Riza Chalid muncul di Nasdem, Jaksa Agung tegaskan Papa Minta Saham sudah tutup buku
Merdeka.com - Kemunculan pengusaha Muhammad Riza Chalid dalam kuliah umum Presiden Joko Widodo di Akademi Bela Negara (ABN) Partai Nasdem ramai diperbincangkan. Riza merupakan sumber kunci yang menghilang saat penyidikan kasus 'Papa Minta Saham' yang ditangani Kejaksaan Agung.
Jaksa Agung HM Prasetyo menegaskan kasus yang menyeret Riza Chalid sudah tidak diteruskan lagi. Sebab, Mahkamah Konstitusi telah memutuskan bahwa rekaman yang dijadikan bukti oleh Kejaksaan tak sah.
"Masalah itu sudah tutup buku, dulu ditandatangani karena ada masalah percobaan pemufakatan, buktinya adalah rekaman. Tapi MK sudah membuat keputusan bahwa rekaman tidak bisa dijadikan alat bukti sejauh tidak diminta secara resmi oleh penegak hukum," kata Prasetyo di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Jumat (20/7).
-
Apa yang diputuskan MK tentang saksi? Jumlah ini bertambah dari sebelumnya yang terbatas 17 orang.'Ada kesepakatan baru, sekarang 19 orang. Sebelumnya MK hanya memperbolehkan pemohon membawa 17 orang terdiri dari 15 saksi dan 2 ahli,' kata Fajar kepada awak media di Gedung MK Jakarta, Selasa (26/3/2024).
-
Mengapa eksekusi dihentikan? Ia mengatakan, pada pertengahan abad ke-19 hukuman itu sudah dihapus, diganti dengan hukuman gantung biasa.
-
Siapa yang menilai MK tidak bisa jadi objek hak angket? 'Tentu saja hak angket merupakan hak anggota DPR untuk mengajukannya. Hanya saya lihat, perlu ketepatan objek hak angket. Kalau objeknya putusan MK atau lembaga MK, tentu tidak bisa,' ungkap pakar hukum tata negara Universitas Andalas, Feri Amsari kepada wartawan, Rabu (1/11).
-
Siapa yang mengajukan gugatan ke MK? Diketahui, ada 11 pihak yang menggugat aturan batas usia capres dan cawapres ke MK. Dengan sejumlah petitum.
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
Karena tidak ada bukti sah, maka penyelidikan kasus itu disetop. "Nah waktu itu kan rekamannya bukan permintaan penegak hukum, itu saya rasa antara lain mengapa kasus itu (dihentikan). Kemudian selagi masih dalam tahapan penyelidikan tidak memenuhi syarat dan tidak cukup bukti untuk ditingkatkan ke penyidikan," sambungnya.
Menurut Jaksa Agung, kini Riza Chalid bebas dan boleh saja melakukan hal apapun yang diinginkan. Seperti menghadiri acara kuliah umum Presiden Joko Widodo di Akademi Bela Negara (ABN) Partai Nasdem.
"Jadi Riza Chalid bisa melakukan apapun di sini untuk hal-hal yang mereka akan lakukan. Hadir di mana, di mana itu urusan dia bukan urusan kita," ucapnya.
Sekadar informasi, Riza tercatat beberapa kali mangkir dari panggilan jaksa untuk dimintai keterangan terkait dengan kasus yang juga melibatkan mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto. Kejaksaan sudah memanggil Riza lebih dari empat kali.
Riza menghilang sejak awal November 2015. Padahal, nama Riza mencuat dalam sebuah rekaman suara karena ikut terlibat dalam pembicaraan proyek. Riza dan Novanto diduga meminta saham sebesar 20 persen kepada Presiden Direktur PT Freeport Indonesia ketika itu, Maroef Sjamsoeddin.
Riza dan Novanto juga diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meminta saham tersebut. Kejaksaan menyangka, keduanya terlibat dalam pemufakatan jahat untuk tindak pidana korupsi dalam lobi perpanjangan kontrak PT Freeport.
Namun, sejak saat itu Riza tak pernah memenuhi panggilan Kejaksaan. Kejaksaan juga tak mengetahui keberadaannya. Riza diduga kabur ke luar negeri sebelum sempat dimintai keterangan. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
MA menyatakan menolak kasasi KPK terkait mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Rafael dalam kasus kasus gratifikasi dan TPPU
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi membeberkan alasan menghentikan kasus Aiman.
Baca SelengkapnyaGazalba Saleh sebelumnya menjadi terdakwa kasus gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terkait penanganan perkara di Mahkamah Agung (MA).
Baca SelengkapnyaKeenam jaksa yang ditunjuk dalam kasus Pegi Setiawan ini, kata dia, masih bekerja dan baru mendapatkan surat SP3 dari Polda Jabar.
Baca SelengkapnyaGazalba dibebaskan dari rutan lantaran menerima vonis bebas dari Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Bandung.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menghentikan penyidikan kasus dugaan penyebaran hoaks yang menjerat Juru Bicara (jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD,
Baca SelengkapnyaKasasi ini terkait kasus kasus gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) Rafael Alun Trisambodo.
Baca SelengkapnyaSelain rumah, MA juga meminta KPK mengembalikan uang bernilai ratusan juta rupiah kepada istri Rafael Alun.
Baca SelengkapnyaKPK akan menerbitkan surat perintah penyidikan apabila unsur dari OOJ anggota Exco PSSI itu terpenuhi.
Baca SelengkapnyaPembunuhan Vina Cirebon terjadi pada 27 Agustus 2016.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, hakim Pengadilan Tipikor PN Bandung memvonis bebas Gazalba lantaran dinilai tidak terbukti melakukan tindak pidana suap seperti dakwaan jaksa KPK.
Baca SelengkapnyaGhufron mengaku heran atas keputusan hakim yang hanya mempermasalahkan administrasi jaksa, sehingga membebaskan hakim nonaktif MA itu.
Baca Selengkapnya