Satu keluarga bandar narkoba di NTB ternyata sindikat besar
Merdeka.com - Kepala Badan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Nusa Tenggara Barat Kombes Pol Mufti Jusnir menyatakan, bandar narkoba yang ditangkap di Abian Tubuh, Cakranegara, Kota Mataram, diduga merupakan sindikat besar di wilayah Mataram.
"Bandar tersebut sudah masuk target penangkapan. Diduga bandar tersebut masuk jaringan sindikat besar di Mataram yang sudah dijadikan target BNN dan Polda NTB," kata Mufti di Mataram, seperti dikutip dari Antara, Senin (5/5).
Menurut Mufti, BNN masih mengembangkan penyelidikan terkait asal barang dan mendalami siapa induk sindikat bandar narkoba tersebut.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
BNN menangkap satu keluarga yang merupakan bandar narkoba di Lingkungan Abian Tubuh Utara, Cakranegara, Kota Mataram, Kamis (1/5) sekitar pukul 12.15 WITA.
Mufti mengatakan, dalam penggerebekan tersebut BNN menangkap pemilik rumah I Made Narda alias Daden alias Bondan (48), I Made Sartana alias Turis (22), dan I Nyoman Dwi Putra alias Godogan (43).
Menurut dia, mereka merupakan satu keluarga. Daden adalah orang tua dari Turis, sementara Godogan sendiri merupakan keponakan dari Daden.
Penangkapan tersebut, lanjut Mufti, dilakukan setelah BNN melakukan penyelidikan selama dua bulan. Setelah cukup bukti, petugas BNN langsung melakukan penggerebekan di rumah Daden.
Dari tangan pelaku petugas berhasil mengamankan tiga bungkus plastik transparan yang diduga berisi narkotika jenis sabu-sabu masing-masing seberat 4,30 gram, 1,70 gram dan 0,58 gram.
Menurut dia, total sabu seberat 6,58 gram diamankan bersama uang tunai Rp405.000 yang diduga hasil penjualan narkoba, satu buah timbangan digital, satu kotak jarum suntik, satu bungkus klip transparan dan dua buah bong.
Mufti mengatakan, dari hasil penyelidikan BNN, lokasi tersebut tidak hanya sebagai tempat untuk mengedarkan, tetapi diduga sebagai tempat memakai barang haram narkotika.
Dalam penggerebekan tersebut, lanjut dia, BNN turut mengamankan konsumen yang saat itu berada di lokasi yaitu INB (19) dan MAD (25). Dari hasil tes urine, keduanya positif menggunakan narkoba. Namun keduanya dilepaskan karena tidak cukup bukti.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WNI tersebut bernama Dewi Astuti alias Dinda yang kini masih diburu oleh BNN karena merupakan bandar besar yang beroperasi di wilayah Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaTersangka belajar cara pembuatan narkoba sintetis secara otodidak dari artikel-artikel di internet
Baca SelengkapnyaInformasi Sosok Syahduddi tak menutup kemungkinan akan mendalami jaringan lain dari Murtala.Big Bos Jaringan Narkoba Murtala di Malaysia sudah Dipegang Polisi
Baca SelengkapnyaTim BNN mengamankan 10 (sepuluh) orang tersangka dengan total barang bukti berupa 971.000 butir narkotika jenis PCC (Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol).
Baca SelengkapnyaBarang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal menindak secara tegas Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan yang terlibat jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaTim gabungan mendatangi rumah pelaku di Jalan Beringin Raya, Lorong Kayu Ara, Kecamatan Ilir Timur III Palembang
Baca SelengkapnyaKesulitan untuk menangkap Fredy Pratama karena dilindungi oleh gangster.
Baca SelengkapnyaPabrik tersebut sudah beroperasi selama kurang lebih 2 bulan di Kota Malang.
Baca SelengkapnyaKapolda Kalsel Irjen Winarto menjelaskan, pengungkapan jaringan Fredy Pratama itu berawal dari adanya penangkapan pelaku berinisial AR
Baca SelengkapnyaAktivitas tersangka sudah lama diselidiki polisi sampai akhirnya ditangkap setelah rumahnya digerebek pada Selasa (23/7).
Baca SelengkapnyaKode atau petunjuk berkaitan dengan website hydra tersebut dibuat para pelaku yang ditangkap dalam penggerebekan pabrik narkoba di Bali beberapa hari lalu.
Baca Selengkapnya