Satwa Langka Pesut Mahakam Ditemukan Mati Terjerat Jala Nelayan
Merdeka.com - Satwa langka Pesut Mahakam (Orcaella Brevirostris) yang hidup di air tawar perairan Sungai Mahakam, siang tadi ditemukan mati terjerat jala nelayan, di Sungai Mahakam di Muara Wis, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Kondisinya membusuk dengan kulit yang sudah mengelupas.
Keterangan diperoleh merdeka.com, satwa mamalia itu ditemukan mati mengambang oleh warga, saat melintas di Sungai Mahakam, usai Salat Jumat siang ini tadi. Temuan itu dengan cepat cepat menyebar antarwarga.
"Benar, ditemukan sekitar jam 01.30 siang ini tadi, habis Jumatan. Kondisi kulitnya sudah mengelupas," kata Camat Muara Wis Arianto, dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (14/8) sore.
-
Dimana nelayan menemukan hewan laut itu? Hewan laut aneh dan misterius ini tidak sengaja ditangkap kapal nelayan Jepang; Zuiyo Maru yang sedang berlayar disebelah timur Christchurch, Selandia Baru.
-
Apa jenis ikan yang ditemukan? Ikan berjenis ikan siput 'genus Pseudoliparis' ini ditemukan di kedalaman sekitar 8.336 meter di bawah laut.
-
Siapa yang memberi nama ikan bertaring ini? Tim peneliti internasional yang dipimpin ahli paleontologi dari Universitas Flinders, Dr Brian Choo menamai ikan ini Harajicadectes zhumini.
-
Di mana gambar ikan dalam jaring itu ditemukan? Gambar kuno itu terukir di plakat batu dan diperkirakan berasal dari 15.800 tahun yang lalu dan merupakan bagian dari kumpulan besar karya seni yang ditemukan di kamp prasejarah di Gonnersdorf.
-
Bagaimana Nelayan Bojonegara tau lokasi ikan? Selain kejernihan, suhu air juga penting. Air yang terasa panas atau sangat keruh biasanya berarti tidak ada ikan. Namun, air yang tidak terlalu bening dan tidak terlalu keruh dianggap ideal dan biasanya penuh ikan.
-
Hewan apa yang ditemukan di perangkap petani? Seorang petani di Beachport, Australia Selatan, melakukan penemuan luar biasa ketika memasang perangkap untuk menangkap predator yang berpotensi memangsa ternaknya. Pao Ling Tsai tadinya berharap menangkap musang atau rubah, tetapi justru dia dikejutkan dengan seekor hewan yang terakhir kali terlihat di Australia Selatan lebih dari 130 tahun yang lalu.
Arianto menerangkan, satwa dilindungi itu dalam kondisi terjerat rengge, atau disebut warga setempat adalah jala nelayan di perairan sungai. Setelah dicek, jala itu dipastikan bukan milik nelayan Muara Wis.
"Rengge ini larut dari arah hulu sungai, tersangkut di batang kayu. Tapi, menjerat pesut, kulitnya mengelupas. Panjangnya pesut ini 140 sentimeter, pesut jantan," ujar Arianto.
Menurut Arianto, pesut malang itu sore ini sudah dibawa oleh pegiat Pesut, seperti dari yayasan RASI (Rare Aquatic Species Of Indonesia), ke Desa Pela, kecamatan Kota Bangun.
"Sepertinya untuk diteliti dulu, sebelum dikubur. Karena, teman-teman pegiat ini, untuk Pesut yang sudah diteliti, semua ada nama-namanya. Mudah-mudahan, yang mati ini sudah terdeteksi (memiliki nama)," ungkap Arianto.
Dengan begitu, lanjut Arianto, ini adalah kejadian ketiga bagi satwa Pesut di Sungai Mahakam, di Muara Wis. "Di 2019 lalu, satu pesut mati di Desa Sebamban, dan 1 pesut terdampar atau kandas di Danau Melintang, berhasil diselamatkan. Nah dengan yang ini, adalah kejadian ketiga," terangnya.
Perairan Muara Wis sendiri, memang masuk perairan konservasi Pesut Mahakam. "Dari Muara Kaman, Kota Bangun, Muara Wis sampai ke Muara Muntai masuk area konservasi. Pesut berenang, bergerak, dimana masih ada ikan untuk makanannya," demikian Arianto. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaGajah Sumatera Mati di Aceh Utara, Gadingnya Hilang
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaHingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan identitas korban.
Baca SelengkapnyaDilansir dari a-z animals, dalam suatu klip yang menampilkan seorang pria yang sedang berada di perahu menyaksikan kejadian yang cukup mengejutkan.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaKombes Benny menyampaikan ucapan terima kasih kepada penemu senjata tersebut dan telah bekerja sama dengan Polres Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaKeberadaan hewan ini terkahir kali diketahui sudah lebih dari 150 tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaSeekor ikan Hiu Tutul ditemukan mati terdampar di pantai selatan Munggangsari, Purworejo pada Rabu (16/8) siang.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca Selengkapnya