Revitalisasi Keraton Surakarta Tertunda, Gibran: Saya Tunggu Sikap yang Punya Aset
Merdeka.com - Revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang direncanakan sejak Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo hingga saat ini hanya sekedar wacana. Pemerintah dan keluarga keraton peninggalan dinasti Mataram itu belum memperoleh titik temu.
Bahkan sejak awal menjabat, Februari 2021 lalu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka telah berulang kali menawarkan revitalisasi. Namun belum ada jawaban dari keraton. Gibran masih menunggu sikap dari semua yang mempunyai kepentingan di sana.
"Saya ini juga masih nunggu sikap dari beliau-beliau yang punya aset. Saya siap membantu," ujar Gibran, Jumat (11/11).
-
Dimana letak Keraton Surakarta Hadiningrat? Ini merupakan tempat bersejarah yang menyimpan beragam budaya kerajaan yang masih berjalan hingga detik ini.
-
Apa saja yang direvitalisasi di Keraton Surakarta? “September mulai minggu depan sudah tender, target Juni 2024 jadi,“ kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming dikutip dari ANTARA pada Selasa (4/7). Gibran mengatakan bahwa revitalisasi Keraton Surakarta akan dimulai dari bagian luar terlebih dahulu, yaitu kawasan Alun-Alun Utara dan Alun-Alun Selatan.
-
Bagaimana revitalisasi Keraton Surakarta dilakukan? Revitalisasi akan dimulai dari luar terlebih dahulu Proses revitalisasi Keraton Surakarta yang rencananya menggunakan dana hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) akan dimulai pada September 2023.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas revitalisasi Keraton Surakarta? “September mulai minggu depan sudah tender, target Juni 2024 jadi,“ kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming dikutip dari ANTARA pada Selasa (4/7). Gibran mengatakan bahwa revitalisasi Keraton Surakarta akan dimulai dari bagian luar terlebih dahulu, yaitu kawasan Alun-Alun Utara dan Alun-Alun Selatan.
-
Mengapa makam kuno di Sukoharjo penting? 'Kita letakkan saja, kalau makam paling tua di sini adalah makam tahun 1500, berarti orang-orang yang dimakamkan sudah membangun peradaban di sini sejak tahun 1400,' kata Yaser.
-
Apa bentuk Segarayasa di Keraton Surakarta? Saat pindah ke Keraton Surakarta, pihak keraton juga mendirikan danau buatan yang dinamakan Tamansari Bandengan. Lokasinya berada di barat Sasana Narendra atau Ndalem Nganjrah Sari. Tamansari Bandengan dibangun pada tahun 1750. Bentuknya persegi panjang dengan kolam air di tengahnya.
Gibran mengaku sudah ada beberapa menteri yang memgunjungi keraton untuk melihat kondisi terakhir. Bahkan beberapa di antaranya diajak melihat bagian keraton hingga belakang.
"Ada menteri yang saya ajak mlebu tekan mburi (masuk sampai belakang)," katanya.
Disinggung area mana saja yang akan direvitalisasi, putra pertama Presiden Jokowi itu menyerahkannya kepada pihak keraton. Apakah mau dibuka untuk umum atau tidak.
"Kita kembalikan lagi ke beliau-beliaunya yang punya kepentingan di sana. Kalau dibuka untuk umum ya kita seneng. Kalau untuk private ya boleh, berbayar boleh, gratis kita juga seneng, enak kan," katanya.
Gibran menyampaikan, ada sejumlah area keraton yang memang harus dijaga kesakralannya. Sehingga tidak semua bisa dibuka untuk umum. Untuk kegiatan budaya dan lainnya diserahkan ke keraton.
"Untuk event budaya kan beliau beliau yang lebih mengerti," katanya.
Sejak awal menjabat sampai saat ini, Gibran telah mendatangkan beberapa kementerian. Di antaranya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) hingga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Jika sudah mendapatkan kepastian, Gibran berjanji untuk mendatangkan sumber pendanaan untuk merevitalisasi berbagai bangunan cagar budaya yang kini kondisinya cukup memprihatinkan.
"Mudah kok, nanti kita pakai CSR (Corporate Social Responsibilty) milik swasta. Bisa juga pakai anggaran milik Kementerian," jelasnya.
Gibran menambahkan, dirinya siap dipanggil ke Keraton Surakarta kapan saja. "Saya tidak bermaksud intervensi, saya hanya ingin membantu," katanya lagi.
Rencana revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memang terus menjadi wacana. Pemerintah pusat, provinsi maupun Pemkot Solo terhambat untuk menyalurkan anggaran akibat konflik keluarga yang berlangsung belasan tahun.
Sementara saat ini revitalisasi dilakukan di Pura Mangkunegaran Solo. Gibran mengaku idak bermaksud membeda-bedakan antara dua kerajaan Jawa itu.
"Sekarang revitalisaainya memang Mangkunegaran dulu. Ini akan menjadi pusat destinasi wisata ke depan," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tahap selanjutnya akan dimulai pada September hingga Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaGibran menandaskan selama dirinya dan Teguh memimpin Kota Solo, sudah melakukan upaya dalam penyesuaian di bidang hukum.
Baca SelengkapnyaTaman bersejarah yang erat berkaitan dengan Pura Mangkunegaran itu direvitalisasi sejak tahun lalu.
Baca SelengkapnyaGibran menyebut proses kepemilikan lahan Sriwedari lebih rumit dibandingkan Benteng Vastenburg, karena masih berstatus sengketa.
Baca SelengkapnyaPanggung Sangga Buwana dulunya dibuat untuk mengintai musuh dari ketinggian.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi akan dimulai dari luar terlebih dahulu
Baca SelengkapnyaGibran pun meminta maaf jika masih ada kekurangan. Banyaknya masukan akan dijadikan bahan evaluasi.
Baca SelengkapnyaSebuah video berisi perselisihan keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat viral di sejumlah media sosial.
Baca SelengkapnyaPemkot Solo dan Kementerian PUPR lebih memprioritaskan Alun-alun Utara dan Selatan untuk revitalisasi awal.
Baca SelengkapnyaHampir semua proyek itu menggunakan anggaran pemerintah pusat, hibah asing, BUMN, dan swasta.
Baca SelengkapnyaMengenai aktivitas Prabowo pada hari pertama jadwal kampanye kali ini, Gibran juga enggan menjelaskan.
Baca SelengkapnyaUntuk pertama kalinya, Upacara HUT RI di Kota Solo dipimpin oleh Mangkunegara X.
Baca Selengkapnya