Senpi Dirut BUMN PT Berdikari Meletus saat Diperiksa di Bandara Sultan Hasanuddin
Merdeka.com - Senjata api (senpi) milik Harry Warganegara, Direktur Utama BUMN PT Berdikari, meletus di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Senjata itu meletus saat diperiksa sekuriti, Senin (17/4) pukul 07.45 Wita.
Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Iwan Risdianto membenarkan adanya insiden meletusnya senpi milik penumpang saat dilakukan pemeriksaan sekuriti bandara.
"Kalau pistol meletus, memang kejadiannya di bandara. Cuma, kalau penanganan lebih lanjutnya sudah kami serahkan kepada pihak kepolisian, dalam hal ini KP3 Bandara," ujarnya kepada merdeka.com, Rabu (19/4).
-
Apa yang meledak di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Di mana gudang peluru meledak? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Apa yang meledak di Gudang Amunisi Kodam? 'Yang namanya markas TNI yang namanya gudang munisi yang pasti dibangun jauh dari tahun tahun sebelumnya. kemudian seiring perkembangan zaman, kesini perkembangan perumahan sehingga merapat ke instalasi militer,' ujarnya.
-
Kenapa gudang peluru meledak? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
Iwan menjelaskan, sesuai prosedur, penumpang membawa senpi wajib melaporkan ke sekuriti bandara. Hal itu agar sekuriti bandara mengosongkan isi senpi.
"Dikosongkan isinya oleh sekuriti bandara, kemudian dibuatkan berita acara. Nanti baru diserahkan kepada pihak maskapai, Itu SOP (standar operasional prosedur)," tuturnya.
Terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Komisaris Besar Komang Suartana membenarkan pistol yang meletus milik Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara.
"Iya milik Dirut PT Berdikari, inisialnya HW," ungkapnya.
Komang menjelaskan kronologi berawal saat Harry melaporkan senpi miliknya kepada sekuriti bandara. Saat sudah diserahkan, senpi tersebut diperiksa oleh Security Bandara untuk dilakukan pengosongan.
"Itu kan diserahkan ke protokolnya yang mengurus itu. Pada saat mau ambil senjata dan dikosongkan ternyata tergelincir (terjatuh) dan akhirnya meletus," bebernya.
Komang menegaskan akibat insiden tersebut tidak ada korban jiwa. "Korban tidak ada," tegasnya.
Dia menambahkan senpi memiliki surat lengkap, sehingga polisi tidak melakukan penahanan terhadap Harry. "Surat (kepemilikan senpi) izinnya lengkap," ucapnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Drama pembajakan pesawat pertama di Indonesia menimpa salah satu maskapai bernama Merpati dengan nomor penerbangan MZ 171 pada tahun 1972 silam.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar buka suara terkait sejumlah senjata api milik DE, karyawan BUMN terduga teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaDito Mahendra tiba di Gedung Bareskrim Polri sekitar pukul 15.47 WIB.
Baca SelengkapnyaDito Mahendra mengaku keberatan atas dakwaan tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini Dito tengah di bawah ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaKepolisian belum bisa memastikan motif dari terduga pelaku sehingga melakukan penodongan terhadap petugas loket parkir tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku mencuri saat mobil dinas sedang terparkir menunggu personel Satgas Damai Cartenz
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar buka suara terkait sejumlah senjata api milik DE, karyawan BUMN terduga teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPeran kedua tersangka adalah mengadang mobil Kajari Kediri.
Baca SelengkapnyaPenembakan terhadap mobil dinas Camat Baito tersebut terjadi setelah mengantar Supriyani ke rumah dinas camat usai menjalani persidangan di PN Andoolo.
Baca SelengkapnyaBelakangan beredar kabar pistol Dito Mahendra milik Perwira Menengah Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaSejak lulus Akpol tahun 1991, Brigjen Djuhandani selalu melekat dengan bidang reserse.
Baca Selengkapnya