Rugi hingga Rp 70 juta, petani cabai di Banyumas tanam sayur lain
Merdeka.com - Cuaca ekstrem di sejumlah wilayah berdampak pada aktivitas petani di berbagai daerah. Seperti petani cabai di wilayah Desa Kemutug Kidul Kecamatan Baturraden, Banyumas, yang mengalami kerugian hingga Rp 70 juta.
"Kondisi seperti saat ini, saya terus merugi. Karena saya sudah menghabiskan uang Rp 70 juta mulai masa pembenihan hingga akhirnya tanaman cabai membusuk," kata seorang petani di Desa Kemutug Lor, Kardi Daryanto, Senin (14/11).
Dia mengemukakan, saat memasuki usia tua, tanaman cabai terserang bakteri yang menyebabkan pohon mati dan tidak bisa diobati. "Kalau kami hanya bisa menunggu saja hingga pohonnya mati. Hasilnya, panen yang biasanya bisa mencapai lima ton, sekarang paling hanya dapat 150 kilogram saja," ujarnya.
-
Kenapa petani bawang merah Brebes rugi? Kerugian tersebut terjadi pada musim panen di awal tahun ini akibat cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kualitas bawang merah menurun.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Mengapa petani di Banyumas terancam gagal panen? BMKG memprediksi musim kemarau 2023 akan lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya atau biasa disebut dengan fenomena El Nino. Adanya El Nino membuat para petani terancam gagal panen.
-
Mengapa petani udang di Kebumen merugi? Hal ini membuat para petani tambak rugi puluhan juta rupiah. Mesin sirkulasi yang seharusnya berfungsi kini dibiarkan karena tak ada lagi air. Sejumlah kolam memang masih beroperasi.
-
Apa yang ditemukan oleh petani tersebut? Artefak yang dia temukan berupa batu besar berbentuk agak bulat dan ada tiga retakan terlihat di batu itu sehingga membuat benda itu mirip jamur.
Kardi mengatakan, sebenarnya petani sangat berharap dengan hasil panen yang baik. Dikarenakan, harga cabai merah keriting yang dijual dari petani cukup tinggi, yakni Rp 50 ribu per kilogram.
"Ini sebenarnya bisa membuat petani kaya, tetapi karena kondisi gagal panen hal itu tidak bisa terjadi. Sekarang saja, setiap pemetik paling hanya bisa mendapat 32 kilogram. Padahal, kalau enggak gagal panen pemetik per orangnya bisa mendapat 3,2 kuintal cabai," ujarnya.
Sebagai upaya menyiasatinya kondisi demikian, Kardi memutuskan untuk menanam tanaman sayur lainnya, yakni sawi. Saat ini, diakui Kardi, lebih mudah menanam sawi dengan hasil yang maksimal. "Apalagi saat ini, harga sayuran juga ikutan naik. Sawi saja yang biasanya hanya Rp 500 per kilogram, sekarang bisa sekitar Rp 1.500 per kilogram," tuturnya.
Sementara itu, petani cabai lainnya, Sini, mengaku musim panen kali ini tidak seperti yang diharapkan. Bahkan, ia mengaku merugi dengan kondisi seperti yang dialami saat ini. "Kalau sekarang banyak cabai busuk, sehingga harus dibuang. Hanya beberapa yang bisa diambil dari pohon dan masih baik," tuturnya.
Untuk harga cabai rawit di Pasar Wage Purwokerto, dalam beberapa waktu belakang sempat naik. Namun, pada Senin (14/11), harga cabai merah keriting tetap bertahan di kisaran Rp 60 ribu hingga Rp 70 per kilogram.
"Saat ini harganya masih sama seperti kemarin, sekitar Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu. Malah sekarang cabe hijau juga mulai naik jadi Rp 40 ribu per kilogram," ujar pedagang sayur mayur di Pasar Wage, Rodiyah.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaPara petani cabai di Jember tak bisa menikmati hasil panen seutuhnya
Baca SelengkapnyaDi panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram
Baca SelengkapnyaHarga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaAwalnya, petani setempat pesimis dapat menghasilkan cabai yang bagus meski mereka mengikuti caranya bertanam.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai harga cabai rawit sebesar Rp23.000 per kg di pasar Malangjiwan di Karanganyar, Jawa Tengah terlampau murah.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaAjakan ini merespon kenaikan harga cabai rawit hingga Rp100.000/kg.
Baca SelengkapnyaDua petani tersebut marah karena harga wortel mereka turun drastis di pasaran.
Baca Selengkapnya