Samarinda Kini Zona Risiko Rendah Sebaran Covid-19, Dinkes Ungkap Parameternya
Merdeka.com - Ibu kota provinsi Kalimantan Timur, Samarinda, kini berada di zona risiko rendah sebaran Covid-19 setelah melewati 4 gelombang puncak kasus sejak 2020 lalu. Sebelumnya Samarinda sempat bertengger lama di zona merah atau risiko tinggi.
Dilansir laman covid19.go.id per 12 September 2021, dari 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur, selain Samarinda di zona risiko rendah, kota Balikpapan dan kabupaten Mahakam Ulu juga berada di zona yang sama. Tujuh daerah lain masuk zona risiko sedang.
Dinas Kesehatan Kota Samarinda mengungkap 5 parameter Samarinda keluar zona merah. Seperti angka positivity rate, angka kesembuhan, tracing, penurunan angka kematian hingga Bed Occupancy Rate (BOR).
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
"Iya benar. Masus kita cepat turun karena tinggi tracing dan penurunan positivity rate. Itu paling menentukan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr Ismid Kusasih, dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (18/9).
Ismid menerangkan, untuk kota Samarinda, telah melewati 4 kali puncak gelombang kasus Covid-19. Dua kali di tahun 2021 dan dua lainnya di tahun ini.
"Puncak Juli - Agustus 2021 kemarin, iya kita sempat kewalahan. Sehari bisa tembus 200 kasus positif. Tapi itu semua terjadi secara nasional ya. Tidak menyangka varian delta," ujar Ismid.
Meski demikian, percepatan cakupan vaksinasi 659.315 target sasaran vaksin baru mencapai 26,96 persen untuk vaksinasi tahap I dan 15,90 persen untuk vaksinasi tahap II. Distribusi vaksin ke daerah belum benar-benar lancar.
"Kekebalan komunal harus dipercepat dengan cara vaksinasi. Soal kuota vaksin secara umum untuk Kalimantan Timur, hanya pemerintah pusat yang tahu. Karena kita tidak ada kewenangan mengaturnya," terang Ismid.
"Tapi saya optimistis ke depan (kasus Covid-19 terkendali) karena yang terpapar juga sudah banyak. Di sisi lain tentu, penerapan protokol kesehatan tetap harus jalan, jangan pernah berhenti. Pandemi ini tidak bisa kita hindari," pungkas Ismid.
Per Jumat (17/9), kota Samarinda tercatat memiliki 22.036 kasus positif, 21.169 pasien sembuh, 709 kasus meninggal serta 158 pasien status perawatan Covid-19. Untuk BOR di rumah sakit 17,93 persen serta BOR di lokasi karantina 3,75 persen. Angka BOR itu berada jauh di ambang batas maksimal standar WHO 60 persen. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya