Sepak Terjang Ali Kalora Bersama MIT
Merdeka.com - Kontak tembak antara Satuan tugas Madago Raya dan kelompok DPO teroris Poso terjadi, Sabtu 18 September 2021. Kontak tembak tersebut menewaskan dua orang teroris Poso, salah satunya adalah pimpinan teroris Poso, Ali Ahmad alias Ali Kalora, bersama seorang anggotanya, Jaka Ramadhan.
Saat ini sisa anggota MIT yang juga masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) tinggal empat orang. Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
Menko Polhukam, Mahfud MD sudah mendapatkan laporan bahwa pimpinan Mujahid Indonesia Timur, Ali Kalora tewas ditembak petugas, Sabtu (18/9). Dia pun meminta agar masyarakat tetap tenang.
-
Siapa saja yang terlibat dalam misi? Dilansir dari Indonesia.go.id, misi berisiko tinggi itu tak hanya melibatkan para prajurit Indonesia, namun juga prajurit dari delapan negara lain yaitu Mesir, Uni Emirat Arab, Belanda, Jerman, Belgia, Inggris, dan Prancis yang dipimpin oleh para prajurit dari Yordania.
-
Dimana nama-nama ini? Dikutip dari berbagai sumber, berikut kumpulan nama bayi laki-laki Islam 2 kata dalam Al-Quran yang telah kami rangkum secara khusus hanya untuk Anda.
-
Siapa yang terlibat dalam misi ini? 'Apabila kita menemukan kehidupan sejauh ini dari Matahari, itu akan menunjukkan bahwa kehidupan dapat berasal dari tempat lain selain Bumi,' ujar Mark Fox-Powell, seorang mikrobiolog planet dari Open University.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat di SAJAKA? Program SAJAKA mengedepankan kolaborasi lintas sektoral yang melibatkan masyarakat, tenaga kesehatan, serta pihak swasta seperti Pfizer Indonesia.
“Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora yang pernah menggegerkan karena menyembelih banyak warga dengan sadis di Sulteng, setelah buron hampir setahun, hari ini ditembak mati oleh Densus AT/88,” kata Mahfud dalam akun Twitternya, dikutip merdeka.com.
Seperti laporan polisi, Mahfud mengatakan, bukan cuma Ali Kalora yang ditembak mati. Satu lagi anak buahnya juga tewas dalam baku tembak dengan tim di lapangan.
“Ia ditembak bersama seorang anak buahnya yang bernama Ikrimah. Masyarakat harap tenang,” jelas Mahfud.
Sejarah Berdirinya MIT
Mujahidin Indonesia Timur atau umumnya dikenal dengan MIT dikenal sebagai kelompok teroris yang beroperasi di wilayah pegunungan Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Sigi, Sulawesi Tengah.
Kelompok ini mulanya dipimpin oleh Santoso atau Abu Wardah Asy Ayarqi. Lahirnya MIT tidak terlepas dari munculnya beberapa kelompok serupa di Indonesia pada perjalanan dekade 2000-an dan dibentuk Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) pada tahun 2008.
Pada tahun 2004, Santoso sempat ditangkap polisi karena melakukan perampokan mobil truk boks yang digunakan untuk fa'i alias dana untuk teror.
Pada 2009, momen yang menjadikan ekstrimisme Santoso mengkristal adalah pertemuannya dengan Yasin dan Abu Tholut. Santoso mengusungkan pentingnya pelatihan militer di Poso.
Berbekal pelatihan dan pemahaman agama yang keras inilah yang membuat Santoso ditunjuk Abu Tholut menjadi penanggung jawab pelatihan militer di Jantho, Aceh pada 2010. Dia sekaligus menjadi Ketua Departemen Pendidikan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), serta Ketua Asykari (Laskar Militer) JAT Cabang Poso pada 2009 dan definitif terbentuk Januari 2011.
Kemudian, Santoso berhasil membuat organisasi dan merekrut pengikut. Dia beberapa kali memimpin aksi penyerangan terhadap aparat di Indonesia. Pada 2010, Santoso dan para pengikutnya menggelar pelatihan militer di dua tempat di wilayah Poso. Di sinilah awal mula MIT berdiri.
7 tahun tak terdengar kabarnya, pada 2011, Santoso terlibat dalam kasus penembakan polisi di depan Bank BCA Palu. Semenjak itu, lelaki kelahiran 1967 itu selalu hampir terkait dengan aksi teror di Indonesia mulai di Bima, Solo hingga Jakarta.
Setelah Santoso tewas ditembak oleh Satuan Tugas Operasi Tinombala pada 18 Juli 2016, kepemimpinan beralih pada Basri. Namun tak lama setelah itu, pemimpin MIT setelah Santoso tersebut tertangkap bersama istrinya pada 14 September 2016.
Kepemimpinan pun dilanjutkan oleh Ali Kalora. Ali bukanlah nama baru dalam organisasi terorisme ini. Ia sudah bergabung dengan MIT pada 2012.
Merdeka.com mencoba merangkum aksi Ali Kalora sejak bergabung dengan MIT:
25 Mei 2011
Ali bersama beberapa anggota MIT melakukan penyerangan dan penembakan ke anggota polisi di Jalan Eni Saenal. Akibatnya dua aparat kepolisian meninggal.
26 Agustus 2012
Ali terlibat aksi penembakan terhadap warga atas nama Noldy Ambulando di Desa Sepe, Poso, Noldy tewas setelah diberondong peluru Ali Kalora.29 September 2012
Ali dipercaya ikut dalam aksi peledakan bom di Desa Korowou, Kabupaten Morowali.
10 Oktober 2012
Ali kembali terlibat dalam aksi peledakan bom di Kelurahan Kawua, Kabupaten Poso.
16 Oktober 2012
Ali melakukan pembunuhan terhadap dua anggota Polres Poso yaitu Briptu Andi Sappa dan Brigadir Sudirman di dusun Tamanjeka, Kabupaten Poso.
29 September 2012
Ali berlanjut melakukan aksi teror. Dia dipercaya ikut dalam aksi peledakan bom di Desa Korowou, Kabupaten Morowali.
10 Oktober 2012
Ali kembali terlibat dalam aksi peledakan bom di Kelurahan Kawua, Kabupaten Poso.
16 Oktober 2012
Ali melakukan serangkaian pembunuhan terhadap dua anggota Polres Poso yaitu Briptu Andi Sappa dan Brigadir Sudirman di dusun Tamanjeka, Kabupaten Poso.
9 Desember 2014
Bersama dengan kelompoknya, Ali juga sempat melakukan penculikan. Dia menculik warga atas nama Obet Sabola dan pamannya Yunus Penini di Desa Sedoa, Kabupaten Poso.
27 Desember 2014
Ali juga sempat melakukan penyanderaan sekaligus pembunuhan. Dua warga Desa Tamandue, Kabupaten Poso meninggal dalam kejadian ini.
September 2015
Ali mulai melancarkan aksi membunuh dan memutilasi tubuh korban. Kejadian mutilasi pertama Ali yang diketahui aparat. Mutilasi dilakukan terhadap 3 warga di Kabupaten Parigi Moutong.
Dia juga melakukan aksi serupa terhadap warga Desa Salubanga, Parigi Moutong bernama Ronal Batua alias Anang. Serta menembak polisi yang sedang mengevakuasi jasad warga di Desa Salubanga
30 Desember 2018
Ali membunuh seorang laki-laki penambang emas di Parigi Moutong tewas dengan kepala terpisah dari badan.
27 November 2020
Ali melancarkan aksinya dan mengakibatkan empat warga Sigi tewas. Ali bersama kelompoknya menganiaya keluarga beranggotakan 4 orang itu dan membakar rumah mereka bersama 5 bangunan lainnya.
11 Mei 2021
Ali Kalora dan bersama kelompoknya berlanjut saat membunuh dan memutilasi empat petani di Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Poso. Empat petani yang sedang berada di kebun tiba-tiba didatangi sekelompok orang yang diduga Ali Kalora dkk. Mereka kemudian membunuh keempat petani dengan cara dipenggal kepalanya.
18 September 2021
Ali Kalora bersama seorang anggotanya, Jaka Ramadhan tewas dalam kontak tembak antara Satuan tugas Madago Raya.
Reporter Magang: Leony Darmawan
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atas kedekataan angkatan, kata Irsyad, tiga Anggota TNI bersama dengan satu tersangka sipil inisial MS.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya membenarkan telah menangkap Zulhadi Satria Saputra alias MS yang merupakan kakak ipar anggota Paspampres, Praka RM alias Riswandi Manik.
Baca SelengkapnyaRupanya para pelaku sempat menculik dua orang. Namun satu korban karena kondisinya tidak sehat akhirnya dilepas di Tol Cikeas.
Baca SelengkapnyaRekonstruksi dilakukan guna mencocokkan keterangan sebelum proses tahap pelimpahan berkas tersangka ke oditur militer pekan ini.
Baca SelengkapnyaAnggota Paspampres Praka Riswandi Manik menculik dan menganiaya pemuda asal Aceh
Baca SelengkapnyaKetiga terdakwa tersebut juga terancam Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
Baca SelengkapnyaTotal 4 orang menjadi tersangka kasus penganiayaan pemuda asal Aceh.
Baca SelengkapnyaDoel Arif adalah komandan Pasopati dalam G30S/PKI. Perintah tangkap hidup atau mati datang darinya.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca Selengkapnya