Sakit hati, Subad tega cekik anak angkatnya hingga tewas
Merdeka.com - Subad (53) tega membunuh anak angkatnya sendiri, SS (9) karena sakit hati. Alasannya karena dia merasa korban yang sudah dirawat dan diasuh serta dibiayai sekolahnya justru kerap menentang pelaku.
Kapolsek Majenang Polres Cilacap, AKP Fuad mengatakan, pelaku yang sehari-hari berdagang sayuran menjelaskan bahwa korban sudah tidak mau tinggal bersama lagi. Padahal apa yang diminta oleh korban, Subad selalu mencukupinya. Pelaku pun sering selisih paham dengan ayah kandung korban yang masih saudara dengan pelaku.
Dia menambahkan, sebelum dibunuh korban diajak jalan-jalan menggunakan sepeda motor. Sesampainya di Jalan Matahari, Desa Sindangsari, pelaku menghentikan motor lantas turun dan langsung mencekik korban. Warga saat itu kebetulan lewat dan sempat menanyakan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku melakukan aksinya tersebut saat kondisi rumah korban dalam keadaan sepi. “Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,“ kata Tri.
-
Apa yang terjadi pada korban? Sebuah kecelakaan maut melibatkan seorang mahasiswi yang baru pulang ‘dugem’ terjadi pada Sabtu (3/8) di Jalan Tuanku Tambusai jalur Selatan tepatnya di depan Penginapan Linda, Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru. Ia memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga menabrak seorang ibu hingga tewas.
-
Siapa yang menjadi korban? Tiga orang menjadi korban akibat tanah longsor ini.
"Pada warga pelaku mengatakan anaknya di suruh pulang susah banget" kata Fuad di Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (1/6).
Sesampainya di saluran irigasi korban dibawa ke semak-semak dan dianiaya oleh pelaku. Subad mencekik leher korban dengan menggunakan kedua tangan dan karena korban memberontak lalu pelaku menenggelamkan kepala korban ke dalam air saluran irigasi sebanyak 3 kali. Ketika korban terlihat tidak berdaya atau lemas, setelah itu pelaku langsung pergi.
"Pelaku merasa ditinggal oleh korban padahal pelaku sudah terlanjur sayang dan tidak mau pisah dengan korban. Pelaku sakit hati dan nekat membunuh korban," jelas Fuad.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku harus merasakan dinginnya lantai penjara dan dijerat pasal 80 ayat (3) pasal 76 c Undang–Undang Republik Indonesia nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaOran tua korban sudah diperiksa. Tetapi setiap kali ditanya perkembangannya hanya diminta menunggu.
Baca SelengkapnyaMendapati sang putri jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dia ikut merasa pilu.
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, kedua pelaku tertangkap tangan mencuri uang ayahnya.
Baca SelengkapnyaPenambahan jumlah korban ini dilaporkan setelah dua korban lain yang sempat dievakuasi petugas meninggal.
Baca Selengkapnya