksi dilakukan secara marathon di enam lokasi. Di lokasi terakhir menggambarkan rangkaian peristiwa yang dimulai kumpulnya anak-anak hingga terjadinya perkelahian di Simongan sebelum Robig menembak korban GRO.
"Ada enam lokasi. Di Jrakah lalu dari Pusponjolo di mana mereka menambah personel menuju ke lokasi perkelahian di Simongan kemudian mereka bubar," kata Artanto di lokasi.
Kemudian di Pos 5, mereka ambil alat sajam sobek maupun clurit mengejar lawannya sampai aksi kejar mengejar sampai lokasi di jembatan. Mengetahui aksi tersebut Robig kemudian yang melintas dari arah selatan mengendarai motor putar balik.
"Sudah diperingati sekali, tahu-tahu ganti pedang sajam, akhirnya sampai Alfamart terjadilah penembakan," ujarnya.
Terkait tindakan Robig pihaknya menyebut tersangka terbukti melakukan eksekusi yang berlebihan dalam kasus ini. Meski para pelajar yang terlibat dalam kejadian tersebut sempat dicurigai sebagai pelaku begal.
"Tapi penembakan terhadap pelajar dinilai tidak membahayakan," ujarnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio mengatakan saat proses rekontruksi ditemukan perbedaan pendapat terkait tindakan Aipda Robig. Namun demikian, hal itu akan menjadi bukti yang nantinya akan dibahas lebih lanjut di persidangan.
"Perbedaan pendapat antara tersangka dan saksi ini merupakan hal yang sah. Nantinya bukti-bukti yang ada nantinya disandingkan untuk mengungkap kebenaran," ujarnya.
Bahwa bukti bukti dan keterangan saksi telah didukung oleh alat digital forensik termasuk rekaman handpone dari para saksi.