Sebelum Ditemukan Tewas Membusuk Bersama Anak, Ayah di Koja Sempat Keluhkan Sakit Tenggorokan
Informasi terkait keluhan itu didapat petugas yang menelusuri gadget korban.
Kepolisian masih menyelidiki kematian Hamka Rusdi (50) dan anaknya AQ (2) di Koja, Jakarta Utara. Petugas mendapati informasi Hamka mengeluh sakit tenggorokan sebelum kematiannya.
Sebelum Ditemukan Tewas Membusuk Bersama Anak, Ayah di Koja Sempat Keluhkan Sakit Tenggorokan
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, informasi terkait keluhan itu didapatkan berdasarkan penelusuran gadget korban.
"Kita harus lakukan uji forensik yang lain histopatologi forensik, kemudian toksikologi forensik. Itu perlu karena penelusuran jejak gadget sebelum H dengan keluarganya ada menyebut keluhan tentang sakit tenggorokan," kata Gidion kepada wartawan, Selasa (31/10).
Secara kasa mata, kata Gidion, pada tubuh korban H tidak ditemukan luka pada tubuhnya. Hanya ditemukan darah tapi bukan berasal dari bekas luka tindak pidana.
Hal serupa juga ditemukan pada tubuh sang anak AQ terdapat bekas luka. Namun belum diketahui asal usul dari luka tersebut.
Rentang kematian kedua korban berbeda. Hamka meninggal lebih dahulu dari anak balitanya.
Usia kematian sekitar lebih dari 10 hari. Sementara kematian AQ diduga sekitar tiga hari.
"Hasil autopsi yang bisa kita sampaikan adalah usia kematian dari korban. Kalau bapak yang inisial H tadi usia kematiannya 10 hari ke atas, sementara anak ada di usia kematian tiga hari."
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan.
Gidion juga membeberkan ada bercak darah yang menempel pada istri korban, namun dipastikan bukan darahnya. "Istrinya tak ada luka, tapi ada bekas bercak darah yang menempel di tubuhnya. Tapi itu bukan darah dari istrinya. Kita akan pastikan lagi," sebut Gidion.
Lebih lanjut, kondisi sang istri dan satu anak perempuannya tengah dirawat intensif di RS Polri Kramat Jati.
"Istrinya dan satu anak perempuan. Istrinya sedang dirawat di RS Polri Kramat Jati kita juga harus terapi psikologisnya selain juga kondisi fisiknya," ungkap Gidion.
Mengenai TKP, menurut Gidion, kecil kemungkinan jejak orang lain masuk ke rumah korban. Kondisi pintu-pintu ditutup rapat. Satu-satunya saksi yang mumpuni dalam kasus ini adalah istrinya.
Polisi masih memperdalam penelusuran. Mereka kini penyelidikan sedang mengekstrak file CCTV milik tetangga korban.
"CCTV dalam rumah tidak ditemukan, ada CCTV tapi di rumah-rumah tetangga. Ini CCTV masih kita ekstrak, karena kita ambil dari tanggal 18 Oktober kemarin," ucap Gidion.