Sempat buron, Salassa pembunuh juragan toko emas akhirnya ditangkap

Merdeka.com - Kepolisian kembali membekuk satu lagi kawanan perampok dan pembunuh sadis terhadap Nawir alias Amir, juragan toko emas di Kota Bontang, Kalimantan Timur, Sabtu (23/1). Pelaku bernama Aro Daeng Salassa, ditangkap di Berau, pukul 08.15 WITA oleh tim reserse kriminal Polres Berau.

"Pelaku Aro Daeng Salassa, ditangkap tim Polres Berau berdasarkan pengembangan dari tersangka pertama (Daeng Nae) yang ditangkap tim Polda Kaltim, Polres Bontang dan Polda Sulsel," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Fajar Setiawan, kepada merdeka.com.

Fajar menerangkan, Aro Daeng Salassa, dibekuk setelah tim reserse kriminal Polres Berau, melakukan penyelidikan, mengacu Daftar Pencarian Orang (DPO) yang dikeluarkan Polres Bontang. Akhirnya, Aro ditangkap di rumah mertuanya di Jalan Cut Nyak Dien Gang Steleng 3 RT 03 Kelurahan Rinding Kecamatan Teluk Bayur, Berau, Kalimantan Timur.

"Dari identifikasi pelaku, Aro adalah warga Rantau Pulung RT 28 Kecamatan Sangatta, juga di Kalimantan Timur," ujar Fajar.

Ditegaskan Fajar, tim reserse kriminal masih terus mengembangkan kasus itu, untuk menangkap seluruh pelaku perampok sadis, yang meresahkan masyarakat. Setelah terduga pelaku pertama, Daeng Nae berada di Polres Bontang, saat ini, Aro juga segera digelandang ke markas Polres Bontang, untuk menjalani pemeriksaan.

"Tinggal 2 lagi pelaku yang masih diburu. Sekarang masih dikembangkan oleh tim jatanras reserse kriminal," tutup Fajar.

Sebelumnya, Jumat (22/1) pagi kemarin, tim reserse kriminal Polda Kalimantan Timur dan Polres Bontang, dibantu tim Ditreskrim Polda Sulawesi Selatan, membekuk Daeng Nae, terduga utama pelaku perampok dan pembunuhan Amir, di Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Diketahui, komplotan perampok, menyatroni toko emas Sejati milik Nawir alias Amir, Minggu (10/1) lalu, di Jalan Sultan Hasanuddin, Berbas Tengah, Bontang Selatan, kota Bontang, sekitar pukul 10.30 WITA. Dari keterangan saksi dan juga rekaman CCTV, pelaku diperkirakan berjumlah 5 orang.

Saat itu, kawanan 4 perampok masuk ke dalam toko Amir, 2 diantaranya berpura-pura bertransaksi. Belakangan, Amir dibekap dan pelaku mengeluarkan parang. Setelah pelaku pergi dengan membawa 60 gram perhiasan emas, Amir ditemukan tewas bersimbah darah di dalam tokonya, dengan luka di kepala, leher dan anggota badan lainnya akibat senjata tajam.

Kejadian itu, mengejutkan warga sekitar lantaran dilakukan di tengah aktivitas warga sehari-hari. Guna memburu pelaku, kepolisian sempat mengeluarkan sketsa terduga pelaku, yang disebar ke media dan juga jejaring sosial.