Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sedotan di kopi Mirna sudah tak ada sejak dipindah ke bagian bar

Sedotan di kopi Mirna sudah tak ada sejak dipindah ke bagian bar Sidang Jessica. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Sidang kasus kematian Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso masih terus berlangsung. Sejumlah pegawai Olivier Cafe dihadirkan sebagai saksi, kali ini giliran Yohannes yang berprofesi sebagai bartender.

Dalam kesaksiannya, Yohannes yang biasa disapa Semi mengaku tahu saat Mirna dan Hani datang ke meja 54 yang lebih dulu diduduki Jessica. Namun dia tak melihat Mirna meminum mana dari tiga gelas yang disajikan.

"Saya hanya lihat orang duduk, tapi kalau minumannya tidak," kata Semi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (21/7).

Saat peristiwa itu terjadi dia berada di bar. Dia melihat mendadak ada keramaian di meja 54 tapi tak tahu apa yang membuat orang mengerubungi tempat itu.

"Saya belum tahu sedang terjadi apa, saya masih posisi di dalam bar, saya tidak mendekat sampai ke meja," tambahnya.

Namun diakuinya, salah satu rekannya Agus Tryono kemudian mengantarkan es kopi Vietnam dari 54. Saat itu, Agus berkata kopi yang diracik barista Rangga mendapat komplain.

Mendengar kata komplain, Semi sempat mencium gelas berisi kopi. Dia mencium bau yang tak sesuai dengan standar kopi yang disajikan dengan Olivier Cafe selama ini. Dia kemudian menyampaikan kopi berbau aneh itu pada Rangga.

"Rangga kopi lu kenapa enggak seperti standar kita, ini ada komplain-an kopi enggak sesuai standar kita. Lalu Rangga ambil dan taruh di pantry yang letaknya sebelahan," jelasnya.

Tak lama kemudian, manajer kafe datang dan disebutnya mencicipi kopi tersebut dengan sedotan. Tapi sedotan itu bukan yang sejak awal ada di kopi Mirna.

"Waktu saya terima dari Agus sedotannya sudah tidak ada. Tapi bu Devi mencoba pakai sedotan dari bar caddy. Saya tidak lihat pasti saat dia mencoba. Cobanya di pangkal lidah, lalu dia ludahkan di tempat cuci gelas, tidak tertelan, seingat saya dia bilang 'rasanya kok seperti ini."

"Lalu ibu Devi minta di-rapping yang tutup saya, kemudian ditaruh di pantry. Tidak lama Bu Devi minta pindahkan ke dalam botol, karena dia bilang, mau dicek ke lab, itu sekitar pukul 19.00 WIB kurang lebih, masukkan ke dalam botol air mineral, semuanya saya pindahkan tapi tidak penuh di botol," sambungnya.

Semi sempat dicecar soal plastik rapping yang dibuangnya saat akan memindahkan kopi dari gelas ke botol. Dia mengaku tak ingat.

"Lalu saya kasih ke barista Tegar untuk dibawa ke lab," pungkas Semi.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Arkeolog Temukan Sedotan Tertua di Dunia Berusia 5.500 Tahun, Panjangnya Hampir 1 Meter
Arkeolog Temukan Sedotan Tertua di Dunia Berusia 5.500 Tahun, Panjangnya Hampir 1 Meter

Studi terbaru menemukan, tabung ramping yang terbuat dari emas dan perak yang diciptakan pada Zaman Perunggu menjadi sedotan minuman tertua di dunia.

Baca Selengkapnya
Menguak Fakta Penemuan Botol Kuno di Kota Lama Semarang, Diduga Sudah Ada pada Pertengahan Abad 17
Menguak Fakta Penemuan Botol Kuno di Kota Lama Semarang, Diduga Sudah Ada pada Pertengahan Abad 17

Botol berbahan stoneware sendiri diduga digunakan untuk wadah minuman bersoda

Baca Selengkapnya
Mengingat Kembali Perjalanan Kasus Kopi Sianida, Kini Jadi Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso
Mengingat Kembali Perjalanan Kasus Kopi Sianida, Kini Jadi Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso

Film dokumenter kasus Jessica Wongso berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang di Netflix.

Baca Selengkapnya
Kisah Pembunuhan Kopi Sianida Mirna Bakal Diangkat di Netflix, Ini Perjalanan Kasusnya
Kisah Pembunuhan Kopi Sianida Mirna Bakal Diangkat di Netflix, Ini Perjalanan Kasusnya

Film dokumenter tersebut dipastikan segera tayang pada September 2023.

Baca Selengkapnya