Santri ponpes ditemukan tewas di kamar, hidung berdarah & pelipis sobek
Merdeka.com - Seorang santri ditemukan tewas di dalam kamarnya Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam, Jalan Tambak Anakan, Surabaya. Korban diketahui berinisial MI, warga jalan Kejawan Putih tambak VI/39 Surabaya.
Dari informasi didapat, santri berusia sekira 12 tahun tersebut ditemukan tewas, Minggu (3/9) pagi kemarin. Diduga menjadi korban penganiayaan.
Sebab, saat ditemukan kondisi tubuhnya seperti ada luka lebam. Dari lubang hidung keluar darah dan pelipisnya robek.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Dimana mayat ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
MI yang ditemukan dengan kondisi terluka, langsung dibawa ke Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya, untuk dilakukan autopsi. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait penemuan jenazah ini.
"Ini masih melakukan pemeriksaan sejumlah saksi teman korban dan pihak pondok pesantren," kata Kanit Reskrim Polsek Simokerto Ipda Suwono.
Sementara korban yang sudah diautopsi, Minggu (3/9) malam hingga Senin (4/9) dini hari. Pihak keluarga langsung melakukan korban di tempat pemakaman umum dekat rumahnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat dilakukan autopsi yang dilakukan oleh dokter ahli forensik Bhayangkara Jambi, Dokter Erni Situmorang, ternyata ditemukan sejumlah luka di tubuh AH.
Baca SelengkapnyaSantri Meninggal Tak Wajar, Ayah dan Ibu di Jambi Mengadu ke Hotman Paris
Baca SelengkapnyaPesantren dinilai terkesan menutupi kasus tersebut
Baca SelengkapnyaKasus kematian santri pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin di Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi, yang bernama Airul Harapan masih penuh misteri.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus ini untuk mengungkap para pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban atas nama BM, 14 tahun, siswa kelas 8 yang beralamat di Desa Karangharjo, Kabupaten Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dengan lima luka tusuk pisau di wajah dan badan
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehilangan oksigen dan adanya bekas benda tumpul di bagian leher.
Baca SelengkapnyaPengasuh ponpes mengaku tak tahu menahu mengapa muncul narasi AKA dibanting. Pihaknya juga sudah menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya pada orangtua korban.
Baca SelengkapnyaAndri menjelaskan saat ini kedua pelaku ditahan di Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaBintang Balqis Maulana, seorang santri asal Banyuwangi kembali ke ke pelukan orangtuanya dalam kondisi meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, pihak ponpes membantah korban tewas karena dianiaya
Baca Selengkapnya