Selain Dianiaya, Bocah 7 Tahun di Kukar Juga Banting ke Lantai Hingga Pendarahan
Merdeka.com - Pelaku penganiayaan bocah 7 tahun, PT asal Kutai Kertanegara, Susanti telah ditetapkan sebagai tersangka. Selain melakukan penganiayaan, pelaku juga sempat membanting korban ke lantai beton hingga mengalami pendarahan di kepalanya.
"Dijatuhkan ke lantai, karena kesal, jengkel, akibat korban nakal. Iya, selain dipukul dengan patahan gantungan baju, ikat pinggang dan sepatu, juga diduga dihempas ke lantai. Pengakuannya tersangka seperti itu," Kapolsek Sangasanga Iptu Muhammad Afnan, Rabu (2/10).
Saat ini, dia mengungkapkan, polisi telah menetapkan Susanti sebagai tersangka penganiayaan. Dan saat ini, pelaku ditahan di Polres Kutai Kartanegara.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Kapan Kejaksaan Agung menetapkan tersangka? Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menetapkan satu tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan importasi gula PT SMIP tahun 2020 sampai dengan 2023.
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
"Sebagai antisipasi, kalau ada kelompok hubungan sejenis yang dikhawatirkan ramai-ramai datang ke Polsek. Karena jumlah personel sedikit, saya tidak mau ambil risiko," ujarnya.
"Selain itu juga, dikhawatirkan ada kemarahan dari keluarga korban. Personel kita kan tidak sebanyak di Polres," tutup Afnan.
Sementara, Humas RSUD AW Syachranie Samarinda Arysia Andhina mengatakan, PT sudah tiga hari tidak sadarkan diri dalam perawatan PICU.
"Kami terus berikan perawatan optimal. Kondisi korban semakin menurun," ujarnya.
Diketahui, bocah PT dengan banyak luka memar sekujur tubuh, sedang koma dalam perawatan RSUD AW Syachranie, Samarinda. Dia diduga dianiaya pasangan lesbian tantenya. Kasus itu terbongkar Senin (30/9), setelah korban dibawa Susanti dan tante korban, Md (17), dari Puskesmas ke IGD RSUD AW Syachranie. Begitu tiba di rumah sakit, pelaku langsung kabur, dan akhirnya kasus itu dilaporkan nenek korban, ke Polsek Sangasanga.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Motif melakukan kekerasan alasannya karena untuk menghukum korban. Namun dijelaskan apa kesalahan korban hingga dianiaya begitu sadis.
Baca SelengkapnyaTersangka penyanderaan merupakan ayah dari bocah perempuan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan ayah kandung dari anak tersebut.
Baca SelengkapnyaPihak orang tua telah mengecek rekaman CCTV di daycare itu dan mendapati anaknya telah dianiaya.
Baca SelengkapnyaMS merupakan tante korban atau adik kandung dari Bintang Situmorang, ibu korban.
Baca SelengkapnyaPelaku telah diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaSadisnya Ayah di Tangerang Aniaya Anak Sambung hingga Tewas
Baca SelengkapnyaKorban diculik dari kediaman orangtuanya di daerah Jakarta Timur pada Minggu (27/10).
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca SelengkapnyaPara tersangka tidak hanya sekali dianiaya. Namun berulang kali terutama oleh ibu angkatnya dengan berbagai macam cara.
Baca SelengkapnyaTrigger Warning! Peristiwa berikut mengandung konten sensitif yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaPelaku beraksi saat korban tinggal di rumah bersama adiknya yang berusia 5 tahun. Ibu dan ayah mereka ketika itu sedang bekerja.
Baca Selengkapnya