RSUD Dr Soetomo Catat Angka Kematian Tinggi di UGD
Merdeka.com - Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo dr Joni Wahyuhadi mengatakan, pihaknya mencatat tingginya kematian pasien Covid-19 di UGD. Hal ini menjadi perhatian tenaga medis.
"Yang terjadi pada Mei, Juni, Juli khusus terjadi death on arrival. Pasien banyak yang datang ke UGD dalam keadaan yang sudah meninggal. Kematian di UGD dari total kematian sekitar 22 persen," ujar dia dalam Penyampaian Rekomendasi Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Jumat (30/7).
"Dan ini tidak lazim. Kematian intrahospital rujukan di beberapa literatur yang kami baca antara 10 sampai 12 persen," lanjut dia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Dia menjelaskan, selama ini RSUD Dr. Soetomo mengupayakan pelayanan di ruang ICU. Hasilnya, angka kematian pasien di ruang ICU bisa ditekan ke angka 5 persen.
"Tapi upaya kami ini pada bulan bulan Juni Juli rasa-rasanya terhempas oleh naiknya high case di masyarakat yang datang di UGD dalam kondisi desaturasi berat," ujar dia.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ada persoalan yang saat ini harus diatasi terletak pada penanganan sebelum pasien masuk rumah sakit atau pre hospital. Apalagi dalam beberapa bulan terakhir terjadi peningkatan kasus.
"Beberapa rumah sakit di surabaya dan Jawa Timur pada bulan Juni kemarin banyak yang terpaksa menutup UGD karena memang overload overcapacity keterbatasan berbagai macam. Semuanya ke Soetomo sehingga kita mortalitas di UGD sangat tinggi. Inilah problem yang terjadi. Alhamdulillah pelan pasti kita sudah bisa menguraikan," ujar dia.
"Masalah utamanya pre hospital. Dengan berfokus pada masalah pre hospital insyaallah nanti akan membuahkan hasil dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian," tandas dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaTampak sejumlah pasien anak hingga lansia yang tidak kebagian tempat tidur harus dirawat menggunakan kursi roda dengan selang infus di tangan.
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca SelengkapnyaKegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.
Baca SelengkapnyaRatusan Pasien RS Unair Akhirnya Dirawat di Tenda Darurat
Baca SelengkapnyaPenderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaRSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaPemkot Depok sudah melakukan antisipasi agar kasus ISPA tak terus menanjak naik.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca Selengkapnya