Romi: Belakangi Pancasila sama saja belakangi NU & Kiai Wahid Hasyim
Merdeka.com - Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy (Romi) mengingatkan saat ini berkembang paham yang ingin menghancurkan dan merobek-robek Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sehingga, lanjut Romi, semua kalangan khususnya anak muda harus waspada.
"Paham-paham itu berkembang di kampus-kampus dan dikhawatirkan menjadi bibit perpecahan. NU berkomitmen menjaga NKRI agar tidak ada yang mengkoyak-koyak," kata Romahurmuziy saat membuka lomba cerdas cermat empat pilar Madrasah Tsanawiyah se-Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (7/5). Seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan masyarakat tidak boleh membiarkan kalangan pelajar mendapatkan paham untuk mendirikan khilafah dan membelakangi Pancasila. Romi yang juga Anggota Komisi XI DPR mengingatkan Pancasila sudah menjadi kesepakatan pendiri bangsa Indonesia yang salah satu berasal dari Nahdlatul Ulama sehingga mengingkari Pancasila sama saja mengingkari NU.
-
Siapa yang harus menerapkan Pancasila? Pancasila bisa diartikan sebagai sebuah rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat dan pejabat di Indonesia.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Siapa yang menyatakan Muhammadiyah tidak mudah percaya? Busyro Muqoddas sebagai Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengatakan organisasi itu tidak mudah percaya pada capres tertentu, terutama dengan janji-janjinya.
-
Siapa yang dilarang? Abdillah berharap jemaah selalu berhati-hati dan menjaga paspornya dengan baik.
-
Siapa yang meminta Muhammadiyah menolak izin tambang? Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin meminta Muhammadiyah untuk menolak jatah IUP pertambangan batubara dari pemerintah.
-
Mengapa Pancasila penting sebagai ideologi negara? Tujuannya adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang bersatu, merdeka, berdaulat, makmur, baik spiritual maupun material.
"Perwakilan NU dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia adalah Kiai Wahid Hasyim. Membelakangi Pancasila sama saja membelakangi NU dan Kiai Wahid Hasyim," ujarnya.
Dia meminta IPNU menjadi garda terdepan dalam menyebarluaskan Islam sebagai Rahmatan lil alamin di seluruh wilayah. Romi juga menyarankan agar dibentuk korps mubaligh untuk menyebarluaskan pemikiran Islam sebagai rahmat seluruh alam.
"IPNU dan IPPNU ajarkan ahlul sunah waljamaah untuk pemula, menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin," katanya.
Romi mengatakan akhir-akhir ini perbedaan di antara masyarakat Indonesia menjadi sumber perpecahan padahal sebenarnya menjadi kekuatan untuk bersatu. Menurut dia, jangan menjadikan kebhinekaan sebagai sumber perpecahan karena bangsa Indonesia berdiri berdasarkan perbedaan.
"Sepanjang mengakui bangsa Indonesia maka akan hilang perbedaan karena bangsa kita didirikan diatas perbedaan," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut dia, Pancasila dasar negara yang tidak dapat diubah dan pentingnya mencegah perundungan bagi anak berkebutuhan khusus
Baca Selengkapnya1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, Jokowi menggelar upcara di Dumai Riau
Baca SelengkapnyaRomli menolak saat diminta jadi saksi meringankan Firli Bahuri dalam kasus dugaan pemerasan mantan Mentan SYL
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Acara ini digelar sebagai rangkaian hari lahir Pancasila 1 Juni
Baca SelengkapnyaPentingnya mengedepankan kerukunan agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai
Baca SelengkapnyaPancasila sebagai benteng utama dalam menjaga persatuan bangsa, serta langkah-langkah konkret perlu diambil untuk menghadapi ancaman radikalisme.
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah dipersatukan empat Pilar Kebangsaan; Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI bisa semakin kuat dengan menerapkan moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaInternalisasi nilai-nilai Pancasila harus diberikan secara bergotong royong
Baca SelengkapnyaRizal Ramli tutup usia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya