Selundupkan sabu, ibu 2 anak dikendalikan bapak dari Lapas dibongkar
Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah membongkar penyelundupan sabu seberat 25 gram yang dikirim melalui jasa travel dari Jakarta tujuan Blora, Jawa Tengah. Penyelundupan barang haram ini dikendalikan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Petugas BNNP Jateng mengamankan seorang ibu rumah tangga bernama Ari Irawati (41) yang hendak mengambil paket berisi barang terlarang tersebut di agen travel di Jalan Sumodarsono No 2 Blora, pada Jumat (28/7) sekitar pukul 13.00 WIB.
Puluhan gram sabu yang diambil atas perintah Bambang Budianto alias Londo (67), ayah dari wanita asal Blora tersebut dan rencananya akan diedarkan di daerah Blora dan sekitarnya.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Dimana sabu itu dikirim? Kemudian, polisi menelusuri alamat pengiriman sabu yang dikirim lewat gudang kargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Ternyata, paket sabu itu tujuannya ke kantor J&T Masamba yang beralamat di Jalan Lapapa Kelurahan Bone Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Bagaimana cara sabu diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Apa yang diselundupkan? Pria Ini Ketahuan Selundupkan 100 Ular Hidup di Celananya, Begini Cara Dia Menyimpannya Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
"Ini tergolong modus baru karena sebelumnya kami belum pernah mendapati narkoba dikirim dengan menggunakan jasa travel," kata Kepala BNNP Jateng Brigjen Tri Agus Heru Prasetyo di kantornya, Jalan Madukoro Barat Raya, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/8).
Tri Agus menceritakan, pengiriman barang haram itu terbongkar setelah pihaknya mendapat informasi adanya pengiriman sabu-sabu menggunakan jasa travel melakukan penelusuran.
"Penangkapan berawal saat kami mendapat informasi ada pengiriman sabu-sabu dari Jakarta tujuan Blro dengan menggunakan jasa travel. Informasi itu langsung kami tindaklanjuti dengan mendatanginya langsung ke Blora," ceritanya.
Tri Agus mengungkapkan, begitu tiba di Blora, petugas BNNP Jateng langsung memantau agen travel yang dicurigai membawa paket berisi sabu-sabu. Kemudian petugas BNNP Jateng bergerak melakukan penyergapan Yan Ari Irawati yang baru saja keluar dari dari agen travel tersebut dengan membawa paket.
"Tepat di depan agen travel itu wanita tersebut kami tangkap," tandasnya.
Petugas kemudian langsung mengecek paket yang dibungkus dengan plastik warna hitam. Hingga akhirnya, petugas menemukan satu bungkus sabu seberat 25 gram di dalam paket itu.
"Saat kami geledah paket tersebut berisi serbuk sabu-sabu. Kemudian kami cek dengan timbangan beratnya 25 gram," jelasnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pendalaman di Kantor BNNP Jateng, ibu dua anak ini mengaku kalau apa yang dilakukannya atas perintah Bambang Budianto, ayahnya yang sedang menjalani hukuman dengan kasus narkoba di Lapas Kelas II B Pati, Jawa Tengah.
"Kami langsung berkoordinasi dengan Kepala Lapas hingga Bambang kami jemput untuk diperiksa lebih lanjut di Semarang," terangnya.
Kabid Pemberantasan BNNP Jateng AKBP Suprinarto menambahkan, dari hasil pengembangan ternyata pelaku Yan Ari sudah dua kali mengambil paket berisi sabu-sabu yang dikirim menggunakan jasa travel.
"Sudah dua kali dia ambil di agen travel. Ya sebelum ini kira-kira dua bulan yang lalu dia mengambilnya (sabu-sabu), kalau beratnya hampir sama sekitar 25 gram," ungkapnya.
Kasi Binadik dan Kegiatan Kerja Lapas II Pati Dwi Ediyanto mengatakan, dari penindakan tersebut pihaknya kemudian ikut menindaklanjuti dengan melakukan penggeledahan di kamar tahanan yang dihuni oleh Bambang.
"Saat digeledah kami menemukan handphone di bawah bantal yang diduga digunakan untuk transaksi dan mengendalikan putrinya dari dalam Lapas itu," akunya.
Bambang merupakan warga binaan Lapas Kelas II B Pati yang masuk pada tahun 2013 karena kasus narkoba dengan masa tahanan depalan tahun.
"Dia masuk 2013, kalau vonisnya delapan tahun penjara. Dia pindahan dari Lapas Rembang," ujarnya.
Dwi membeberkan, jika Bambang sudah masuk penjara akibat kasus narkoba sudah sebanyak tiga kali. "Dia residivis, sudah tiga kali masuk penjara, ini yang keeempat kalinya, kasusnya sama narkoba," katanya.
Disinggung terkait adanya handphone yang bisa masuk ke dalam Lapas, Dwi mengatakan jika pihaknya akan melakukan evaluasi terkait itu. "Yang jelas kami sudah berusaha melakukan pencegahan dan pemeriksaan rutin. Ini akan kami evaluasi," pungkas Dwi.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkapnya kasus ini merupakan hasil kerja sama atau joint investigation yang dilakukan bersama dengan Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca SelengkapnyaPasutri asal Sumut, MT (30) dan RT (28) diringkus polisi di salah satu hotel, Jalan Diponegoro, Surabaya, karena membawa 1,17 kg sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jenis sabu jaringan lapas di Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaBahkan, sebagian sabu lainnya diselipkan di celana dalam bagian bokong
Baca SelengkapnyaDirtipid Narkoba Bareskrim Brigjen Mukti Juharsa mengungkap modus baru penyelundup narkoba di wilayah Kalimatan Utara.
Baca SelengkapnyaKronologi Dua Pegawai Lion Air Selundupkan Narkoba dari Medan ke Jakarta
Baca SelengkapnyaSabu itu terbungkus dalam kemasan teh China, dikirim melalui suatu daerah Sumatera dikendalikan oleh bandar asal jaringan Malaysia.
Baca SelengkapnyaMereka mengaku belum menerima upah, karena baru mendapatkan uang jalan saja.
Baca SelengkapnyaPelbagai cara dilakukan tahanan menyelundupkan narkotika ke dalam lapas.
Baca SelengkapnyaDisebutkan Donald, kalau AS dengan orang yang menyimpan mobil berisi narkoba di halaman parkir RS Fatmawati tidak saling mengenal.
Baca SelengkapnyaPelaku mengakui telah menyuruh MF dan MR untuk mengambil barang atau paket narkotika
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca Selengkapnya