Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sampaikan nota pembelaan, Setya Novanto bacakan puisi 'Di Kolong Meja'

Sampaikan nota pembelaan, Setya Novanto bacakan puisi 'Di Kolong Meja' Sidang Setya Novanto. ©Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Merdeka.com - Setya Novanto membacakan puisi dalam sidang pembelaan dirinya sebagai terdakwa korupsi proyek e-KTP. Puisi dengan judul "Di Kolong Meja" dibuat oleh penulis Linda Djalil.

Puisi tersebut menggambarkan tentang peran di balik sebuah kolong meja. Pada baris pertama dan kedua menceritakan bagaimana sekumpulan debu bersembunyi di kolong meja.

"Di kolong meja tersimpan cerita seorang anak manusia menggapai hidup, gigih dari hari ke hari," ujar Novanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Jumat (13/4).

Syair ketiga dan keempat, puisi tersebut menceritakan perjuangan seseorang bagaimana bertahan hidup untuk meraih keberhasilan. Hingga usaha pun membuahkan hasil baik.

"Di kolong meja muncul cerita sukses anak manusia yang semula bersahaja akhirnya bisa diikuti siapa saja karena cerdas caranya bekerja," sambungnya.

Selanjutnya, dalam puisi itu menyindir debu di kolong meja yang tak kunjung dibersihkan, hanya sekadar menyaksikan segala peristiwa sebagai tontonan. Berikut isi lengkap puisi di Kolong Meja:

Di kolong meja ada debu yang belum tersapu

karena pembantu sering pura pura tak tahu

Di kolong meja ada biangnya debu

yang memang sengaja tak disapu

bersembunyi berlama-lama

karena takut dakwaan seru

melintas membebani bahu

Di kolong meja tersimpan cerita

seorang anak manusia menggapai hidup

gigih dari hari ke hari

meraih ilmu dalam keterbatasan

untuk cita-cita kelak yang bukan semu

tanpa lelah dan malu

bersama debu menghirup udara kelabu

Di kolong meja muncul cerita sukses anak manusia yang semula bersahaja

akhirnya bisa diikuti siapa saja

karena cerdas caranya bekerja

Di kolong meja ada lantai yang mulus tanpa cela

ada pula yang terjal bergelombang siap menganga

menghadang segala cita-cita

apabila ada kesalahan membahana

kolong meja siap membelah

menerkam tanpa bertanya

bahwa sesungguhnya ada berbagai sosok yang sepatutnya jadi sasaran

Di kolong meja

ada pecundang

yang bersembunyi

sembari cuci tangan

cuci kaki

cuci muka

cuci warisan kesalahan

Apakah mereka akan senantiasa di sana dengan mental banci berlumur keringat ketakutan

Dan sesekali terbahak melihat teman sebagai korban menjadi tontonan.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Hanya Agus Rahardjo, Mantan Menteri Ini Juga Ungkap Dimarahi Jokowi gara-gara Setya Novanto
Tak Hanya Agus Rahardjo, Mantan Menteri Ini Juga Ungkap Dimarahi Jokowi gara-gara Setya Novanto

Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said mengungkap pernah ditegur Presiden Jokowi karena melaporkan Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Baca Selengkapnya
Rocky Gerung Dilabrak Caleg PDIP, Hasto: Ekspresi Mewakili Rakyat Indonesia
Rocky Gerung Dilabrak Caleg PDIP, Hasto: Ekspresi Mewakili Rakyat Indonesia

Caleg DPRD Cianjur Noviana Kurniati melabrak Rocky Gerung ketika menghadiri pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (6/9).

Baca Selengkapnya
Buntut Pantun Sindir Jokowi, Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi
Buntut Pantun Sindir Jokowi, Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi

Butet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya
Perempuan Labrak Rocky Gerung di Bareskrim Ternyata Kader PDIP, Begini Kata Hasto
Perempuan Labrak Rocky Gerung di Bareskrim Ternyata Kader PDIP, Begini Kata Hasto

Pernyataan Rocky Gerung, kata Hasto, sangat tidak dipantas diucapkan. Sehingga wajar direspons oleh kader PDIP.

Baca Selengkapnya
Dewas KPK Bacakan Putusan Sidang Etik Johanis Tanak Hari Ini
Dewas KPK Bacakan Putusan Sidang Etik Johanis Tanak Hari Ini

Pembacaan putusan sebelumnya dijadwalkan berlangsung Kamis (14/9), namun ditunda karena Johanis Tanak tak hadir.

Baca Selengkapnya
Dilaporkan ke Polisi Gara-Gara Pantun Sindir Jokowi, Begini Reaksi Butet Kartaredjasa
Dilaporkan ke Polisi Gara-Gara Pantun Sindir Jokowi, Begini Reaksi Butet Kartaredjasa

Butet dilaporkan relawan Jokowi ke Polda DIY pada Selasa (30/1).

Baca Selengkapnya
Bukan Kaleng-Kaleng, Ini Rekam Jejak Pengacara Kondang Tawarkan Bantuan 5 Terpidana Kasus Vina Cirebon
Bukan Kaleng-Kaleng, Ini Rekam Jejak Pengacara Kondang Tawarkan Bantuan 5 Terpidana Kasus Vina Cirebon

5 Terpidana kasus Vina Cirebon kini mendapatkan tawaran bantuan hukum dari salah satu pengacara kondang ibu kota

Baca Selengkapnya
Kubu SYL Siapkan Nota Pembelaan 2.025 Halaman, Sanggah JPU soal Fakta Persidangan
Kubu SYL Siapkan Nota Pembelaan 2.025 Halaman, Sanggah JPU soal Fakta Persidangan

Mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) bakal membacakan nota pleidoi atau pembelaan di PN Tipikor Jakarta Pusat, Jumat (5/7).

Baca Selengkapnya
Baca Pleidoi Sambil Sesenggukan, SYL Curhat Usia 70 Tahun Melemahkan Fokus Menyusun Kata-Kata
Baca Pleidoi Sambil Sesenggukan, SYL Curhat Usia 70 Tahun Melemahkan Fokus Menyusun Kata-Kata

SYL tidak kuasa menahan rasa sedih saat membacakan nota pleidoi.

Baca Selengkapnya
Sindiran Butet: Setiap Ganjar Datang, Lalu Ada yang Ngintili
Sindiran Butet: Setiap Ganjar Datang, Lalu Ada yang Ngintili

"Setiap Mas Ganjar datang lalu ada yang ngintili. Hari ini Mas Ganjar akan datang menemui kita, kemarin sudah ada yang ngintili."

Baca Selengkapnya
Moeldoko Endus Motif Politik di Balik Pengakuan Agus Rahardjo Dimarahi Jokowi soal E-KTP Setnov
Moeldoko Endus Motif Politik di Balik Pengakuan Agus Rahardjo Dimarahi Jokowi soal E-KTP Setnov

Moeldoko mempertanyakan Agus Rahardjo yang kembali mempersoalkan kasus yang sudah bergulir pada 2017.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Diduga Main Game Slot di Rapat, Anggota DPRD DKI dari PDIP Cinta Mega Buka Suara
VIDEO: Diduga Main Game Slot di Rapat, Anggota DPRD DKI dari PDIP Cinta Mega Buka Suara

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Cinta Mega, jadi sorotan di media dan internet.

Baca Selengkapnya