Preman Garut Dadang Buaya Ditahan karena Penganiayaan, Rumahnya Dilempari Bom Molotov
Merdeka.com - Rumah preman Garut, Dadang Buaya di Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat, dilempari bom molotov oleh orang tidak dikenal (OTK). Aksi itu langsung diketahui keluarga sehingga tidak sampai membakar habis kediaman pria yang baru-baru ini ditahan karena membacok dua warga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian tersebut terjadi pada Jumat (28/4) dini hari sekitar pukul 01.55. Lokasi kejadian di Desa Karyamukti, Kecamatan Cibalong.
Saat kejadian, istri dan anak-anak Dadang Buaya sedang tidur di dalam rumah. Ketika itu, mereka merasa sesak napas dan mencium bau asap .
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Apa yang terjadi pada pria di Garut? Dirinya mengaku tak bisa tidur selama empat tahun terakhir dan selalu terjaga. Solihin (51) menjelaskan jika kondisinya ini dimulai sejak 2020 lalu. Setiap malam ia selalu terjaga, sehingga tubuhnya tidak bisa diistirahatkan.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Istri Dadang curiga sehingga langsung membuka pintu kamar dan melihat di lantai dapur rumahnya sudah ada api yang menyala. Tidak hanya itu, kaki meja makan dan tirai sudah terbakar dan kaca jendela sudah pecah.
Perempuan itu langsung melakukan upaya pemadaman dengan peralatan seadanya. Setelah api berhasil dipadamkan, ia langsung menelepon temannya dan memberitahukan apa yang telah terjadi di rumahnya.
Teman istri Dadang Buaya usai menerima telepon langsung datang ke rumahnya bersama suaminya. Setelahnya, suami teman istri Dadang Buaya langsung menyisir dan menemukan ada dua bom Molotov, salah satunya masih menyala.
Terkait insiden pelemparan bom molotov ke rumah Dadang Buaya, pihak kepolisian membenarkannya. Kapolsek Cibalong AKP Aam Kunaefi kepada wartawan menyebut bahwa aksi yang dilakukan OTK itu adalah percobaan pembakaran.
"Ya, ada yang lempar bom molotov, percobaan pembakaran. Nanti detailnya sudah di kantor, di sini tak ada sinyal," kata Aam saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JPU sebelumnya menuntut Dadang Buaya dengan hukuman penjara selama tiga tahun.
Baca SelengkapnyaInformasi yang dihimpun, bom dilempar saat azan salat subuh.
Baca SelengkapnyaSosok konten kreator mengaku terkaget. Dia ternyata menginap di kampung sarang preman.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaWarga menyebutkan bahwa penggerebekan terduga teroris sudah berlangsung sejak Sabtu dini hari.
Baca SelengkapnyaPelaku mengincar korban bernama I Putu Oka Partama alias Yudik.
Baca SelengkapnyaBahan peledak yang digunakan oleh pelaku adalah berjenis bom ikan atau bondet.
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaNasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaPelaku mengendarai motor kemudian melemparkan sebuah benda yang bisa meledak.
Baca Selengkapnyaatas kejadian itu, tembok dan atap rumah Subakar rusak akibat ledakan bondet.
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca Selengkapnya