Sebelum ditangkap Densus, 2 terduga teroris diduga pergi ke Malaysia
Merdeka.com - Yasir (25), salah satu terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Anti Teror di Solo, Minggu (18/12) kemarin, sempat pergi ke Malaysia. Warga Kampung Losari RT 04 RW 02, Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon tersebut berangkat ke Malaysia dengan mengajak kedua anak serta istrinya, Asna.
Selain keluarganya, polisi juga menengarai Nur Solihin, terduga teroris yang ditangkap di Bekasi beberapa waktu lalu juga ikut ke Negeri Jiran bersama Yasir.
"Diduga kuat terduga teroris bom 'rice cooker' Nur Solihin ikut ke Malaysia bersama dengan keluarga Yasir. Ini diketahui dari pemeriksaan rumah Nur Solihin di Griyan RT 08 RW 10, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo pada Minggu (11/12) lalu. Keterkaitan antara Nur Solikin dan Yasir, mereka merupakan anak buah dari Bahrun Naim pelaku aksi teror di Mapolresta Solo," ujar Kasat Reskrim Polresta Solo Kompol Agus Puryadi, Senin (19/12).
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Lebih lanjut Agus menerangkan, kepergian Yasir ke Malaysia terungkap setelah polisi menemukan 4 paspor dalam penggeledahan di rumahnya. Dalam dokumen paspor tersebut menunjukkan bahwa Yasir pergi ke Malaysia sekitar dua bulan lalu.
"Sesuai dokumen dalam paspor yang kita periksa, keberangkatan mereka dalam rangka tour, sekitar dua bulan lalu. Ia berangkat bersama anak dan istrinya," katanya.
Namun untuk penanganan lebih lanjut, sepenuhnya berada di tangan Densus 88. Polresta Solo, lanjut dia, hanya sebatas membantu Densus 88 dalam pengamanan dan proses penggeledahan rumah terduga teroris guna mencari barang bukti.
Ia menambahkan, saat ini seluruh barang bukti telah dikirim ke Mabes Polri untuk penanganan lebih lanjut. Termasuk dua jeriken berukuran lima literan berisi cairan kimia berwarna bening, paku seberat sepuluh kilogram, handphone bekas dan paralon yang diduga akan digunakan untuk merakit bom.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaAQAP adalah kelompok ekstremis pemberontak yang merupakan bagian jaringan Al-Qaeda aktif di Yaman dan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku menyelundupkan 12 paspor itu atas perintah seorang WN Malaysia lainnya dengan upah Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaAswin belum menjelaskan lebih rinci penangkapan teroris yang berlangsung di Bekasi itu.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDia belum bisa menjelaskan secara rinci terkait penangkapan teroris.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca Selengkapnya